Chapter 4 - Kebenaran Yang Terungkap

Drama Series 1523

Setelah berjalan cukup lama dari rumah ke supermarket, kami berdua pun sampai di supermarket yang mana ini adalah tempat yang sering keluarga ku kunjungi setiap bulan untuk membeli keperluan sehari-hari. Disana terdapat sebuah papan besar yang mana bertuliskan YellowMart terpasang cukup tinggi di tengah-tengah toko. Biarku beritahu walau supermarket ini bertuliskan YellowMart bukan berarti bangunan ini semuanya berwarna kuning, melainkan warna dari bangunan supermarket ini sebenarnya hampir sama dengan bangunan di sekitarnya yaitu putih keabu-abuan.dan juga jika bertanya kenapa supermarket ini mengambil nama YellowMart,itu karena si pemilik berkata bahwa dia menyukai warna kuning yang menurutnya warna kuning punya efek yang bisa mencerahkan suasana. Jadi dia berharap siapa saja yang mengunjungi supermarket ini bisa selalu mempunyai perasaan yang damai setiap waktu. Hah benar-benar alasan yang klasik sekali, dan oh iya semua info yang ku dapat ini tentu saja berasal dari ibu ku. Dia pernah tak sengaja bertemu dengan pemilik supermarket ini dan mengobrol banyak hal bersama dengan pemilik toko ini selama berjam-jam membicarakan sesuatu yang benar-benar tidak penting, ya tapi itu tetaplah sifat ibu ku dia selalu berbicara pada siapa pun walaupun dia tidak mengenalnya sama sekali.
"hei pratama, apa ini supermarketnya? yang ibu mu suruh untuk membelikan sesuatu tadi?"
Saat aku tenggelam dalam pemikiran ku, tiba-tiba rena menanyakan sesuatu padaku.
"Aa.. iya kau benar, ini adalah supermarket langganan yang sering dikunjungi oleh keluarga ku untuk membeli keperluan sehari-hari"
"oh jadi kamu dan keluarga mu sering berkunjung ke sini yah? Untuk keperluan sehari-hari kalian"
Dengan wajah yang kagum sambil terus melihat supermarket yang ada di depan mata nya, dia membalas perkataan ku.
"ya sekali lagi kau benar dan juga kau terlihat seperti belum pernah sama sekali berbelanja di sebuah supermarket sebelumnya? Maaf ya itu terlihat dari ekspresi mu dan kata-kata mu tadi"
"ah yah tidak apa-apa, memang sih aku sebenarnya belum pernah berbelanja untuk keperluan ku sendiri sebelum nya. Semua hal-hal yang berurusan dengan keperluan ku itu sudah selalu disiapkan sendiri dari sana"
"hee...jadi bagitu yah"
Hmm? tunggu dulu, tadi aku dengar bahwa rena bilang semua keperluan nya itu sudah disiapkan sendiri dari sana. Apa itu berarti rena adalah tipe gadis yang selalu mengandalkan orang lain atau tipe gadis yang suka menyuruh orang untuk mengurus semua kebutuhan nya yah? Tapi dilihat dari ekspresi dan sifatnya kupikir dia bukanlah tipe gadis yang suka menyuruh-nyuruh maupun mengandalkan orang lain. Atau mungkin jangan-jangan dia ini adalah tipe gadis kaya yang tidak tau apa-apa tentang dunia luar yah? Kalo dilihat dari sifat dan kelakuan nya kupikir itu mungkin saja karena yang ku tau semua orang dari kalangan atas biasa nya tidak pernah mengurus hal-hal seperti ini sih. Tapi itu juga seperti nya tidak mungkin, karena pakaian yang dikenakan nya itu tidaklah terlalu mewah ataupun mahal. Mau dilihat dari dekat maupun jauh pun pakaiannya itu biasa-biasa saja jauh dari kata mewah. Ini jadi membuatku sedikit penasaran tentang siapa rena ini sebenarnya, tapi yah sekarang bukan waktunya untuk memikirkan nya. Saat ini yang harus ku lakukan adalah membeli barang yang dilupakan oleh ibu ku yang tadi dibicarakan.
"hei rena, ayo kita masuk kedalam. Sedari tadi kita hanya diam saja disini jadi lebih baik kita masuk saja ketimbang nanti mengganggu orang lain lewat"
"yah baiklah"
Kami berdua pun segera masuk dalam supermarket dan mengambil keranjang belanjaan yang sudah disiapkan oleh supermarket ini. Hmm tempat ini benar-benar tidak banyak berubah dari terakhir kali aku kesini.tempat ini masih luas, bersih dan menyegarkan.
"hei pratama, apa yang akan kita beli terlebih dahulu disini ?"
"oh ya kau benar, aku belum memikirkan apa yang akan kita beli dahulu disini.karena tiba-tiba disuruh kesini aku jadi belum memikirkan apapun."
"hmm hei, bukankah ibu mu tadi memberi selembar kertas kepadamu? Kupikir itu mungkin adalah daftar belanjaan yang akan kita beli"
"ah iya aku baru ingat setelah kau mengatakan nya, kalo tidak salah aku menaruhnya di kantong celana bagian kanan ku"
Setelah diingatkan oleh rena akupun segera mencari dan mengecek kertas yang tadi ibu ku berikan. Nah ini dia, ayo kita lihat dulu apa saja yang ingin ibu ku beli disini.
'
*list belanjaan
Untuk keperluan memasak:
- beras
- telur
- minyak goreng
- gula
- garam
- kecap manis
- kecap asin
- saos
- teh
- susu
- mentega
- selai
- santan kemasan
Untuk keperluan mandi:
- sabun cuci pakaian
- sabun mandi
- shampoo
- pasta gigi
- pembersih lantai
- pembersih kaca
Kebutuhan lain-lain:
- buah-buahan
- snack
- bumbu dapur
#note :jangan sampai ada yang terlupakan satu pun oke.'
"...."
Aku pun terdiam mematung melihat isi dari kertas belanjaan yang ibu ku berikan ini.dan juga tanpa kusadari pada saat aku diam mematung rena sedari tadi sepertinya menarik-narik lengan baju ku untuk mengetahui apa aku baik-baik saja atau tidak.
"ada apa pratama? Apa kertas yang baru kamu ambil itu bukanlah kertas belanjaan?"
"ah tidak, maksudku ini memang kertas yang di berikan tadi. Hanya saja aku sedikit terkejut pada barang yang akan kita beli ini."
"memangnya apa yang akan kita beli? Sampai membuat mu bengong seperti itu?"
"begini ibu ku tadi bilang bukan, bahwa ada barang yang dia lupa beli?dan barang yang akan kita beli ini tidak kusangka akan sebanyak ini"
"hmm? Tapi bukankah itu wajar jika kalian butuh sebanyak itu?"
"ini itu sudah tidak bisa dibilang wajar tau. Tidak mungkin ibu ku membeli barang sebanyak ini, mengingat tadi dia pulang dengan belanjaan yang cukup banyak juga"
"setelah kamu bilang begitu kupikir itu memang cukup masuk akal juga sih. Mengingat tadi aku juga sempat melihat belanjaan nya"
"iya bukan? Ini memang terasa sedikit aneh"
"jadi kalau begitu, apa kita akan kembali ke rumah dan tanpa membeli apapun?"
"tidak, kurasa lebih baik kita lanjutkan saja belanja nya. Aku tidak mau ibu ku kembali memukul ku seperti tadi gara-gara kita tidak membeli sesuatu"
"baiklah kalo begitu. dan lalu kita akan mulai dari mana dulu? Untuk membeli semua barang-barang ini?"
"hmm.. Baiklah, kupikir kita mulai dulu dari hal yang termudah yaitu mengambil minyak dahulu setelah itu mungkin telur dan seterusnya"
"oke aku mengerti"
Setelah perbincangan ini, kami pun akhirnya memutuskan untuk mengambil minyak di sudut supermarket yang lumayan luas ini. Dengan berjalan berbarengan di samping kanan dan kiri, dimana aku yang memegang kemudi troli belanjaan dan rena yang memegang daftar kertas belanjaan. ini persis terlihat seperti kita adalah sepasang suami istri muda-mudi yang biasa pergi ke supermarket untuk kebutuhan hidupnya. Bahkan sesekali tatapan orang-orang mengarahkan pandangan mereka kepada kami berdua.
Geh ini sedikit menyebalkan saat mereka terus melihat ke arah kami sesekali, apa sebegitu aneh kah ini di mata mereka? Kupikir ini adalah hal wajar yang sering terjadi saat ingin membeli sesuatu di supermarket. Bahkan jika dilihat dari sudut pandang lain kupikir sekali lagi ini tetaplah hal biasa. Tapi ngomong-ngomong aku penasaran bagaimana reaksi rena saat ini yah?dimana sedari tadi kita terus menerus di lirik oleh orang lain.dan seketika itu pun aku perlahan-lahan melihat sedikit ke arah rena.
hmm?tapi setelah kulihat dia terlihat seperti tidak terganggu sama sekali dengan pandangan orang-prang.malah mungkin bisa ku bilang dia terlihat biasa-biasa saja dan memilih terus memperhatikan daftar belanjaan kami.apa sebegitu tertarikkah dia?ketika berbelanja di supermarket,sampai-sampai dia tidak memperhatikan sekitarnya?tapi yah terserahlah kalo rena saja tidak memikirkannya,buat apa juga aku terus memusingkannya.lebih baik fokus saja ke belanjaan kami dan segera menyelesaikannya.
lalu setelah beberapa menit berjalan yang mungkin kupikir sudah 5-10 menit berlalu.kami pun sudah menyelesaikan kurang lebih setengah daftar belanjaan yang dibutuhkan.setengah belanjaan yang sudah selesai itu adalah keperluan memasak dan keperluan mandi,dan sisanya yang belum tinggal kebutuhan lain-lain.
haa...tidak kusangka berbelanja kebutuhan itu lumayan melelahkan juga yah.troli belanjaan yang tadinya kosong kini sudah terisi penuh dengan barang yang kami ambil tadi,dan bahkan troli yang tadinya ringan kini juga terasa lebih berat saat ini.
"hei pratama,apa kau tahu dimana letak buah-buah dan snack berada di supermarket ini?karena kupikir kita sudah menyelesaikan setengahnya dan kita hanya perlu membeli buah-buahan dan snack saja"
"hmm?kupikir itu terletak dekat dengan pintu masuk yang kita masuki tadi"
"Baiklah,kalo begitu ayo kita menuju kesana"
tanpa menunggu lama rena langsung bergegas menuju tempat buah-buahan dan snack berada.dan dia bahkan langsung meninggalkan ku tanpa menunggu respon maupun jawaban dari ku. duh dia ini apa tidak capek setelah modar-madir kesana kemari mengambil barang kebutuhan yang dibeli barusan?aku saja merasa sedikit capek disini setelah mendorong troli kesana dan kesini.aku tau bahwa ini mungkin pertama kalinya rena berbelanja untuk membeli kebutuhan yang digunakan untuk sehari-hari ,tapi aku tetap tidak menyangka bahwa dia akan sesemangat ini berbelanja,dan juga ngomong-ngomong..dia benar-benar meninggalkan ku sendiri disini! kupikir dia hanya bercanda dan akan bilang seperti 'hei Pratama,apa yang kamu lakukan disana?ayo cepat buruan kita ke bagian Snack&buah-buahan!' tapi ternyata tidak! dia benar-benar meninggalkan ku sendiri dan melupakan aku disini. ah sial apa dia benar-benar melupakan ku?dan lebih memilih fokus ke kertas belanjaan itu?ah apa boleh buat kalo begini ku susul saja lah.
Lalu setelah beberapa menit atau lebih tepatnya 1 menit kupikir, akhirnya aku berhasil menyusul Rena disini. Dimana ku lihat saat ini Rena sedang asik memilih buah-buahan yang ingin dibeli.
"Hei Pratama,mana yang mau kamu beli? apel? pisang? atau anggur? Karena aku tidak tau mana yang ibu dan kamu sukai.juga darimana saja kamu?aku sedari tadi mencari mu loh"
"Ku pikir pisang dan anggur lebih baik.dan ngomong-ngomong aku itu tidak kemana-mana ,kamu malah yang meninggalkan ku sendiri di belakang"
"Eh!?benarkah?aku tidak tau itu.kupikir tadi kau ada dibelakang ku"
"Ya awalnya sih memang begitu, tapi kau tanpa sadar tadi meninggalkan ku di belakang. dan itu wajar bagi ku karena mungkin kau terlalu bersemangat jadi kamu lupa bahwa aku ada disini"
"ah!?kalo begitu aku minta maaf karena telah meninggalkan mu tadi dibelakang. kupikir kamu memang benar bahwa aku mungkin terlalu bersemangat dalam berbelanja tadi ,sehingga diriku lupa akan sekitar. jadi sekali lagi aku minta maaf"
"haha sudah tidak usah terlalu dipikirkan. seperti yang di bilang tadi kupikir memang wajar karena mungkin ini pertama kalinya kau kesini. jadi kamu tidak perlu minta maaf padaku begitu"
"Sungguh?"
"Iya ,dan juga ngomong-ngomong setelah ini apa yang akan kita beli selanjutnya?
"A-setelah kau bilang begitu.kupikir sudah tidak ada lagi yang harus kita beli selanjutnya disini"
"begitu yah ,akhirnya selesai juga daftar belanjaan yang harus kita beli tadi. Waktunya tinggal membayar semua ini"
"ya kau benar"
Kami pun langsung memutuskan untuk pergi ke kasir guna untuk membayar semua belanjaan ini.sembari aku mendorong troli belanjaan ini yang mulai sedikit terasa berat ,yang mana rena juga ikut membawakan beberapa barang belanjaan supaya aku tidak kerepotan dalam mendorong troli ini.dan juga oh iya perlu di ketahui bahwa aku tidak menyuruh rena untuk membawakan barang-barang tadi ,malah bisa dibilang aku tidak memperbolehkan dia untuk membawa barang belanjaan yang ada di tangannya tersebut. Tapi rena tetap saja berikeras untuk tetap membantu ku dalam membawa belanjaan ini. Rena bilang bahwa dia tidak merasa enak kepada ku karena aku mendorong semua belanjaan ini sedang rena hanya berjalan disamping ku tanpa membawa apapun. Padahal menurut ku itu tidak masalah bagiku dan justru juga aku yang merasa tidak enak kepada rena karena ikut membawakan beberapa belanjaan ditangannya ,karena rena di sini adalah tamu jadi kupikir aku tidak mau merepotkan seorang tamu.
