~Arga~
Hari pertama Gue bertemu dengan Rara setelah pulang sekolah, Gue ngambek dan menolak pulang ke rumah bersikeras untuk ikut Rara kemanapun Rara pergi Gue selalu ikutin . Dimana ada Rara di situ ada Gue . Pak Diman dan Mama Rara kebingungan menghadapi keras kepala Gue yang memaksa ikut dan menolak berpisah dari Rara meski cuma satu meter tak sedetikpun Gue lepasin genggaman tangan Gue dari Rara. Berbagai macam cara mereka lakukan untuk membujuk Gue namun semua cara itu gagal.
"Arga sayang, Arga maukan sekarang pulang ikut Pak Diman kasian tuh Pak Diman nungguin dari tadi." Bujuk Mama Rara.
"Enggak mau, pokoknya Arga mau ikut Rara" tolak Gue makin mempererat genggaman tangan Gue.
"Mah, kita bawa Arga pulang ke rumah kita aja biar bobo bareng Rara, Rara enggak apa-apa kok barengan sama Arga" pintanya .
"Tapi sayang Arga itu punya rumah sendiri kalau Papa Mamanya pulang dan nyariin gimana kan kasian"
"Ya udah kalo tetep enggak boleh Rara sama Arga enggak mau pulang ayo Arga ikut aku" Rara menarik tangan Gue dan Gue ikutin kemana kaki Rara melangkah.
Rara dan Gue kembali masuk kedalam perut dinosaurus yang terbuka lebar.
Mama Rara dan Pak Diman semakin kebingungan ngadepin keras kepala gue dan kini di tambah Rara yang ikutan aksi Gue.
Telepon Pak Diman berdering
"Halo Pak Diman, kok Arga belum pulang sih jam segini sudah mau tengah hari loh ini"
"Anu maaf Bu , Mas Arga tidak mau ikut pulang dan maksa mau ikut pulang ke rumah teman barunya non Rara "
" Sekarang kalian dimana ? sebentar lagi saya ke situ"
"Masih di sekolah Bu "
"Ya sudah tunggu di situ sebentar lagi saya datang" .
Clik pak Diman kembali memasukan teleponnya ke dalam saku baju kemeja yang dia kenakan.
"Maaf Bu, apa bisa Ibu dan Non Rara menunggu di sini sebentar lagi Ibunya Mas Arga akan kesini untuk membujuk Mas Arga"
"Iya Pak Diman saya tidak keberatan "
" Terima kasih " .
Tidak sampai menunggu 30 menit Mama Gue datang ke sekolah langsung menemui Pak Diman yang sengaja berdiri di samping pintu gerbang menunggu Mama gue pastinya .
"Pak Diman Arga dimana sekarang?"
" Itu Bu ada di dalam perut dinosaurus bersama Non Rara" Pak Diman mengikuti langkah Mama gue dari belakang .
"Arga ayo ikut pulang bareng Mama " Mama Gue duduk jongkok di depan perut dinosaurus mencoba membujuk Gue agar ikut pulang bersamanya.
"Enggak mau pokoknya Arga mau ikut Rara pulang"
"Arga jangan begitu dong sayang , besokan masih bisa ketemu lagi sama Rara , sekarang kita pulang ya kasian tuh Rara dan Mamanya jadi telat pulang kerumah"
"Pokoknya Arga mau ikut Rara titik".
Mama Gue menghembuskan nafasnya sedikit berat lalu berdiri dari duduknya.
"Oh ya perkenalkan saya Diana Mamanya Arga "
"Saya Fina Mamanya Rara salam kenal jeng" . Keduanya saling bersalaman satu sama lain .
"Maaf loh jeng gara - gara anak saya jadi nyusahin jeng dan Rara "
"Tidak apa - apa kok jeng biasalah anak - anak maklumi saja"
"Maaf loh sebelumnya kalo boleh saya mau minta tolong ,kalau jeng tidak keberatan tolong izinkan Arga untuk ikut Rara pulang , karena Arga itu susah anaknya kalau ada kemauan tidak bisa di tolak dan harus di penuhi"
"Ohh iya tidak masalah jeng lagipula Rara juga sepertinya susah lepas dari Arga lihat saja tuh dari tadi mereka tidak mau lepas satu sama lain" .
"Mama Gue kembali duduk di depan perut dinosaurus melihat ke arah Gue dan Rara yang masih berpegangan tangan.
"Arga , Rara ayo keluar dari perut Dino , Arga katanya mau ikut Rara pulang . Ya sudah Mama bolehin Arga ikut pulang ke rumah Rara tapi sekarang kalian keluar dulu dari sana , ayo sayang"
"Beneran Mama enggak bohong?"
"Iya sayang Mama enggak bohong "
Gue dan Rara saling menatap , kami saling tersenyum satu sama lain .
"Yeeeiiiii kita pulang " Rara dan gue bersorak gembira . Siang itu juga Gue dan Mama Gue tentu saja ikut pulang ke rumah Rara . Saat memarkirkan kendaraan di tepi jalan depan rumah Rara mata jeli Mama Gue langsung melihat ke papan kecil yang menggantung di depan gerbang rumah di seberang jalan yang bertuliskan Rumah ini di jual cepat tanpa perantara.
"Ayo jeng mari masuk " ajak Mama Rara mempersilahkan.
"Ahh iya jeng silahkan duluan ada yang harus saya telpon dulu sebentar" .
Gue dan Rara berlari masuk ke dalam rumah . Mama Rara mempersiapkan makan siang di atas meja mengajak Gue dan Rara untuk makan bersama. Tak terasa hari sudah mulai sore dan Gue masih di tempat Rara .
"Arga sudah sore sayang ayo kita pulang, besok kita main ke sini lagi Mama janji, sekarang kita pulang ya"
"Enggak mau Arga mau di sini aja, Arga cape rumah Arga jauh dari sini , Arga enggak mau pulang"
" Siapa bilang rumah Arga jauh , tuh Mama sudah siapin rumah baru buat Arga di depan rumah Rara " ucap Mama Gue meyakinkan.
"Masa?" Gue sedikit enggak percaya .
"Kalau enggak percaya sekarang kita ke sana Arga boleh ajak Rara main kerumah Arga yang baru, gimana sayang Arga mau ?"
"Hmmmmmmm....." Gue sok mikir
"Iya deh Arga mau " .
"Jeng, Rara saya pinjam dulu ya sebentar , tadi saya sudah beli rumah di depan sana dan sudah di bereskan oleh orang - orang saya . Jadi bolehkan kalau saya pinjam Rara sebentar?"
"Ahhh iya jeng silahkan tidak apa - apa"
Di hari yang sama Mama gue langsung beliin Gue rumah baru tepat di seberang rumah Rara. Mama paling tau betul apa yang paling gue inginkan dan butuhkan dengan uang yang di miliki keluarga kami bukan hal yang sulit untuk sekedar membeli rumah dan mengisinya dengan barang-barang baru dalam waktu kurang dari satu hari . Berasa jadi anak sultan deh Gue hahay . Itulah asal mula kenapa Gue bisa tetanggaan dengan Rara semenjak Gue masih ingusan sampe skrng sudah tumbuh bulu di hidung Gue tetap masih jadi tetangganya.
Share this novel