Episode sebelumya.....
Saat gue berada di kamar,gue langsung jatuh kelantai karena gue terkejut
Jadi Pak Ruzy dan Bang Steven saudaraan dan gue tinggal satu rumah sama pak Ruzy astaga gue mau oingsan aja rasanya.
"Semoga Bunda dan aYah cepat pulang,gue seperti salah masuk kandang"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Author pov
Sinar matahari menerangi kamar yang ditempati Ratu saat ini mengganggu sipunya kamar
"Enghh" lenguh Ratu saat tidurnya diganggu oleh sinar matahari yang terik.
"Hoamm gue mandi dulu setelah itu bantu tante Yana di dapur"
Ratu beranjak dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi.
Setelah mandi dan bersiap siap lengkap menggunakan seragam sekolah, Ratu menuju dapur untuk membantu tante Yana.
"Selamat pagi tante" saoa Ratu denga sopan.
"Selamat pagi juga Ratu,tadi tante sengaja gk bangunin kamu karena masih belum terlalu pagi juga"
"Hehe makasih ya tante"
"Iya..tapi jangan panggil tante dong panggil aja mamah"
Ratu yang mendengarnya pun tersipu mal." iya m-ah"
"Ratu bantuin buat sarapan ya mah"
"Iya makasih ya sayang"
Ratu dan tante Yana sibuk membuat sarapan di dapur,setelah beberapa lama kemudian akhirnya keduanya selesai membuat sarapan.
Tak lama kemudian datanglah om Raezana "wah bau masakannya enak nih". Goda om Raezana kepada Ratu
" ini Ratu tadi bantuin mamah masak loh pak"ucap Yana yang memuji Ratu dan membuat Ratu malu.
"Iya om"
"Panggil papah saja jangan om"lagi dan lagi Ratu tersipu malu.
" pagi mah,pah,Ratu juga hehe"bang Steven pun sudah datang untuk sarapan dan disusul oleh pak Ruzy...
Ratu dan semua pun semuanya makan dengan tenang karena memang Ratu di ajarakan tidak boleh berbicara saat makan.
Lalu ksetelah makan tante Yana eh bukan maksudnnya mama Yana membuka suaranya
"Ratu kamu pergi ke sekolah bareng Steven ya"
"Oke mah"
Steven yang mendengar Ratu yang mengucapkan kata "mah" terkejut.
"Mamah yang menyuruh Ratu memanggil seperti itu" bahas Yana kepada anak bungsunya itu.
Lalu suara bariton yang dari tadi diam akhirnya bersuara.
"Mah pah Ruzy berangkat kerja dulu"
Saat Ruzy ingin pergi dia ditahan oleh panggilan dari Yana.
"Eh Ruzy tunggu,nanti kamu pulang barengan denga Ratu ya"
"Lah kok aku mah,aku sibuk kan ada Steven" jawab Ruzy dengan sedikit malas
"Steven hari ini pulang larut" Yana
Tanpa mengubris omongan Yana,Ruzy langsung keluar dari rumah dan pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Ratu yang dari tadi terdiam akhirnya membuka suara
"Gak apa-apa kok mah Ratu bisa pulang sendiri"
Tapi ucapan Ratu itu langsung di tolak oleh Raezana
"No,no kamu gk boleh sendiri kamu tahu kan alasan kamu tinggal sama papah,agar kamu aman"
"Iya pah"
Steven lamgsung membuyarkan keseriusan yang ada didalam keluarganya
"Sudah semuanya ,yuk Ratu kita berangkat nanti telat" Steven menggandeng tangan Ratu."mah kami berangkat dulu ya"
"Mah Ratu berangkat dulu ya" Ratu dan Steven meninggalkan pekarangan rumah dan berangkat menggunakan motor.
Skip sampai sekolah....
Ratu pov
Sesampainya gue disekolah semua murid pada ngeliatin gue sama bang Steven. Gue bingung dong emang ada yang salah ya?
Gue dan bang Steven langsung pisah pas udah ada di koridor karena kelas kami beda..eh btw gue kelas X IPS 2
Gue anaknya gk pintar amat hehe
Pas gue sampai dikelas semua orang natap gue intens gitu terutama yang ceweknya,gue bingung bgapa sih dari tadi orang natap gue?apa ada sesuatu
diwajah gue?
Karena gue malas ngeladeni ya gue gak peduli,sampai masuknya istirahat tiba- tiba ada kakak kelas yang ngehampiri gue.
"Dek kok kamu bisa berangkat sekolah sama Steven sih?!" kakak itu nanya gue dengan kesal
"Lo jangan dekati Steven ya!"
"Iya kak,tapi kalau dk mendekati bang Steven aku gk bisa deh" gue balas tu dengan sopan tapi bikin kesal.
"Kamu!" dia nunjuk gue,lalu narik tangan gue pas dia mau nampar
Tep...
"Loh kok gk kerasa tamparannya" gue berbisik dengan sangat pelan.
Ternya tamparannya kakak kelas ditahan oleh kakak kelas gue
Kalau gak salah namanya Zena
"Maaf saya ikut campur karena saya gak bisa membiarkan salah satu adik kelas saya diperlakukan seperti ini"
Gue melihat kak Zena yang begitu tajam matanya saat menatap kakak kelas.
"Eh cupu jangan ikut campur bagus lo urusin kacamata lo yang murahan itu" kakak kelas itu sungguh mulutnya kayak cabe rawit pedas banget.
"Ehh kak Zena aku gak apa-apa kok kakak sebai--" kalimat gue langsung dipotong oleh Zena.
"Oh kalau gitu kamu juga jangan ikut canpur dalam urusan adik kelas ini,kamu urus saja baju kamu yang kurang bahan"
"Wuhuu!"
Begitulah sorakan para murid yang sedang menonton saat kak Zena berkata seperti itu,karena rumor yang kudengar kak Zena adalah orang yang pendiam.
"Diam lo! Mata empat" kakak kelas rawit tadi ingin menampar kak Zena tapi dia berhenti karena kak Karen datang di waktu yang tepat..
"Berhenti kalian! Semuanya yang nonton bubar" suara kak Karen terdengar mengintimidasi membuat yang nonton langsung bubar.
"Kali ini aku bebaskan kalian...pergi sana!" karen
Setelah semuanya kembali normal
Bel masuk kelas pun berbunyi dan gue kayak b aja.
Kringg....
Akhirnya setelah hari yang melelagkan ini gue bisa pulang juga...oh ya gue pulangnya sama pak Ruzy mana ya pak Ruzy..
Ah lebih baik gue tunggu di halte aja
Sudah sejam gue nunggu pak Ruzy dengan lama.
"Uhh mana ya kok lama sih mobilnya juga belum keluar dari gerbang"
Author pov
Disisi lain Ruzy sedang pergi dengan temannya untuk makan siang dia lupa kalau dia harus pulang sama Ratu.
"Oi bro kok lo ngelamun sih"
"Perasaan gue gak enak aja" Ruzy dengan wajah gelisahnya
Di halte Ratu masih setia menunggu pak Ruzy yang belum kunjung datang hingga ada orang berjas kemarin menghampiri dia.
"Lah itu kan orang kemarin,aduh gue harus lari"
Namun saat ingin lari orang berjas itu sudah menyeret Ratu masuk kemobil.
Di dalam mobil Ratu hanya bisa menangis dan ketakutan.
Chittt...
Suara rem mobil yang membawa Ratu berhenti mendadak.
Lalu ada seseorang yang keluar dari mobil..yang menghalangi mobil yang membawa Ratu.
"Pak Ruzy!"
Plak Ratu dipukul oleh orang berhas tadi hingga pingsan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Next...
Share this novel