"TELAT LAGI! TERUSIN TELAT AJA TERUS!" teriak Bu Sisi kepada para siswa yang baru saja datang setelah gerbang ditutup. "KAMU LAGI SKY! UNTUNG IBU PERGOK KAMU MANJAT TEMBOK BELAKANG! JAGOAN KAMU HAH?! PEREMPUAN KOK MANJAT-MANJAT?!"
Sementara itu di barisan paling depan murid-murid yang terlambat, terdapat Sky yang tengah menunduk. Tidak! bukan karena Sky takut sama Bu Sisi, cuma silau banget kalau harus pandang ke depan sambil istirahat di tempat, mending Bu Sisi nyuruh dia istirahat di kantin. Sky mencebikkan bibirnya, posisinya yang menunduk membuat Bu Sisi tidak tahu kelakuannya. "Pirimpiwin kimi?!" jengahnya pelan.
"DENGER GAK KAMU SKY?!"
Sky tersentak dan secara refleks mengangkat kepalanya yang menghadap langsung ke Bu Sisi yang membelakangi sinar matahari. "Denger bu,"
'Untung si ibu gemuk hehehe, gak kena gue panas, ketutupan' batin Sky tertawa jahat.
Bu Sisi menghela napas panjang. "Ya sudah, buat hari ini kalian semua cukup buat permintaan maaf tertulis seratus kali, ibu tunggu sampai pulang sekolah," tapi tunggu! tidak semudah itu untuk Sky. "Dan buat kamu Sky, bersihkan masjid dan aula, ibu tunggu sampai istirahat kedua"
Jdarrr.....
Sky mengangguk lemah. "Iya bu."
"Maaf bu, saya telat!"
Sontak Sky menoleh pada sang empunya suara yang repot-repot mengatakan bahwa ia terlambat. Si oknum juga sepertinya sangat menginginkan hukuman. Boleh gak kerjain hukuman Sky aja?
"Yaelah itu orang, gue kira siape." Gumam Sky saat melihat Ilham sudah ada di samping kanannya, ikut berhadapan dengan Bu Sisi.
"Ya ampun nak!, Kenapa kamu bisa telat?" Tanya Bu Sisi, nadanya bersahabat banget pas ngomong sama Ilham, coba kalau ngomong sama dia, udah kayak lagi teriak SOS ke helikopter yang dateng. "Yang lain segera ke kelas dan kerjakan hukumannya!"
'Tuhkan pasti diusir dulu, enak ya punya orang dalem yang percaya' Batin Sky iri.
"Kamu ga kerjain hukuman kamu Sky?" Tanya Bu Sisi menariknya kembali ke dunia nyata.
"Gak, saya mau tau hukuman apa yang ibu kasih ke dia." Ujar Sky menunjuk ke arah Ilham.
"Buat apa? Memang ada urusannya sama kamu?!" tanya Bu Sisi ngegas.
Sky mengangguk mantap. "Jelas ada dong bu, saya disini ingin menyuarakan keadilan siswa, saya yakin ibu bakal ngelepasin dia," Sky menunjuk Ilham dengan tangannya. "Dari hukuman."
"CK!, KAMU TUH YA!-
"Sudah bu, sudah jangan dilanjutin," akhirnya Ilham buka suara, daripada abis ini terjadi perang dunia ketiga ya kan? "Saya akan ikut dihukum bareng Sky."
Bu Sisi langsung menatap Ilham teduh. 'Apa-apaan?! Sok cari muka banget!' batin Sky jengah. "Ya sudah, kamu bantu Sky, sekalian bantu ibu awasin dia supaya gak kabur." Tuhkan, giliran ngeliatin Sky sinis pisan euy!
Sky memilih pergi terlebih dahulu dengan bibir komat-kamit seakan membaca mantra yang bisa menghilangkan dirinya dari suasana seperti ini.
SKY DAN ILHAM DIHUKUM BERSAMA?! OH TUHAN, TENGGELAMKAN SKY SEKARANG JUGA KE LAUT!
********
"Bersihin yang bener! Tuh, tuh masih ada debunya" titah Sky pada Ilham yang bekerja seorang diri, menjalani hukuman ganda. Sedangkan Sky? Dia cuma nyuruh ini-itu dari tangga masjid.
"Kamu jangan cuma nyuruh-nyuruh! Ini kan juga hukuman kamu!" Ilham menatap Sky datar, tentunya dengan menjaga pandangnya dari perempuan di depannya yang bukan mahramnya.
"Kimi jingin cimi nyirih-nyirih diwing! Ini kin jigi hikimin kimi!" Kan udah dibilangin, Sky semakin diajak tobat tuh malah makin galakan dia, kalau kata pepatah, 'Jangan bangunkan singa yang tidur, dan jangan jinakkan singa yang mengamuk' tapi, memangnya ada pepatah seperti itu -?
"Astaghfirullahaladzim," udahlah, Ilham angkat tangan sambil ngibarin bendera putih aja, heran Ilham ada perempuan kayak dia. "Kamu tuh perempuan, jaga ucapan dikit apalagi ke lawan jenis kamu."
Sky berdecak, kalau Ilham ceramah terus kapan selesainya ini kerjaan? "Yaudah gampang, lo jangan ngomong sama gue, clear tuh masalah! Apa sih ribetnya?"
Ilham melongo kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya. "Terserah."
Dalam diam, Sky menyadari ada sesuatu yang aneh tentang ingatannya saat melihat Ilham, tapi, ingatannya yang mana yang bermasalah?
************
Virly baru saja keluar dari kantin saat melihat pemandangan aneh di depannya, ia bahkan mengucek-ngucek matanya hanya untuk memastikan matanya tidak katarak sebelah. Salah, bukan itu, maksudnya untuk memastikan penglihatannya tidak salah.
Kantin yang terdapat di seberang aula membuat Virly terdiam. Di sana, tepat di dalam aula yang ditutupi oleh kaca biasa yang bisa terlihat dalamnya, ada Sky dan Ilham yang sedang sama-sama mengerjakan hukuman.
"Tunggu, mata gue gak bener-bener katarak kan?" tanya Virly histeris pada dirinya sendiri.
"Sheila! sini lo!" panggil Virly pada Sheila yang baru saja berjalan melewati dirinya.
"Kenapa Vir?" tanya Sheila bingung.
"Bener mata gue gak katarak" gumam Virly pelan. Dia kemudian menjulurkan tangan kanannya menunjuk ke arah gedung aula lantai dasar. "Itu kakak lo kan?"
Sheila sempat bingung sebelum pandangannya mengikuti arah tunjuk Virly. "Masya Allah!" serunya kaget. "Iya itu kakak aku, sama Sky." cicitnya.
"Fix, berarti bukan gue doang yang matanya katarak!"
Sheila udah gak paham lagi sama jalan otak Virly, itu kenapa pemandangan adem sejuk ini dibilang matanya katarak? "Kayaknya mereka dihukum bareng deh, oh ya Vir aku balik duluan ya, Assalamualaikum" pamit Sheila udah bingung sama kata 'katarak'
"Waalaikumsalam," jawab Virly pelan, padahal cuma jawab salam yang memang wajib, kenapa Virly jadi merasa di anak alim ya? "Alah masa bodo, gue samperin tuh dua anak dulu ah!"
********
"Wow, emang disini ada kamera tersembunyi?" tanya Virly rusuh begitu masuk ke aula.
"Hah?!" Sky jelas bingung, apa hubungannya hukumannya sama ada kamera tersembunyi?
"Tumben, ada acara amal apa sampe lo bela-belain serajin ini?"
"Yaelah, gue kira apaan lo dateng-dateng nanyain kamera tersembunyi,"" Sky kemudian menangkap satu cola yang Virly lempar. "Tuh anak ceramah mulu, gue sadar diri setan gue banyak, panas bener kuping gue, mending gue kerjain aja." jelas Sky sebelum meneguk colanya.
Ilham yang dbawa-bawa menoleh ke arah dua perempuan itu. "Saya gak ada niat ceramahin kamu, saya cuma mau kamu belajar bertanggung jawab."
"Lo kira gue hamilin kucing orang disuruh tanggung jawab?!" balas Sky sinis.
"Udahlah, mending lo diem, jangan dilawan nih anak" Virly melempar lagi satu botol jus jeruk pada Ilham yang dengan sigap ditangkapnya. "Gue gak tau apa yang lo pake sampe temen gue satu ini rajin bener, anggep aja rasa terimakasih gue."
"Banyak bacot lo! Gue rajin ya rajin! Gak ada hubungannya sama dia!" cerocos Sky sembari mengepel kasar lantai aula. Beruntung gak kelupas itu lantai.
"Terserah, lo diajak tobat gak mau, diajak maksiat nomor satu, kali-kali gitu."
"Yaa! Kayak lo engga aja Jaenab!" Sky sampai melempar gagang pel nya ke arah Virly saking keselnya, apa-apaan, orang dia sama Sky sama aja.
Virly berdecak kemudian melempar balik gagang pel tadi, Ilham yang sedari tadi ada di ruangan hanya menggelengkan kepalanya dan lanjut bekerja. "Gue gini-gini alim ya! Sore-sore gue masih suka ikuti emak gue ke pengajian, denger ceramah, emangnya lo?! Nyokap lo sampe nyeret-nyeret juga lo tetep kabur!" balas Virly gak mau kalah.
Lagi, Sky mencebikkan bibirnya. "Iya, sorenya ke mesjid, ikut pengajian, denger ceramah, tapi begitu tengah malem kelayapan, negdugem."
Udahlah, Virly udah kicep. Males debat sekaligus udah gak ada kata-kata lagi. "Terserah lo deh ya, kerjain lagi yang bener, gue masuk kelas bye!" setelahnya Virly meninggalkan aula dengan mengibaskan rambut cetarnya.
"Ngedugem?" beo Ilham bingung.,
Sky membulatkan matanya tak percaya. "Jangan bilang lo gak tau!"
Ilham menggeleng membuat Sky semakin melotot gak percaya. Mana ada anak zaman sekarang gak tau apa itu 'ngedugem'? "Seriusan? Lo beneran gak tau?! Jangan sok polos deh ya!"
"Subhanallah, saya beneran gak tau."
"Lo, jangan bilang lo bahkan gak tau club malam?" tanya Sky penuh intimidasi.
"Itu saya tau"
Syukur, seenggaknya Sky gak akan terlalu nyesatin ketua rohis ini. "Ngedugem itu aktivitas yang dilakukan disana"
Beberapa detik kemudian Ilham tersadar, seharusnya ia memang tidak mengetahuinya, itu berarti dia tahu dosa orang-orang di depannya, namun yang lebih parah adalah ia sadar, sudah terlambat untuknya menghentikan orang-orang ini dari dosa tersebut.
*******
TBC......
HOLA GAIS! SORRY BARU UPDATE! SO, BAGAIMANA PENDAPAT KALIAN TENTANG PART INI?!
TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG SUDAH MEMBACA 'SKYLLA' SEJAUH INI -!
SO, CAN YOU VOTE THIS STORY?
VERY THANKS FOR READERS!
APA KITA BUAT NAMA PEMBACA SKYLLA YAH? AHAHAHA
SAMPAI KETEMU DI PART SELANJUTNYA!
With love:
Skylla.
Share this novel