Lalu setelah berjalan cukup lama akhirnya kami pun sampai dikasir dan juga aku langsung segera mengeluarkan semua barang-barang di troli dan menaruh nya dimeja kasir supaya semua ini dapat segera di bayar tanpa ada yang ketinggalan satu pun. Sembari kasir sedang melakukan scan satu per satu terhadap barang yang kami beli.aku pun juga sembari melihat harga barang yang barusan di scan satu per satu lalu ditunjukan kepada ku melalui monitor depan.semua daftar belanjaan terpampang jelas di monitor berserta harganya dan setelah menunggu sedikit lama akhirnya total semua belanjaan tertulis disana.
"Total semuanya adalah 625.400 ribu"
"Ah ya ini uangnya"
"total 625.400 ribu dan telah dibayarkan sebesar 630.000 ribu ya, Ini kembaliannya dan belanjaannya .Terima Kasih telah berbelanjaan disini"
"Ah iya sama-sama"
Haa..akhirnya selesai juga acara berbelanja ini,rasanya aku benar-benar ingin cepat pulang dan menaruh semua belanjaan ini secepat mungkin. Iya itu sih yang sebenarnya ingin ku katakan tapi setelah aku melihat plastik belanjaan yang berjumlah lumayan banyak yang mungkin kalo ku hitung jumlahnya ada 4 kantong plastik masih terletak berjejeran di meja kasir.jika sudah begini bagaimana cara membawanya?terlihat 4 kantong plastik itu sepertinya lumayan berat juga kalo dipikir-pikir,dan tidak mungkin juga aku membawa semuanya langung kan?
"Ada apa pratama?kenapa kamu melamun?apa kamu lupa membeli sesuatu lagi?"
"A..i-iya bukan itu masalahnya"
"Jika bukan kelupaan membeli sesuatu ,lalu kenapa kamu melamun?bukankah kita hanya tinggal pulang saja?"
"Iyaa sebenarnya kamu benar sih.kita sudah tidak ada keperluaan lagi disini ,karena semuanya telah kita beli dan tidak ada satu pun yang terlupakan. hanya saja yang membuatku melamun itu adalah....."
"?"
"Sepertinya aku kesulitan dalam membawa semua kantong plastik ini"
Sambil menahan malu aku mengalihkan wajahku ke ketempat lain supaya rena tidak melihat ku dengan jelas.
"Pfftt haha jadi itu toh yang kamu pikirin tadi?ya memang sih kalo kulihat juga sepertinya semua kantong itu terasa berat kalo dibawa semua dan kamu mungkin juga gak akan sanggup untuk membawa semua itu. apa mau ku bantu bawakan beberapa?biar kamu gak kerepotan dalam membawanya?"
"Apa gak masalah buat kamu?aku tidak mau merepotkan mu karena kamu awalnya hanya tamu dirumahku loh tapi tidak kusangka malah akan berakhir beberlanja seperti ini"
"Sudah tidak apa-apa,lagian pasti kamu juga bakal kerepotan kalo bawa semua ini kan?"
"Iya sih..tapi sungguh aku sangat minta maaf karena harus merepotkanmu lagi"
"Sudah tidak apa-apa gak usah dipikirin terus dan juga ngomong-ngomong mana yang harus aku bawa?"
"A..kurasa kantong plastik yang satu ini.karena sepertinya tidak terlalu berat untuk kamu bawa"
"oke"
Setelah itu pun kami segera berjalan keluar dari supermarket ini.dimana aku akhirnya membawa 3 kantong plastik di kedua tangan ku sedangkan rena membawa satu kantong plastik di tangannya. Ini benar-benar sangat membantu saat rena bilang dia ingin membawakan beberapa belanjaan ini ,walau itu hanya satu kantong plastik tapi itu benar-benar sangat membantu ku dalam membawa semua ini.
lalu beberapa saat kemudian kami melewati pintu masuk/keluar supermarket ,dan kemudian kupikir mungkin lebih baik kita pulang lewat jalan yang sama saja, seperti saat kita berangkat tadi.karena kurasa jalan itu mungkin lebih cepat dari jalan yang lainya yang bisa di lalui ,tapi yah mungkin sebaiknya ku tanya rena dulu saja. Siapa tahu dia tidak setuju dengan apa yang akan ku katakan ini.

"Hei rena, kita pulang lewat sini saja yuk.lewat jalan yang tadi kita lalui untuk kesini,tidak masalahkan?"
"Hmm?yah aku gak masalah sih ,lagipula kan aku belum mengenal daerah sini dengan jelas .jadi kupikir lebih baik aku ikut kamu saja"

"begitu ya , yah baiklah"

Setelah mendapatkan jawaban persetujuan dari rena ,akhirnya aku putuskan tuk lewat jalan yang sama seperti saat kita berangkat. Yah sebenarnya aku tidak ada alasan khusus sih ,aku memilih jalan ini .seperti yang kubilang tadi ,jalan ini merupakan rute jalan tercepat dari rumah ku ,jadi jangan anggap bahwa aku ini hanya mencari-cari alasan agar bisa berdua bersama rena dan menikmati suasana yah. Walaupun sebenarnya mungkin hati kecil dan pikiran ku yang lain berkata ingin berdua seperti ini sampai rumah terus sih hehe.

Dan lalu setelah 200 meter kita keluar dari supermarket tadi dimana kita hendak menyebrang ke sisi jalan lain .tanpa di duga-duga barisan sebuah mobil melaju dengan kecepatan cukup kencang menuju ke arah kami dan beberapa saat kemudian barisan mobil itu berhenti tepat disamping bahu jalan yang hendak kita lalui untuk menyebrang.

Hmm?ada apa ini?kenapa ada 3 mobil yang tiba-tiba berhenti dihadapan kami?apakah akan ada orang penting yang mau melewati jalan ini?tapi kurasa itu tidak mungkin ,karena aku tidak ada info/berita bahwa akan ada orang penting yang lewat sini .ditambah lagi mobil yang berjumlah 3 untuk mengawal kurasa juga tidak mungkin. Dan lalu saat aku sedang berpikir tanpa kusadari orang-orang berjas hitam berbadan tegap berdiri dan berbaris di samping mobil kedua ,lalu tanpa menunggu lama orang yang berada di barisan dekat pintu segera membukakan pintu keluar untuk orang yang di dalam.

"itu..kan..!?"

Tanpa di duga-duga rena yang sedari tadi diam mengikuti ku di samping tiba-tiba berbicara dengan cukup kaget melihat barisan mobil ini.

"hei rena ,tampaknya kamu mengenal orang-orang ini.apa mereka kenalanmu semua?"

..."
"hei ,rena?"

Tampaknya pertanyaanku tadi tidak di dengarkan oleh rena ,dia masih saja melihat ke arah barisan mobil itu dan mengabaikan ku di sampingnya.

Sampai membuat rena terus terfokus ke barisan mobil itu dan mengabaikan ku di sini ,itu berarti membuktikan bahwa orang-orang ini sepertinya cukup penting/berbahaya .sebaiknya aku juga harus bersiap-siap jika akan ada keadaan yang tidak di inginkan disini jadi aku bisa menolong rena kalau-kalau itu terjadi.

Sambil bersiaga dan mengamati apa yang sedang terjadi disini,seketika aku melihat sekilas bayangan atau mungkin lebih tepatnya sesosok pria tua yang duduk disana. pria tua itu kalo ku lihat sepertinya usianya kurang lebih 60 tahun keatas tapi walau terlihat seperti 60an ,pria tua ini masih terlihat cukup berwibawa dan mengintimidasi. dan tanpa menunggu lama ,pria tua yang saat tadi sedang duduk di dalam itu ,langsung berjalan menuju ke arah kami berdua .saat berjalan mengarah kesini pun pria tua itu menatapku terus menerus dengan tatapan yang tajam yang layaknya sedang mengintimidasi seseorang.

",,,,,,,,"

Dengan tatapan yang tajam dan mengintimidasi pria tua ini masih saja ,terus menerus menatap ke arah sini .dan oh iya ngomong-ngomong pria tua ini sudah berada di hadapan kami saat ini ,setelah berjalan dari mobil nya ke hadapan kami .dia akhirnya berdiri tepat di hadapan kami dengan ajudan nya yang mengelilingi di belakang itu.

"Permisi,adakah yang bisa saya bantu ?"

Tanpa menunggu lama aku pun langsung menanyakan apa maksud dan tujuan pria tua ini yang tiba-tiba berhenti di depan kami dan berdiri disini.

"..."

Mendengar pertanyaanku tadi pria tua ini sedikit menoleh kearah ku namun kemudian membuang mukanya dan lebih memilih untuk menatap kesisi lain di sini. Iya benar, sisi lain di maksud itu adalah orang yang berada di samping ku saat ini juga ,yaitu rena. Entah kenapa setelah menatap ku di awal-awal tadi pria tua ini tiba-tiba mengalihkan perhatiannya dan beralih menatap rena.namun disini terdapat perbedaan saat pria ini menatap ku dan rena ,dimana saat dia menatap ku di seperti memberikan sebuah intimidasi yang sangat besar .tapi ketika dia menatap rena dia masih terlihat seperti mengintimidasi sih walaupun tidak seburuk saat pria ini menatap ku. lalu setelah keheningan yang terjadi disini pria tua ini akhirnya berbicara.

"Rena!apa yang sedang kamu lakukan disini!"

Dengan nada dan suara yang berat,pria tua ini bertanya kepada rena

"K-kakek..."

continued in the next chapter

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience