Hari itu jam pulang sekolah tampak seorang anak sebut saja namanya Karim berjalan sedirian menuju rumahnya. Terlihat wajah Karim tampak ceria karena dia baru saja menyelesaikan ujian tengah semesternya. Di tengah perjalanan Karim melihat ada sepasang suami istri sedang adu mulut, Karim hanya lewat saja sambil memandangi kedua orang itu. Tiba-tiba laki-laki yg terlibat adu mulut pergi meninggalkan istrinya pergi dengan mobil, terlihat si istri menangis sesenggukan. Kemudian Karim mendekati wanita tersebut dan mencoba menenangkannya.
“Sabar bu, sudah jangan menangis”
“Dasar laki-laki ga tau diri” ucapnya sambil menangis.
Karim sebenarnya ga begitu tau apa yg terjadi, Karim hanya bingung sambil memperhatikan wanita itu. Karim lalu memberikan sapu tangannya ke wanita itu, segera wanita itu menerima dan mengelap air matanya.
“Makasih ya dek”
“lya bu sama sama”
“Kamu baik banget, jarang anak sekarang ada yg baik seperti kamu.”
Karim masih bingung dia terbengong melihat wanita itu menangis sambil mengelap air matanya. Karim diam dan duduk di sebelahnya. Setelah beberapa menit wanita itu mulai tenang lalu memeluk Karim.
“Makasih ya dek, udah nemenin”
Karim makin bingung, apalagi anak SMP itu merasa ada benda kenyal yg menempel di tubuhnya.
“Yaudah ibu pulang aja disini panas”
“lya.. oya panggil saja aku Tante Agnesi, kamu mau nemenin tante pulang?
“Tapi tante, aku...”
“Sudah gapapa nanti tante antar balik kamu “
“Ya udah kalo gitu tante”
Lalu Tante Agnes memanggil taksi dan segera naik bersama Karim menuju rumahnya. Karim cukup cemas tapi juga senang. Karena besok dia libur sekolah. Karim sesekali melirik ke arah Tante Agnes yang duduk di sampingnya. Wanita itu menggunakan seragam berwarna hijau, rok panjang berwarna hijau gelap dan jilbab berwarna hijau terang. Terlihat buah dadanya tampak menonjol menggairahkan.
“Oya Nama kamu siapa dek?” tanya Tante Agnes memecah keheningan.
“Eh...anu...namaku Karim tante’
“Kamu tadi dengar adu mulut tante sama suami tante ya?”
“lya tante..tapi cuma beberapa aja kog, Karim taunya tiba-tiba tante udah nangis”
“Suami tante orangnya keras kepala, egois. Dia ngakunya selalu sibuk dgn pekerjaannya, dia ga mau meluangkan sehari aja waktunya buat nemenin tante"
“Sabar ya tante”
“Tapi untungnya ketemu kamu, jadi tante ga kesepian entar” Tante Agnes mengelus kepala Karim, anak Kelas 1 SMP itu tidak begitu kaget, dia terlihat senang sekali.
Sekitar 10 menit perjalanan yg mereka tempuh menuju rumah Tante Agnes. Selepas turun dari taksi mereka masuk ke rumah dinas yg berada di kompleks sebuah sekolahan SMA.
“Rumah tante di sekolahan ya?”
“lya Rim, suami tante guru disini”
“Tante juga guru? kog pakai seragam?”
“Bukan Rim, tante ini PNS, kantornya didekat alun2, kamu tau kan?”
“Iya tante Karim tau, dulu pernah kesana sama mama papa.”
“Ayo Rim masuk dulu”
Karim yang masih memakai seragam lalu masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa. Tante Agnes kemudian masuk ke dalam, tak berapa lama Tante Agnes menemuni Karim sambil membawa beberapa snack dan minuman.
“Karim pasti lapar dan haus nih dimakan jajanannya”
“Hehehe..makasih tante” Karim langsung melahap beberapa snack dan minuman yg telah disajikan.
“Karim kamu hari ini temenin tante ya, nanti sore tante antar pulang”
“lya deh tante, emang kita mau ngapain tante”
“Ada deh, ya udah habisin dulu tuh jajanannya tante mau ke dalam sebentar.”
Karim kembali makan dan minum jajanan yg disediakan Tante Agnes, sementara Tante Agnes masuk ke dalam. Beberapa menit kemudian Tante Agnes memanggil Karim.
“Karim, tolong pintu depan ditutup ya, terus kamu kesini ke kamar tante”
Karim pun menuruti apa yg diperintah Tante Agnes. Dia menutup pintu depan lalu berjalan menuju kamar Tante Agnesi.
“Sini Rim tante mau kasih kamu hadiah”
Karim berjalan mendekati Tante Agnes yangg berada diatas kasur dengan rok yangg tersingkap sampai paha dan beberapa kancing baju seragamnya dibuka sehingga terlihat buah dadanya seperti mau tumpah. Melihat itu mata Karim melotot dan dia menelan ludah. Tante Agnes terlihat tak memakai BH saat itu.
“Hadiah apa tante?”
Tanpa menjawab pertanyaan Karim tiba-tiba Tante Agnes mencium lembut bibir Karim, sontak membikin Karim kaget. Tak hanya itu lidah Tante Agnes juga dimasukan lidahnya ke dalam mulut Karim. Karim yg masih polos kebingungan dan bertanya pada Tante Agnes,
“Aduh tante Karim diapain ini?”
“Ini namanya ciuman Karim sayang, emangnya kamu ga pernah liat orang ciuman yah?”
“Pernah sih tante di TV tp cuma ciuman bibir aja”
“Kalo ini beda ini, ini versi aslinya, kita terusin lagi ya, kamu bales jilatan tante donk sayang”
Tante Agnes kembali melahap mulut Karim. Kini Karim pun mulai membalas jilatan lidah Tante Agnes. Dia memutar mutar lidahnya. Saking asyiknya berciuman tak terasa ada sesuatu yg berontak keluar dari balik celana seragam Karim.
“Aduh tante tititku sakit”
Kemudian Tante Agnes membuka celana Karim dan mengeluarkan penis anak SMP itu sambil berkata,
“Kalo di TV cuman ciuman mulut, kalo yg nyata tititmu juga akan dicium dan dijilat lho…”
“Tapi tante...tititku kan...aaauuuhhh... ahh….”
Karim mendongakkan kepalanya keatas, ternyata penisnya sudah dilahap sama Tante Agnes. Penis anak SMP itu sekarang lagi asyik diemut dan dijilati sama Tante Agnes.
“Aduh tante titiku geliii...uuuhhh... duhh..”
“Tapi enak kan Rim..”
Tak berapa lama Karim menyemprotkan spermanya ke dalam mulut Tante Agnes,
"CROOOTTTT....CROOOTTT...CROOOTTT...
Tante Agnes menelan semua cairan putih itu.
“Kog ditelan tante pipis Karim?”
“Ini pipisnya beda, coba liat warnanya putih nih”
“Oiya ya tante, lengket ya tante”
Karim menyentuh kepala menisnya yg masih dibasahi maninya sendiri.
“Duh Rim tante jadi terangsang nih, tititmu panjang juga ya… hihihi”
“Emang kenapa tante?”
“Hehehe...gapapa, sekarang waktunya kasih kamu hadiah”
Tante Agnes kemudian berdiri di depan Karim sambil tersenyum. Dia mulai membuka kancing bajunya lalu melepas bajunya, tampaklah buah dada yg besar. Kemudian Tante Agnes melepaskan rok panjangnya, dia tersenyum melihat Karim bengong dan melotot melihat pada tubuh mulusnya. Tampaklah vagina Tante Agnes yg mulus tanpa bulu. Tante Agnes sudah telanjang bulat kecuali jilbabnya yg masih terpasang di kepalanya.
“Jilbabnya ga dilepas tante?”
“Enaknya dilepas ga Rul?”
“Ga usah aja tante malah kelihatan lebih seksi”
“Ih kamu kecil-kecil udah tau cewek seksi”
“Tubuh tante kog mulus sekali sih” sambil melihat buah dada dan vagina Tante Agnes, kembali penis Karim tegak mengacung.
Tante Agnes pun lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil merapikan jilbabnya
“Karim sini dong”
“Iya tante” Karim mendekat perlahan dengan penis yangg menegang)
“Ih nih titit sudah berdiri lagi, sini sayang pegang ni ya” Tante Agnes menarik tangan Karim lalu menempelkan di buah dadanya.
Dia membimbing tangan Karim memutar dan meremas di buah dadanya.
“Ayo Rim remas lebih kencang lagi”
Karim pun mulai meremas buah dada Tante Agnes sendiri. Dia senang sekali bisa meremas buah dada yang kenyal dan lembut itu.
“Kenyal banget tante, Karim jadi gemes”
“Bisa aja kamu, Jilatin juga bolah kog Rim, tuh puting tante udah keras”
“Iya tante”
Karim langsung memilin puting milik Tante Agnes, menjilat dan menghisapnya.
“Kog ga ada susunya tante, kalo dulu waktu kecil punya ibu keluar susunya”
“Kan tante ga hamil... udah kenyot lagi aja...”
Karim kembali menjilati dan menghisap puting Tante Agnes secara bergantian. Karim serasa ingin menelan benda kenyal itu, tampak wajahnya senang sekali.
“Nenennya udah ya Rim, sekarang kamu ke bawah”
“Bawah mana tante, paha tante maksudnya “
“lya...tolong jilatin benda yg ada diantara paha tante ya, jilatin sepuasmu”
Setelah mendapat ijin, Karim langsung memulai aksinya, dia menjilati vagina dan selakangan Tante Agnes.
“Tante ni kog ada lubang tengahnya”
“Iya jilatin sekalian ya”
Karim dengan rakus menjilati isi vagina Tante Agnes. Lidahnya di masukan ke dalam lubang vagina Tante Agnes.
“Oooohhh...nakal banget lidahmu Rim....enak sayang hisap donk aaarrgghhh.... yakkk hisap lagii…. Uhhh… ehmm..”
Tubuh Tante Agnes menggeliat menahan nikmat karena ulah anak SMP yang mengobok obok vaginanya.
“Udah ya Rim, sekarang kamu masukin titit kamu ke dalam lubang vagina tante”
Karim pun lantas melepaskan jilatannya dari vagina Tante Agnes. Dia lalu merangkak keatas tubuh Tante Agnes dam memposisikan penisnya kearah lubang vagina Tante Agnes. Karim agak kesulitan memasukan penisnya, selalu luput
“Tante kog susah sih masuknya”
Tante Agnes langsung membimbing penis Karim tepatdi lubang vaginanya.
“Nah sekarang masukan perlahan tititmu”
Sesaat kemudian penis Karim telah dilahap habis vagina milik Tante Agnes.
“Enak banget tante tititku seperti dipijit pijit... aaahhh...”
“Sekarang kamu sodok-sodok vagina tante ya sama tititmu”
Karim perlahan mulai menyodokan maju mundur penisnya, mungkin karena sudah ga perawan jadi mudah sekali Karim untuk menyodok lubang vagina Tante Agnes. Sodokan Karim lama kelamaan semakin cepat diiringi dengan desahan Tante Agnes yg semakin tak karuan. Karim terlihat seperti pria dewasa yg sedang menghajar vagina Tante Agnes tanpa henti. Melihat buah dada Tante Agnes bergoyang goyang membuat Karim ingin melahapnya lagi. Lalu Karim meraihnya dan kemudian mengenyot buah dada kanan Tante Agnes, sedangkan tangan kirinya meremas dengan kasar buah dada kiri Tante Agnes.
“Oooohhh enak banget Riimmm.... aaahhh yeeesss.... yahh… sodhokkk terushh.. shh… auhh.. rasanya penuh di memek tantee…”
“Tante, Karim ingin pipis cairan putih kayak tadi... aahhh....”
“Shhh… iya Rim.. ehmm… semprotin aja di uhhh… dalam vagina tante... kita
Barengan.. ahh.. pipis yaa...aaahhhh”
CROOOTTT... CROOOTTT... CROOOTTT...
Penis Karim bergerak mengikuti cairan putih yang keluar dengan deras di dalam vagina Tante Agnes. Lalu bocah SMP itu mencabut penisnya dari lubang vagina Tante Agnes, dia melihat cairan putih itu sampai luber keluar. Terlihat Tante Agnes telentang lemas, dia kemudian memeluk Karim yang juga kelelahan.
“Karim hebat banget ya tante sampe lemas nih”
“Vagina tante enak banget ya, aku seneng deh hari ini bisa nemenin Tante Agnes”
“Makasih ya Rim tante puas banget”
Setelah mencium bibir dan memuji Karim, Tante Agnes merapikan jilbabnya dan kemudian mereka tertidur sejenak. Sorenya, setelah membersihkan diri dan mengenakan pakaian, Karim diantar dengan sepeda motor sama Tante Agnes menuju rumahnya. Setelah sampai di rumah Karim, Tante Agnes segera meninggalkannya dengan lambaian tangan. Kemudian dia melihat Tante Agnes menjauh pergi. Hari itu dia merasa bahagia sekali selain sudah menyelesaikan ujian, dia juga mendapat hadiah bisa menjilati dan menyetubuhi tubuh Tante Agnes yang cantik dan mempesona.
TAMAT….
Share this novel