Episode sebelumnya.....
Lalu keyna pergi meninggalkan louis dan dia menuju mobil sportnya. Dan pergi menjauh dari disco itu.
"Aku berjanji akan melindungimu dari jauh Ratu" Keyna
***************
Ratu pov
Sudah 2 bulan gue menginap di rumah om Raezana,gue udah kangen banget sama ayah dan bunda.
"Huuu" gue menghembuskan nafas gue dengan kasar,dan pergi menuju dapur karena gue merasa lapar, yaa siapa tahu ada camilan atau apapun yang bisa ganjal lapar gue.
Pas gue sampai didaour gue melihat bang Steven yang lagi nyari sesuatu dikulkas " cari apa bang?"
"Eh Ratu,oh itu aku lagi cari eskrim tapi kayaknya udah habis deh".
" Gimana kalau Ratu beli eskrim dulu ke supermarket, Ratu juga lagi mau yang segar-segar".
Saat gue ingin pergi ke pintu luar tangan gue ditahan sama bang Steven
"Tunggu aku ikut kamu,bahaya kalau sendiri"
Bang steen pergi kengambil kunci motornya.
Kami sampai di supermarket dan mulai mencari eskrim,lalu bang Steven minta izin denganku untuk pergi ke toilet, dia menyuruh ku untuk menunggu ditempat ini.
Sesaat aku menunggu ada seorang pria bertopi menghampiriku aku sedikit was-was.
"Hai"
Apakah orang itu ngomong sama gue?
"Saya?" gue nunjuk ke diri gue sendiri.
"Iya kamu, perkenalkan saya David"
Dia mengulurkan tangannya ke gue
Gue berfikir apakah gue harus mengulurkan tangan gue juga.
"Saya Ratu" gue membalas uluran tangannya karena gue pikir sopan aja.
"Oke samoai jumpa lagi Ratu"
Dia berbisik tepat di telinga gue yang membuat gue merinding.
Tak lama kemudian bang Steven datang
"Maaf ya Tadi lama Ratu"
"Iya gak papa kok,sekarang kita cari eskrimnya.
Gue dan Steven menulusuri semua supermarket dan mencari berbagai jenis eskrim.
Rayu pov end
*************
Author pov
Di kediaman keluarga Raezana seorang pria yang dari tadi mondar mandir mengkhawatirkan sesuatu yang dia juga tidak tahu mengapa harus mengkhawatirkannya.
Tak lama suara pintu terbuka yang dari tadi dia tunggu menampakkan kedua remaja yang terlihat senang entah darimana.
" Steven, Ratu habis darimana kalian berdua?" Ruzy mengintimidasi mereka berdua,yah pria yang dari tadi mengkhawatirkan sesuatu yang tidak jelas adalah Ruzy.
"Kami habis beli ekrim bang di supermarket dekat gang rumah" jawab Steven dengan santainya tanpa memperdulikan tatapan abangnya itu.
"Kalau mau keluar izin dulu,buat orang khawatir saja" Ruzy meninggalkan kedua orang tersebut dengan kesal.
Dia jiga tudak tahu mengepa dia kesal melihat Ratu dan Steven bersama.
Ratu yang daritadi diam mulai membuka suaranya. "Bang Steven, Kita perlu minta maaf sama pak Ruzy"
"Biarkan saja dia memang seperri itu"
Didalam lubuk hati Ratu dia merasa bersalah kepada Ruzy karena tidak meminta izin dulu saat pergi.
Dia pun berfikir untuk memberikan eskrim kepada Ruzy sebagai permohonan maafnya.
"Bang Steven aku pergi naik ke atas dulu ya"
"Iya"
Ratu menghampiri kamar Ruzy, tapi saat ingin membuka ia mengurungkan niatnya untuk masuk entah mengapa tapi dia begitu canggung masuk kekamar seorang laki-laki lalu ia memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu kamar Ruzy.
Tok..tok " permisi pak" Ratu menimbulkan kepalanya di antara pintu tapi saat dia melihat kearah lemari dia melihat yang seharusnya tidak dilihat.
"Astaga! Mata geu yang suci udah hancur"
Lau pintu itu terbuka dan terlihat sosok Ruzy yang terheran melihat Ratu berada di depan kamarnya
"Ngapain kamu didepan kamar saya"
Ratu terlonjak kaget saat mendengar suara yang sekarang tidak ingin ia temui karena kejadian tadi.
Ratu menghadap ke Ruzy sambil menundukkan kepalanya.
"I-itu saya mau memberi ini" Ratu memyerahkan eskrimnya menggunakan kedua tangannya.
Ruzy hanya tersenyum lalu Ruzy mendapatkan ide untuk mengerjai Ratu.
"Oh makasih, apakah ini sebagai permohonan maaf atau...."
Dengan cepat Ratu mendongakkan kepalanya "ahh itu tidak ada maksud lain hanya saya minta maaf karena tidak izin dulu sebelum keluar" lalu Ratu menurunkan kepalanya lagi seperti kucing yang akan siap dimarahi oleh majikannya.
Ruzy yang melihat Ratu hampir mengeluarkan tawanya
Lalu Ruzy maju mendekati wajah Ratu dan menatapnya dengan intens membuat wajah Ratu memerah dan gugup , Ruzy mendekati kearah pipi Ratu sebelah kiri dan..."padahal saya berharap yang lain saat menerima eskrim ini" Ruzy berbisik kepada Ratu dan membuat Ratu merasakan getaran listrik yang hebat di tubuh dan jantungnya.
"Sa-saya pergi dulu pak" Ratu segera pergi secepat mungkin dari Ruzy karena Ratu berpikir ini tidak baik untuk jantungnya.
Ruzy yang melihat Ratu hanya terkekeh
Gadis yang lucu,Batin Ruzy.
Author pov end
Ratu pov
Omg omg omg jantung gue maratonnya terlalu,itu guru ngapain sih segala bikin orang jantungan gue kan gk tahan yang namanya cowok ganteng.
Saat gue sedang merutuki pak Ruzy hp yang ada di kantung celana gue bergetar. Dan ternyata bunda nelfon gue.
"Halo bun"
"Halo Ratu, gimana kabar kamu nak sehat?"
"Iya Ratu sehat kok bun"
"Syukurlah, Ratu besok sore bunda dan ayah bakalan jemput kamu di tempat om Raezana"
"Jadi ayah dan bunda udah pulang!"
"Iya, jadi sekarang kamu beresin baju kamu ya, bunda udah ngomong sama tante Yana"
"Iya bunda"
Telfon pun gue matikan, gue senang banget akhirnya bisa ketemu ayah dan bunda hue udah kangen berat.
Tali mengapa dalam lubuk hati gue sedih ya karena mau pergi dari rumah ini.
*****************
Esok harinya....
Hari ini gue udah mau pulang dan nunggu bunda dan ayah jemput.
"Yah Ratu mamah jadi sendirian dong"
"Ratu juga sedih mau pergi mah,nanti Ratu bakalan datang deh kesuni lagi"
Lalu tak lama kemudian mobil ayah gue muncul.
Bunda dan ayah gue turun dan langsung bersalaman dengan keluarga papa.
"Ratu ayo sekarang kita pergi" Ayah menyuruhku menghampirinya.
Gue rasanya mau menangis tapi gue tahan karena gue gak mau mebuat mama sedih.
Gue pun masuk mobil bersamaan dengan ayah dan bunda gue berangkat meninggalkan rumah besar itu tapi ada hal yang lansung terlintas dipikiran gue
Mengapa pak Ruzy gak nganterin gue didepan rumahnya dan bang Steven juga gak ada dari pulang sekolah
Hah mungkin mereka sibuk.
Skip sampai rumah...
Akhirnya sampai dirumah, gue langsung menuju kamar gue dan merebahkan badan gue di kasur selarang gue udah laper karena memang waktunya makan malam.
Lalu Bunda memanggil gue,
Gue bergegas turun kebawah dan melihat bunda gue yang lagi sibuk di dapur
"Ratu tolong belikan garam di mini market depan kompleks ya,soalnya udah habis"
Lah gue yang disuruh malas naget,tapi ya bagaimana lagi masa nanti gue makan makanan yang hambar karena garam habis dirumah.
"Oke bun Ratu pergi dulu"
Gue mengambil switer gue di kamar dan langsung pergi ke minimarket, gue malas pakai motor karena ya gak terlalu jauhlah, tapi entah mengapa gue merasa ada yang buntuti gue,
Karena takut gue semakin mempercepat langkah gue dan.
Bukk...
Kepala gue sakit banget dan pandangan gue kabur gue merasa sperti ingin pingsan, lalu gue terkapar ditanah dan melihat beberapa irang yang ingin mengangkat tubuh gue, saat mau melawan gue udah pingsan lebih dulu.
**************
Next...
Share this novel