4

Romance Series 1016

Ilham berjalan di koridor menuju masjid. Tempat berkumpulnya organisasi rohis. Baru - baru ini, Ilham diangkat menjadi ketua rohis di sekolahnya, maka semakin sibuklah pekerjaannya.

Terlebih dalam beberapa hari ke depan sekolahnya akan mengadakan acara santunan anak yatim besar - besaran memperingati hari ulang tahun Sma Pradipta juga. Maka dari itu Ilham baru kembali dari ruang osis untuk membicarakan acara tersebut.

"Assalamualaikum"

Beberapa anggota rohis yang tengah bersih - bersih masjid menoleh ke arah sumber suara.

"Waalaikumsalam"

"Ini ngapain masih pada disini? Gak pulang?" Tanya Ilham bingung. Masalahnya ini udah dua jam sejak bel pulang.

"Shtttt!" Desis Ridwan semakin bikin Ilham penasaran.

"Ada apa sih?"

"Tuh" Ridwan masih berbisik. Tangannya menunjuk ke arah masjid lantai dua, tempat shalat perempuan.

"Masya allah"

Sumpah demi apapun, Ilham kaget setengah mati melihat Sky tidur di masjid beralaskan karpet dan tas nya.

Ini si Sky mau gantiin marbot masjid bukan sih?

"Daritadi dia tidur disana, saya mau bangunin gak enak, gak mahrom juga, jadi daritadi kita gak pulang takut Sky ada yang macem - macem" jelas Ridwan, wakil ketua Rohis.

Adrian mengangguk menanggapi. "Kita nunggu kamu, kamu udah disini kita pamit deh, Assalamualaikum"

Tanpa menunggu jawaban Ilham, Adrian sama Ridwan malah pergi.

Heh! Ini jadi ceritanya Ilham disuruh nungguin Sky gitu? Ya allah... gak cukupkah hari ini kerjaannya? Ilham capek ini mah

Ilham memutar otaknya. "Kalau saya bangunin dia marah - marah nanti, kalau saya gak bangunin, saya gak pulang - pulang"

"Masya allah ini perempuan lagian ngapain sih tidur disini" tuhkan Ilham udah merutuk.

Masalahnya ini tinggal Ilham sama Sky berdua! Nanti kan gak lucu ada setan yang jadi orang ketiga, Gini - gini Ilham tuh laki - laki loh!

"Saya bangunin aja kali ya? Udah jam segini juga nanti nih anak dicariin orangtuanya"

Ilham memantapkan hatinya buat naik ke lantai dua masjid. "Ya allah, usir setan - setan disini sampai saya bangunin dia ya allah"

Ilham komat - kamit baca doa pas naik tangga. Takut - takut ada setan yang ngegoda dia.

"Sky!"

"Sky"

"Skylla, bangun!"

"Hei!"

Ya allah! Ilham nyerah bangunin ini beruang betina yang lagi hibernasi, mimpi apa sih dia sampai gak bangun gini?

"Skylla!"

"Ya allah, kan kita bukan mahram" Ilham memejamkan matanya. Ini gimana cara banguninnya?

"Maaf ya allah, maaf"

"Skylla! Bangun hei! Ini udah petang" Ilham menggoyangkan pundak Skylla yang masih tertidur pulas. Gadis itu hanya sedikit meracau kemudian kembali dengan tidurnya.

Udahlah Ilham udah gak punya banyak waktu! Langsung aja dia tarik Sky sampai duduk.

"HEH BIBI! JANGAN BANGUNIN SKY DULU! MASIH MALEM INI!"

What?? Bibi? Hello! Ini Ilham bukan bibinya Sky!

"Ini saya, Ilham! Bukan bibi kamu!"

Sky yang tadi sibuk ngoceh tiba - tiba terdiam.

Satu...

Dua....

Tiga...

"KENAPA LO ADA DISINI ANJIR?!"

Tuhkan keluar deh toa nya.

"Masya allah... harusnya saya yang nanya kamu ngapain disini?" Sahut Ilham sembari mengusap telinganya yang panas karena teriakan Sky.

"HEH! LO JANGAN NGADA - NGADA! LO KENAPA BISA DISINI?! LO ADA APA - APAIN GUE YA! NGAKU LO!" Sky kelihatan kesel banget sampai ngacak - ngacak rambutnya sendiri sampai kayak singa.

"Astaghfirullah, saya gak mungkin gitu, kalau temen - temen saya pada gak jagain kamu di bawah kamu udah diapa - apain kali sama yang lain"

Ilham juga ngerti kali ini maksud Sky kemana! :(

Sky diam. "Emang ini gue dimana?" Tanyanya kayak orang linglung. Pantes sih lagian tidur sore - sore.

"Kamu di masjid, jam tiga sore dan sekolah udah sepi" jawab Ilham lengkap tau Sky bakal nanyain yang lain.

"Buset! Ini gara - gara Virly! Udah ya gue balik!" Sky langsung buru - buru beresin tasnya abis itu lari ke lantai bawah dan pulang.

"BTW... MAKASIH YA UDAH JAGAIN GUE!"

Ilham menggeleng - gelengkan kepalanya karena suara Sky yang menggelegar setelah gadis itu selesai pakai sepatu.

"Waalaikumsalam..." balas Ilham pada dirinya sendiri.

Pemuda itu menoleh ke jam digital yang ada di dinding masjid. "Sholat ashar dulu baru kerja deh"

******

Brakkk...

Virly yang lagi rebahan di kasur Sky kaget setengah mati. Ini Sky niat banget kayaknya ngancurin rumahnya.

"LO KENAPA SIH ANJIR?! PULANG SORE! GUE CARIIN KEMANA - MANA KAGAK ADA! BALIK - BALIK KAYAK ORANG KESAMBET!" yah... sama - sama gila mah gini, asisten rumah tangga Sky aja cuma bisa ngelus dada sabar. Untungnya orangtua Sky dulu bikin surat perjanjian kerja, takut - takut kena serangan jantung mendadak.

"ANJIR! MAU DITARO DIMANA MUKA GUE?!" Bukannya jawab Virly, Sky malah jatohin badannya ke kasur empuknya. Mukanya ditenggelemin di bantal.

"Sekali lagi gue tanya! Lo kenapa?!" Tekan Virly kesal lihat Sky yang makin gila dari hari ke hari.

Eh tunggu...

INI BUKANNYA HARUSNYA VIRLY YANG KESEL SAMA SKY YA?! KAN TADI SKY YANG BIKIN VIRLY MALU DI DEPAN, EKHMM- GEBETAN, TAPI KENAPA SKY YANG MARAH - MARAH?!

"Lo tau gak?"

Sky langsung bangun dan menatap Virly aneh. Virly refleks menggeleng.

"Gara - gara kabur dari lo gue ketiduran di masjid anjir! Gue dijagain sama anak rohis eh dibangunin sama ketuanya" ngomong kata 'ketuanya' muka Sky flat banget.

"HAH?! SERIUSAN?!" Virly memasang raut terkejutnya karena memang itu yang ia rasakan. Apa - apaan itu malu - maluin banget ketiduran di masjid sampe dua jam. "Hahahahaha, gila lo! Besok lo pasti jadi gosipan anak - anak rohis! Siap - siap aja!"

Dan setelahnya Virly malah tertawa terus. Bikin Sky makin kesel aja. "Sumpah gue gak inget apa - apa tiba - tiba aja gitu gue ketiduran, balim dari uks tadi"

Nah sekarang gantian muka Virly yang sepet. "Yah lo harus ganti rugi! MAU DITARO DIMANA MUKA GUE KALAU KETEMU KAK REGA LAGI HAH?!"

