CINTANYA GUE ITU BENERAN

Romance Series 850

~Rara~

Gue tidak habis pikir kok bisa sih , kok bisa sih Gue tahan punya sahabat macam Arga sampe lebih dari 10 tahun bayangkan saja 10 tahun waktu yang tidak sebentar menurut Gue itupun lewatnya masih terlalu banyak .

"Ra kamu makan malam di sini saja ya bareng kita lagian lama juga tidak ketemu kamu Tante kangen" .

"Boleh Tan" Gue tunjukan senyum termanis milik Gue .

Semuanya berkumpul di meja makan Gue duduk di samping Safira dan tepat di depan Arga .

"Tante loh yang sudah masak semua ini, kamu makan yang banyak ya "

"Iya Tante makasih"

"Dek , jangan main hape mulu kalo lagi di meja makan , cepat simpan hapenya " perintah om Bastian .

" Bentar Pa ,adek lagi baca gosip terhot nih masa katanya si Abang dan kak Rara pacaran"

Uhukkkkk...uhukkkkk.... Giliran Gue yang terbatuk - batuk.

"Beneran itu bang ? "

"Iya" Arga mengiyakan
"ENGGAK!!!!" Sanggah Gue di waktu bersamaan .

"Enggak - iya jadi yang bener yang mana iya atau enggak " tanya Safira sedikit kepo maksimal.

"Enggak!!!"
"Iya!" Sekali lagi di waktu yang bersamaan.

"Cieee cieee.. kompakan nih yeee" ledek om Bastian .

"Hussss Papa suka ikutan deh "

" Ya enggak apa-apa Ma sekali - sekali doang gitu loh" ucapnya mengedipkan sebelah mata.

" Jadi beneran Ra kamu sekarang pacaran sama anak Tante itu? Kok mau sih ? Apa Arga ancam kamu ya makanya kamu mau aja pacaran sama anak Tante yang model begituan "

"Iya Arga ancam Rara kalau menolak besoknya Arga mau langsung kawinin bukan begitu Ra? hehehehe "

" Ehhhh fitnah itu Tante jangan percaya dosa " buru - buru Gue klarifikasi keburu nanti makin perumit Arga .

"Syukur deh kalau enggak Tante seneng dengarnya, kalau beneran Tante kasian kasian kamu Ra nanti harus ngadepin anak Tante yang stressnya sudah enggak tertolong"

"Ya ampun Ma gitu amat sama anak sendiri"

"Bener banget tuh Ma , bang Arga emang stressnya sudah stadium akhir dan tidak dapat di obati lagi" Safira terkekeh senang melihat kakaknya terhinakan kapan lagi coba bisa mendzolimi Arga yang kelewat absurd nauzubillah.

*****

"Om , Tan , semua Rara pamit pulang dulu ya dan terima kasih buat makanannya"

"Bang anterin gih enggak peka amat jadi cowok . Kalau di tengah jalan kena culik gimana "

"Iya "

"Udah enggak usah Gue pulang sendiri aja lagian deket cuma di seberang doang" cegah Gue biar tuh Arga bisa kumpul terus sama keluarganya yang jarang bisa bersama - sama dan tidak perlu antar Gue pulang.

"Udah deh nurut saja dari pada tuh guci melayang ke muka Gue " Arga melirik ke arah Mamanya yang sudah memberi kode agar cepat bangun dari duduknya.

" Hati - hati sayang , kalau Agra macam - macam tabok saja"

"Siap Tante "

Gue berjalan keluar beriringan melangkah bersama Arga di samping Gue.

"Ra"

"Apaan?"

"Tentang omongan Gue di kampus itu.... Beneran. Gu...e... Beneran cinta sama Lo, Lo pikirin lagi ya omongan Gue"

Tangan Gue yang sudah mau buka pintu gerbang jadi terhenti mendengar ucapan Arga barusan .

"Bercandaan Lo sumpah enggak lucu kali ini Ga" Gue enggak tau lagi harus bilang apa saking shyoknya otak Gue mendadak tidak bisa berfikir jernih.

Seorang Arga menyatakan cintanya ke Gue , temen Gue , Sabahat Gue dari kecil bilang cinta ke Gue . Ada rasa senangnya sih tapi di saat yang bersamaan Gue juga takut , takut kalau hubungan persahabatan yang telah kami bangun selama bertahun-tahun ini rusak begitu saja kalau putus .

Biar kata dia kadang ngeselin dan nyusahin tapiiiii dia sahabat Gue yang paling dekat dengan Gue dari mulai masih sama - sama ingusan sampai sebesar ini Gue dan Arga belum pernah sekalipun berpisah.

"Gimana kalau Gue bilang Gue serius dan cintanya Gue itu beneran"

"Lo sahabat Gue Ga dari kecil Gue enggak mau hubungan persahabatan yang sudah kita bangun bertahun-tahun rusak gitu aja kalau kita jadian terus putus , Gue enggak mau kalau kita saling musuhan dan buang muka saat saling bertemu. Jadi kita temenan saja ya kayak biasa "

"Hmmmm iya deh Gue ngerti " Arga tersenyum seperti biasanya . Gue tau kalau dia kecewa sama Gue kali ini tapi lebih dari itu sungguh Gue takut kehilangan dia suatu hari nanti . Gue pengen selalu dekat dengan dia tanpa harus takut kehilangan mungkin dengan tetap menjadikannya Sabahat Gue adalah cara paling aman untuk menjaga hubungan kami seterusnya itu yang ada di pikiran Gue saat ini .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience