Gue melirik pada jarum jam di tangan Gue sudah hampir jam 9 tapi kok Arga belum datang juga , biasanya tuh anak sudah hadir di meja makan bahkan sebelum Gue keluar. Tapi kali ini kok dia enggak datang apa karena semalam makanya dia enggan ketemu Gue lagi .
"Pagi - pagi sudah melamun awas nanti ada ayam tetangga yang kesambet loh "
"Kangen sama Arga tuh Ma tumben jam segini belum nongol"
"Iya nih Arga mana ya kok Papa dari tadi belum lihat di rumah "
"Masih molor kali Pa kan keluarganya lagi ada di rumah" sahut Gue.
Sabodolah yang penting pagi ini jatah sarapan sarapan Gue aman , tapi kok kayak ada something yang hilang gitu, apa ya Gue rindu Arga??? no....no...no.... Mungkin hanya karena baru kali ini saja Arga melewatkan sarapan pagi di rumah Gue jadi ada yang beda .
TIIIINNNNN....TIIIINNNNN.... Suara klakson mobil menyadarkan Gue dari lamunan . Tanpa pikir panjang Gue langsung bergegas ke depan, itu pasti Arga jemput Gue.
"Ma,Pa, bang, Rara berangkat wasalam" tanpa menunggu balasan Gue sudah berlari ke depan tidak sabar untuk bertemu Arga. Kayaknya ada yang salah sama otak dan perasaan Gue . Dari sekian lama Gue hidup bareng Arga baru kali ini Gue ngerasa senangnya akan bertemu Arga.
Tangan Gue buru-buru membuka pintu gerbang depan tidak ingin membuat Arga menunggu lebih lama lagi . Pintu gerbang terbuka tapi Gue tidak melihat mobil Arga sama sekali. Gue menoleh ke kanan dan ke kiri melihat sekitar yang ada hanya angkot kuning yang sedang berhenti membawa penumpang tidak jauh dari rumah Gue.
Gue kecewa pastinya karena tidak melihat Arga sama sekali . Gue paksain kaki Gue melangkah kembali masuk ke dalam Gerbang .
TIIINNNN TINNNNN...... Lagi - lagi suara klakson mobil terdengar ke telinga Gue, namun Gue begitu enggan menoleh palingan juga kang angkot tadi pikir Gue.
TINNNNN TIIIINNNN...
"IHHHHH APAAN SIHHH KANG ANGKOT BRISIKK TAU PAGI - PAGI" Gue menoleh mendapati mobil Merah Arga sudah terparkir di depan rumah Gue .
"Kuliah enggak Lo? malah masuk lagi "
" Argaaaaaa???"ekspresi bodoh Gue kumat.
"Iya ini Gue Arga , buruan masuk mobil sudah mau telat ini".
"Yeee malah bengong " Tiinnn tinnn sekali lagi Arga menekan klakson.
"Ehhh iya, sorry - sorry" Gue berlari masuk ke dalam mobil . Arga mulai melajukan kendaraannya di jalanan beraspal .
"Lo lagi kenapa sih, Gue perhatiin dari tadi banyak bengongnya seperti kucing Gue lagi nahan pup tau enggak"
"Iddiiihhhh apaan sih orang Gue enggak bengong. Mana ada " elak Gue, ya kali masa Gue di samain sama kucingnya mana yang pas lagi nahan pup pula hadeehhhh.
"Ra"
"Ga"
Ucap kami bersamaan .
"Lo mau ngomong apa ?" tanya Gue .
" Lo duluan "
"Lo duluan aja mau bilang apa tadi?" Gue sudah mengira kalau Arga akan bicara masalah yang semalam ke Gue.
"Ra , yang semalam...."
Tuh kan bener dugaan Gue Arga pasti bahas masalah semalam.
"Ucapan Gue yang semalam Lo lupain aja ya anggap saja Gue enggak pernah ngomong "
"Huum"
"Ohh ya tadi Lo mau bilang apa ke Gue ?"
" Itu ....... Gu...e... cuma mau bilang...jatah sarapan Lo pagi ini Gue yang habisin, sukurin lagian siapa suruh dari tadi enggak datang - datang" aduuhhh ngomong apa sih Gue kok jadi gugup gini.
****
Jam kuliah pertama selesai , Gue menoleh melihat Arga ternyata masih tidur di atas bangkunya seperti biasa.
Gue beranjak keluar kelas menuju perpustakaan karena ada tugas yang belum Gue selesaikan .
Gue duduk di salah satu kursi kosong dan mulai mengerjakan tugas yang belum sempat Gue selesaikan.
Saking fokusnya Gue dengan tugas kuliah tanpa Gue sadari Beno sudah duduk tepat di sebelah Gue , dan memperhatikan Gue lebih dari 10 menit yang lalu.
"Semakin Lo jatuh cinta pada seseorang maka cinta itu akan semakin jauh dari Lo, karena kutukan Gue baru akan di mulai dari sekarang" setelah bicara Beno beranjak dari tempat duduknya. Gue menoleh dan hanya melihat punggung Beno yang semakin menjauh .
Apaan coba maksud Beno bicara seperti tadi , lama-lama syko juga tuh orang . Kutukan ? Cinta ???? Whateverlah .
Tak..... Sebuah buku mengenai puncak kepala Gue.
"Adawwwww" Gue menoleh mendapati Arga sudah berdiri di belakang Gue.
"Apaan sih Lo Ga sakit tau " desah Gue
"Lagian di perpustakaan malah ngelamun bukannya kerjain tuh tugas"
"Diiih Lo sendiri gimana emang sudah di kerjain juga tuh tugas Lo ?"
"HaHaHaHa sudah dong emangnya Lo pemalas sama tugas " Arga menirukan gaya bicara Squid ward.
"Enggak yakin Gue , coba mana Gue lihat"
"Bilang saja Lo mau nyalin tugas Gue"
" Idihhhhhh Gr amat Lo Ferguson siapa lagian yang mau nyalin tugas Lo aku sih ogah ya" Gue sok jaga image, meskipun aslinya Gue butuh juga HAHAHAHAHA Ehhh skip skip.
"Ya sudah kalau Lo enggak mau tadinya Gue mau bantuin Lo tapi enggak jadi deh" Arga mengipas - ngipas wajahnya dengan buku tugas yang dia pegang di depan Gue.
"Jadi bener nih yakin enggak mau? enggak nyesel???? " Agra memancing pendirian Gue agar goyah .
Gluppp Gue menelan ludah gerah hati gerah body kuy melihat Arga dengan santainya mengipas - ngipas buku tugas di depan Gue yang sudah dia selesaikan di rumah.
3....2....1.... Gue menghitung mundur dalam hati menunggu saat Arga sedikit lengah dan happ Gue langsung berhasil merebut buku dari tangan Arga .
"Gue mauuuuuuuuu" bodo amat dahhh sama image yang penting tugas Gue kelar titik.
Arga hanya tertawa pelan melihat Kelakuan Gue yang sok enggak butuh dia padahal butuhnya kebangetan .
Share this novel