"Yaudahlah" Sky kembali merebahkan dirinya. "Kita udah satu sama, lo malu di depan Rega gue malu di depan si ketua rohis itu"

"Untung aja lo ketidurannya di masjid Sky, kalau di kelas udah dikunciin kali lo"

Sky mengangguk. "Gak buruk - buruk amat rohis ternyata"

Virly mengernyit. Dari segi pandang mana coba rohis dibilang buruk. "Heh! Lo mikir apaan bilang rohis buruk?! Kita yang buruk kali anjir! Mereka mah nongkrongnya di masjid, kita di club. Mereka dengerin ceramah kita nge dugem, jauh beda kali kita sama mereka ah! Ada - ada aja lo!"

"Eh iya juga ya" Sky cengengesan sendiri. "Buruk juga ya kita"

"Udah jangan dipikirin! Masa muda cuma datang sekali!" Seru Virly kembali semangat. "Gimana kalau kita ke club malem ini?! Ngelampiasin rasa malu kita hari ini"

Sky berpikir sebentar. Tak ada salahnya sih... orang tuanya juga sedang perjalanan bisnis ke luar negeri.

Sky tersenyum miring. "Ayo! Hahaha tapi lo jangan bilang - bilang bokap nyokap, abis gue dicoret dari kartu keluarga"

"Tenang! Gue jadi temen lo bukan setahun dua tahun, tau gue, rahasia lo aman di tangan gue"

"Yaudah ayo cari baju!"

*******

"Anjir rame banget, moga gak ada anak pradipta deh" ujar Sky melirik ke kanan ke kiri di bangunan remang - remang dan berisik ini.

"Yah, moga aja deh"

Musik yang diputar oleh dj di depan sana benar - benar memekakkan telinga, Sky yang sudah sering datang saja masih berdengung telinganya gimana yang baru pertama kali? Ditambah bau alkohol menyengat dan juga asap - asap nikotin tembakau yang terbakar semakin membuat club malam ini sesak.

Sky dan Viry memilih minum saja dibanding menari di floor dance yang banyak pria hidung belang nya.

"Tiga gelas buat gue, bayarin"

Sky menatap sinis Virly yang seenaknya berbicara.

"Gue yakin lo gak kekurangan duit" balas Sky.

"Kartu kredit gue di blokir bokap jir! Kartu debit gue tinggal dikit, uang tunai gue belum ambil, udah bayarin"

Sky memutar bola matanya. Kemudian memesannya ke bartender muda dan tampan yang memang ia kenal.

"Lo yakin cuma tiga gelas?"

Virly mengangguk. "Kalau lo mabok siapa yang bawa mobil?"

"Eh iya ya" Sky malah cengengesan sendiri.

Tak disadari malam semakin larut, sudah ada dua jam sejak keduanya datang ke tempat haram itu. Dan lihatlah! Sky udah teler gara - gara habisin satu botol sendirian! Virly cuma dikasih segelas lagi.

Gak salah kan perkiraan Virly?

"Anjir, udah pulang aja yuk, buset lo berat banget sih!" Kesal Virly karena Sky gak mau bangun - bangun.

"Satu lagi!"

"Enggak! Gak ada! Daritadi lo satu - satu udah satu botol! Udah buruan balik nanti diaduin sama bi Siti mampus lo!"

"Emmmh- bacot lo!"

Lah ini Sky yang lebih galak jadinya.

Dengan sekuat tenaga, Virly menyeret teman mabuknya itu ke dalam mobil. Melihat jam di dashbore Virly berdecak. "Ini mah gue yang mampus"

01.24 WIB.

Mobil segera melaju meninggalkan tempat haram tersebut. Untungnya Virly cuma mabuk sedikit kalau enggak dua - duanya bisa kena masalah.

"Dia nyebelin!"

Virly pengen ketawa! Ini Sky ngeracauin siapa sih?

"Si Ilhan sok suci banget! Gue benci dia"

Deg...

Ilham?

Ilham yang ketua rohis itu bukan?

Gak tau ah! Sky emang gila, nama orang aja dibawa - bawa.

"Tapi dia ganteng"

Sky sialan! Ini Virly hampir hilang konsentrasi nyetirnya gara - gara Sky!

*******

TBC!!!

Jangan lupa tinggalkan jejak oke!

With love:
Skylla

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience