Bab 8 [Aku cinta kamu setulus hatiku]

Romance Completed 1670

Masih sibuk merapikan gaun yang akan dikirim ke tempat teman yang usai fitting beberapa jam lalu, Zara tampak gelisah dengan perasaannya hari ini.

Seperti seorang yang sedang bingung mengerjakan sesuatu yang kurang pas, membuatnya terus kena omelan Raquel. Padahal air minum sudah banyak ditenggaknya tadi pagi bersama roti bakar buatan bos besarnya seperti biasa, seingatnya ia pun mandi buktinya pakaiannya harum dan berganti.

Meskipun kaus setidaknya tak seasam pakaian yang dikenakannya kemarin. Akibat kesibukannya tiada henti Zara hanya ingat jeda makan lalu kembali mengutat bahan yang belum jadi.

Kembali terdengar teriakan Raquel, kali ini di luar. Apakah ada yang salah lagi? Sekilas Zara menyahuti sebelum datang menghampiri.

Ada apa? Dari tadi teriak melulu, pusing aku. Katanya setengah pasrah sambil menyenderkan tubuh di pintu. Mata pandanya menghiasi wajahnya akibat kurang tidur.

Hanya menggeleng namun tetap menanggapi, "Ada tamu yang nyari lo. Lihat!" tunjuknya ke arah mobil yang tak lain dan tak bukan milik sahabatnya, Yogi.

"Ya ampun. Itu sih mobil Yogi, lo samperin aja deh."

"Sembarangan, dia kan kerabat lo kenapa gue yang kena imbas. Harusnya lo dong Zara."

"Males."

"Nggak ada tapi-tapi, ayo jangan buang waktu." Hingga akhirnya Zara mengalah.

Gadis itu bergegas ke arah gerbang depan mengenakan sandal jepitnya. Peduli setan pikirnya. Walaupun bos besar Yogi adalah teman sejak masa kecilnya.

Tapi, tunggu? Kenapa nggak langsung masuk aja? Kemarin-kemarin aja masuk tanpa permisi. Ah, atau mungkin malu bertemu Raquel, haha.

Tibalah gadis itu mendekat ke samping mobil Yogi, langsung saja masuk tanpa permisi. Seperti halnya sifat Yogi yang baru dikatakannya tadi. Tapi, mengapa Yogi sedingin ini?

Betapa terkejutnya Zara setelah menoleh justru bukan Yogi yang ia dapati tapi Daniel. Sang pria idamannya selama ini. Namun, bersikeras ia hindari sejauh ini. Tapi, kenapa? Tapi, kenapa ia muncul di hadapannya tanpa permisi?

"Ma-maaf, gue salah masuk mobil." Kilahnya mencari alasan untuk menghindar. Namun, sayang tangan Daniel menahan tangannya kencang.

"Lo benci ya sama gue, Ra?" tanya pemuda itu secepat mungkin karena ia tak ingin gadisnya kembali hilang ditelan suasana. Sedangkan Zara mematung tak berdaya. Tidak siap untuk kembali terluka.

"Gue minta maaf untuk segalanya. Maaf karena telah menyakiti, maaf telah membiarkan lo pergi. Dan sekarang gue menyesal, Ra." kata pemuda itu dengan nada yang tidak biasa. Daniel bergetar hebat, dalam dadanya dipenuhi rasa bersalah yang besar.

"Please, Ra. Ayo kita buka lembaran baru dengan jalan cerita yang beda, ya." Ajak pemuda itu menatap mata Zara lekat. Sungguh semua ini sia-sia ia lakukan, karena nyatanya tidak demikian. Zara masih saja mengharapkan.

"Ta-tapi, kamu masih saja mengharapkan Kat-"

Daniel langsung membatahnya, memegang tangan Zara erat-erat. "Nggak, Ra. Sungguh!" Daniel menyatakan kesungguhannya soal perasaan yang ada dalam hatinya. Dengan segenap jiwa dan raga, tanpa paksaan ia bilang "Aku cinta kamu setulus hatiku, Ra."

.

END

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience