BAB 1

Romance Completed 2703

Hari ini.

Nun dari kejauhan mereka jalan bertatih senyap bersama tarian degupan jantung yang rancak. Tak sampai 15 minit mereka tiba di jeti Harapan, sudah ada kelihatan bot menunggu ketibaan mereka.

Aura seram dan gusar singgah di hati.Sedaya upaya Tamara menahan rasa takutnya kali ini. Mana taknya, ini kali pertama dia menaiki bot laju. Bot itu bergoyang kuat lantaran rentak langkah mereka yang tergesa gesa masuk ke dalam bot.

Masing masing duduk di bot berhimpit-himpit bagai sardine. Dalam kesamaran Tamara dapat melihat riak resah mereka. Mereka diarahkan untuk mematikan talian telefon bimbit agar tidak dijejaki oleh radar tentera.

“Tamara, apa kau bisa berenang ya?” tanya Santi, teman Tamara separa berbisik dan Tamara pula hanya menggelengkan kepala.

“Tidak, aku ngak bisa berenang.. kenapa kamu tanya?” Jawabnya lemah.

“Bukan apa, kalau kau bisa berenang andai kata bot ini karam, aku mohon kamu tolong selamatkan aku ya, aku mohon Tamara,” rayu Santi. Tamara hanya bisa menelan air liur menyembunyikan rasa cemas dan khuatirnya. Ya, bagaimana jika mereka benar-benar karam di lautan sepi ini?

“Ti, Kalau kau bisa berenang aku juga mohon agar kau selamatkan aku juga ya! Aku juga pengen hidup lagi” rayuTamara mengulang permintaan Santi. Santi akhirnya memeluk tubuh sendiri.

Tamara tahu benar kalau-kalau saat ini Santi ketakutan. Tamara bisa merasa tubuh Santi yang bergetar. Lalu digenggamnya tangan dingin Santi yang mana kediginan itu sudah bercampur dengan dinginnya bayu dan rasa gentar yang menelusuk di segenap isi tubuh Santi.

Bunyi deruman bot laju membelah angin makin membuat Tamara semakin tegang dan cemas. Tamara menutup erat matanya, sungguh saat ini apa yang dia mampu lakukan adalah menyelimuti jiwanya yang gundah gulanya itu dengan selimut redha.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience