BAB 11

Family Completed 594

Seharian tadi aku tidak melakukan apa-apa. Aku hanya duduk lemas di sisi jenasah ibu dan menguras air mataku. Kemarin petang ibu meninggalkan aku untuk selamanya setelah satu minggu dirawat di rumah sakit. Kata dokter, lambung ibu sudah rusak makanya setiap kali buang air besar selalu disertai darah. Ibu tidak pernah mengatakan padaku kalo sakit. Setahuku ibu memang sakit maag, tapi aku tidak tahu kalo separah itu.

”Seri .”

Aku mendengar suara bapa memanggilku, tapi aku enggan membuka mata. Aku sedang tidak ingin meninggalkan tempat tidur ibu. Aku takut kalau aku menoleh sebentar saja, bau ibu sudah akan hilang saat aku kembali.

”Nduk, kamu harus makan. Kamu belum makan dari kemarin kan?” Bapa duduk di sisiku, membelai kepalaku. ”Ini bapa bawakan makanan. Kamu makan ya, Nduk.”

Mungkin lebih dari satu jam bapa duduk di sisiku, mencoba membujukku untuk makan. Aku akhirnya menyerah. Aku duduk di atas tempat tidur ibu, di hadapan bapa dan mencoba menghabiskan makananku.

”Seri ikut bapa pulang ke Solo ya?” Bapa memijit sebelah kakiku.

Aku menarik kakiku dari genggaman tangan bapa tanpa mengucapkan sepatah kata. Perlahan aku mengunyah makanan yang ada di dalam mulutku perlahan dan menelannya. Pulang? Apa bapa tidak pernah fikir bagaimana tanggapan isteri dan anak-anaknya nanti kalau aku, anak dari wanita yang mengganggu rumah tangga mereka, tiba-tiba datang dan masuk ke dalam keluarga mereka? Apa bapa mahu aku melihat aku patah hati lagi.

”Bunda dan Cik Nora juga minta kamu pulang ke Solo.”

Pulang? Rumahku kan di sini. Di sinilah aku akan selalu pulang, bukan kemana-mana.

Pinggan yang isinya tinggal setengah aku letakkan di meja belajar yang ada di dekat tempat tidur. Aku lantas kembali menjatuhkan kepalaku ke atas bantal dan memunggungi bapa , tidak mengucapkan sepatah katapun.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience