Bab. 8. Villa Laut

Fantasy Completed 465

Jam 9 pagi kami sudah menuju penginapan Villa laut. Mami langsung mengenalkan aku padan Jenny. Aku melihat sosok jenny ini tinggi kalau bagi aku langsing seksi. Tapi kurang bergairah. Saat itu sudah jam 14 mami mau balik pulang. pesan mami hanya membuat Jenny bersemangat. Aku sampaikan sama mami jangan kahwatir hitungan hari udah ceria. aku kecup bibir mami. Lalu mami masuk mobil. Mami pulang di antar sopir.

Aku kembali ke ruangan Jenny mulai melihat seluruh hotel melalui cctv. Kalau di perhatikan masih banyak yang kosong. Akhirnya aku coba melihat sekitar. sampai aku bertanya," pemasukan hotel selain dari orang menginap dari mana Bu?" Jenny menjawab," hanya dari orang menginap saja." Aku berkata," berarti kalau tidak ada yang menginap hotel ini bangkrut dong." Jenny tersentak kaget baru sadar. Akhirnya hari itu aku dan jenny berjalan mengelilingi hotel masih banyak lahan yang belum maksimal. Bahkan lahan di belakang masih belum di manfaatkan secara maksimal.

Malam hari aku sedang membuat program pengembang hotel menjadi fasilitas yang dapat digunakan. baik ruang serba guna, ruang rapat ataupun caffee. Karena daerah villa laut ini banyak pengusaha yang liburan kesana. Maka sumber pemasukan jangan hanya dari orang menginap tapi semua kemungkinan seperti pusat jajanan pusat bermain anak-anak. serta tempat parkir yang memadai. Tidak lama terdengar ketukan pintu di kamar.Aku membuka pintu ternyata Jenny," masuk Bu.": Jenny menjawab," aku mau tahu cara kerja kamu boleh?" aku mengangguk tersenyum. Jenny mulai akhirnya duduk di sofa sambil menyalakan sebatang rokok. Jenny berkata," aku lihat kamu kok enak tidak kesepian padahal kamu masih single." Aku menjawab," untuk apa punya pasangan atau pendamping tapi yang di butuhkan hanya harta kita. tapi tidak punya siapa-siapa tapi dibutuhkan dimana." mendengar itu Jenny tersenyum perih. kemudian aku bertanya," kamu merasa kesepian karena masalah kamu dengan anak dan mantu?" Jenny menggangguk. aku berkata,"gini aja tinggallah bersama aku di kamar ini. kamar kamu serahkan ke hotel sebagai kamar tambahan. aku akan membuat kamu tidak kesepian. soal anak mu nanti akan menyesal sekalian pamannya." Jenny tersentak lalu bertanya," kok kamu tahu tentang adik ipar aku yang selalu sombong punya proyek pasir intan." Aku geleng-geleng kepala pasir Intan lagi. Jenny bingung bertanya," kenapa kamu senyum-senyum Firman?" Aku ngak banyak bicara aku telpon pak Harry begitu diangkat," halo pak Harry mau tanya apakah di proyek ada namanya Gilang?" mendengar itu aku sebut nama itu jenny mengangguk karena telpon aku loud speaker. Pak Harry jawab," ada tukang pecah batu. ada yang harus saya lakukan kah dengan manusia sombong juga pak." aku jawab," nanti tunggu telpon berikutnya. aku minta tolong pak Harry b Kiisa jelaskan ke partner saya di villa laut proyek pasir Intan itu punya siapa. beliau ini adalah kakak iparnya Gilang. Gilang itu mempengaruhi anaknya dengan mengaku sebagai pemilik proyek pasir intan.namanya ibu Jenny." Pak Harry berkata," ibu jenny jujur untung bertemu pak Firman. kami sudah 2x ada yang ngaku pemilik proyek termasuk pak Gilang. kami tidak pernah merendahkan pekerjaan apa pun termasuk pak Firman. yang memiliki proyek pasir intan adalah pak Firman sebagai pewaris tunggal kantor pusat di pimpin ibu Eka. Pak Gilang hanya tukang di proyek kami." Jenny menjawab," o baik saya mulai paham. pantas selama ini sombong karena belum ketemu pemilik aslinya. terima kasih sudah menjelaskan ke saya. Pak Harry." Aku berkata," terima kasih pak Harry sudah bisa di ganggu malam-malam." Pak Harry menjawab," selama untuk kepentingan proyek tengah malam pun saya akan terima sesuai janji saya ke almarhum direktur Kayla."Lalu aku pamit untuk matikan hp. Mendengar itu Jenny melihat aku seperti orang bingung. Aku tersenyum lalu bertanya," kenapa bingung?" Jenny berkata," Eka hanya ibu sambung kamu. tapi begitu hormat dan akur. padahal kamu berhak menjadi direktur utama. tapi kamu memilih Eka jadi direktur utama. kamu malah memilih memperbaiki yang tersendat."

Aku tersenyum kemudian bercerita bahwa aku yang mengijinkan mami Eka menikah sama papa. Sekarang wanita single mengurus suami yang sudah punya anak bahkan mengurus anak sambung tidak mudah. tapi bagi seorang mami Eka bisa bersabar. apakah wanita tidak boleh senang di posisi pimpinan. Kayaknya terlalu Egois aku harus merebut hak memimpin perusahaan. Mendengar cerita itu Jenny malah berlinangan air mata. Jenny berkata," Sangat beruntung Eka bisa bertemu anak sambung seperti kamu Firman. Sedangkan Aku anak kandung malah mengusir ibunya. Aku menjawab,"bukan hanya mami yang beruntung ketemu aku. tapi aku juga beruntung bertemu mami Eka yang membimbing aku seperti sekarang. kalau ngak, ngak mungkin ketemu Firman sekarang tanpa bimbingan mami Eka."

Mendengar itu malah makin tertunduk terharu. Lalu aku mendekati Jenny mengangkat dagunya lalu berkata," ingat seorang jenny punya keistimewaan juga sebagai wanita. yang di rindukan banyak cowok." Aku mengecup bibirnya dan melumat bibir Jenny. Membuat Jenny memejamkan mata dan memeluk aku. Aku mengusap Air mata Jenny lalu bertanya," kenapa menangis?" Jenny menjawab," jujur selain bapaknya Andra baru kamu yang berani mencium aku." Lalu aku berkata," karena kamu pantas di perhatikan dan di manjakan." Mendengar itu malah memeluk aku lebih erat. Jenny bergumam kecil," Seandainya aja kamu bersedia mendampingi aku maka mereka akan malu menghujat aku." Lalu aku mengangkat dagunya aku berkata," Aku bersedia mendampingi kamu." Mendengar jawaban aku Jenny berlinang air mata.

Aku mengeluarkan dua buah buku kecil memberikan ke Jenny. Lalu aku berkata," mereka menyombongkan diri sebagai pemilik proyek. Dengan ini kamu seorang janda menjadi istri pewaris tunggal kekayaan pengusaha terkenal. pas kan.” Jenny merasa beruntung diangkat derajatnya. Matanya terpejam dalam pelukan aku. lalu aku memberikan sebuah ATM dan buku rekening. Namun Jenny malah lebih senang seperti ini. Karena aku mau ngedata semua inventaris penginapan dan fasilitas supaya penyewa merasa nyaman.

Jadi aku ajak Jenny untuk melihat villa laut. malamnya Aku naik speedboat Jenny menggunakan bikini sedangkan Aku hanya bertelanjang dada dan celana pendek. Malam justru saya menghentikan speed boat di pulau terujung. Sambil menikmati udara malam di temanin Jenny dengan bikini wah lengkap. Jenny bertanya," apa rencana kamu sayang?" Aku jawab," 5 villa berhadapan ini yang di ujung adalah vvip. 4 villa berikutnya vip dan 3 villa berikutnya Famili." mendengar itu Jenny sampai geleng-geleng kepala segitu cermat nya. Jenny bertanya," jadi room yang di gedung utama mereka yang travel sendiri. ya yang travel sendiri mau sewa villa laut juga boleh. asal bayar sesuai harga. paling kita kasih service saja." semua sudah siap laporan ke mami serta biaya renovasi yang aku ajukan 500 juta. malah mami kasih 50 M. setelah selesai malam itu malah Jenny meremas batang Mr. p yang sudah tegang dan keras semakin tegang dan keras.Dengan ganasnya Jenny mengocok batang Mr. p aku kemudian mengulumnya. Bahkan batang bawahnya di jilat sampai pangkalnya bahkan biji aku di emut membuat batang Mr. p aku semakin keras. Lalu jenny mendorong aku sampai tertidur di lantai speed boat. Lalu Jenny mengangkang di atas batang Mr. p aku dan di pompa sampai muncrat dalam vagina Jenny. Jenny pun terkulai menjelang fajar. Lalu aku selimutin segera aku kembali ke gedung utama sebelum terang.

Aku pesan Sarapan nasi goreng roti sandwich aku tahu Jenny pasti laper. Maka aku pesan nasi goreng. Sarapan datang lalu aku cium keningnya jenny lalu berkata,"sarapan sayang." Jenny membuka mata lalu nyeletuk," udah di kamar aja." Aku menoel pipinya lalu berbisik," ya kalau kelihatan room service ngak enak kita abis main. makanya sebelum terang aku gendong kamu ke kamar kalau kamu mau main lagi udah aman." Jenny tersenyum lalu berbisik," aku mau nanti malam. tapi ronde aku ya." aku memegang dagunya lalu berkata," asal bidadari aku tersenyum apa pun yang kamu inginkan." Jenny segera ke kamar mandi bersih-bersih kemudian keluar sudah rapih. Aku pun sudah mengirim Laporan serta biaya renovasi yang sebesar 500 juta. tapi justru di kirim 50 M. Di ruangan Jenny aku langsung membuat program renovasi. Jenny mendekati aku lalu bersandar kemudian berkata," sayang nanti kita makan diluar terus temanin aku belanja." Aku tersenyum mengangguk.

Jam makan siang kami keluar menggunakan mobil hotel yang sering di pakai Jenny. Saat di mall Jenny malah beli celana panjang yang lebih ketat menonjol lekuk badannya. bahkan membeli tank top yang kelihatan perutnya seperti anak remaja. Bahkan Jenny sengaja membeli jaket yang sedikit ketat jadi resleting hanya menutupi perut dan sampai bawah dada. Setelah itu Jenny berkata," aku mau bereskan urusan Andra hari ini sayang." Aku tanya," kenapa begitu terburu-buru sayang?" Tiba-tiba Jenny memeluk aku malu-malu kemudian berkata," aku udah nyaman sama kamu sayang. aku ngak mau kenyamanan aku terganggu karena Andra sayang." Lalu aku mengangkat dagunya," itu sudah tekad kamu sayang?" Jenny menatap aku sendu berkata," aku sadar Andra sudah dewasa. jadi sudah saatnya aku mencari kesenangan dan kebahagiaan aku sendiri. Sekarang aku sudah menemukan kebahagiaan dan kesenangan aku ada di kamu sayang." Aku mencium bibirnya Jenny terlihat pipinya memerah lalu aku berkata," aku dukung bikin janji aja di restoran dekat rumah Andra. aku tahu kamu mau nunjukin diri kamu bukan ibu-ibu yang lusuh. Makanya kamu mau nunjukin bahwa kamu masih sexy dan ngak takut tinggal di luar. Jadi nanti mau pake motor atau mau pake mobil?" Jenny menjawab," pakai mobil aja kalau aku ngak betah bisa ganti baju mobil." Aku tersenyum mengangguk. Lalu jenny membuat janji sama pak RT untuk ada pertemuan Andra, istrinya dan pamannya malam ini di restoran yang di dekat sana. Pak RT pun senang. Dalam hitungan menit kami sudah sampai di restoran itu. setelah itu baru Pak RT, Andra, istrinya dan pamannya Gilang.

Andra begit terkesima melihat ibunya dengan pakaian ketat yang menonjolkan lekuk tubuhnya. yang tidak pernah dilakukan. Jenny berkata," kenapa kamu yang bilang dulu ibu hanya penampilan lusuh bikin malu. seperti ini kan kamu mau ibu penampilan trendi dan seksi." Andra tertunduk mendengar perkataan ibunya. Erlinda istri Andra terbengong. Lalu aku memeluk Jenny berkata," siapa nama kamu nak?" bertanya ke istri Andra. Dijawab," Erlinda om. ini sebenarnya ada apa ya?" Aku berkata," kamu mau saya jelaskan jujur atau bohong." Erlinda menjawab," jujurlah om." Aku berkata sambil melirik pak RT," wanita seksi ini adalah ibunya Andra. yang di usir atas hasutan om Gilang yang mengaku punya proyek di pasir intan." Andra memotong," bisa ngak aku saja yang jelasin om?" aku jawab," tidak! karena baik kamu ataupun Gilang akan mengatakan tidak maksud mengusir." Andra tertunduk diam. Tiba-tiba Gilang berkata," aku pemilik proyek di pasir intan. siapa kamu berani ikut campur keluarga aku?"

Aku sudah duga ini. maka aku telpon pak Harry," Selamat sore pak Harry sudah saatnya anda memecat orang. ini si Gilang ada di depan saya." Pak Harry berkata," Gilang kamu masih kenal suara saya?" Gilang bergetar menjawab," ya pak." Pak Harry berkata," besok kamu datang ke ruangan saya ambil gaji terakhir kamu. setelah itu kamu tidak perlu datang ke proyek lagi." Gilang bertanya," salah saya apa pak kok di pecat." Pak Harry menjawab," salah kamu mengaku-ngaku proyek pasir intan milik kamu di di depan pewaris tunggal pemilik proyek pasir intan." wajah Gilang langsung pucat. Andra melihat itu marah," o jadi om udah ngebohongin saya ya. dengan mengaku pemilik proyek itu pantas aku minta tolong dimasukkan kesana ngak bisa-bisa. emang jabatan sebenarnya apa?" Jenny menjawab," tukang pecahin batu." bersama jawaban pak Harry. Aku berkata," terima kasih pak Harry bantuannya." setelah di jawab telpon di tutup. aku bicara ke Gilang," kamu mau tahu siapa saya bukan?" Gilang mengangguk lemah. aku berkata kepada Jenny," keluarkan buku itu sayang." Jenny mengeluarkan buku itu Andra kaget melihat itu di dalam ada foto ibunya dan aku. Aku melirik pak RT lalu berkata," Wajarkah saya ikut campur?" Pak RT mengangguk tersenyum.

Lalu Erlinda bertanya," jadi maksudnya gimana antara ibu dan Mas Andra?" Aku menahan Jenny bicara pasti emosi," Mas Andra mu ini mengusir ibunya tanpa boleh membawa apa pun termasuk pakaian." Mendengar itu Erlinda menangis sejadi-jadinya lalu bertanya," benar kamu mengusir ibu seperti itu." Andra tertunduk diam. Erlinda berteriak sambil memukul-mukul," jawab aku mas!" Andra tertunduk diam mengangguk. Erlinda berkata," kamu mikir ngak kalau nantinya karma itu aku yang alami saat kamu sudah ngak ada. Aku yang akan di usir anakmu dari rumah. kalau begitu aku mau pisah saja." seperti petir Andra merasa tersambar.

Lalu Erlinda berlutut di pangkuan Jenny sambil berkata," Maafkan aku ibu. Aku memang pernah trauma tinggal dengan mertua tapi aku tidak pernah meminta mas Andra mengusir ibu. karena menikah sama saya ibu jadi menderita." Erlinda di peluk Jenny. aku berkata," Nak Erlinda sebenarnya ini kurang tepat tapi Andra menunjukkan cintanya begitu besar sampai tidak memikirkan bahwa surganya di usir. Karena menurut masyarakat surga seorang anak ada di telapak kaki ibunya. Karena cinta yang besar berani Andra mengusir surganya sendiri." Andra bersujud di kaki aku dan aku mengangkat dan berkata," harusnya kamu bersujud di kaki yang sudah mengandung dan melahirkan kamu." Melihat itu Jenny jadi berlinang air mata akhirnya memeluk dan mengangkat.

Akhirnya aku berkata," ya sudah makan dulu. nanti kita bicara di rumah saja." aku bangun dari duduk Jenny bertanya," mau kemana mas?" Aku jawab," mau pesan take way buat Pak RT sama Andra dan Gilang." Jenny terdiam. aku balik ke ruangan beda berapa menit datang. aku bagi sesuai Yanga aku rencanakan. Aku berkata sama Jenny," kita rapihkan rumah Andra dan Istri setelah itu baru aku service kamu." mendengar itu Jenny mencubit pinggang aku berkata manja," kamu genit ya." Aku jawab sambil bercanda," oh ngak boleh nih genit sama kamu?"

Aku berkata sama Andra," setelah makan aku dan ibu mu akan nengok rumah kalian boleh?" Andra mengangguk malu karena seperti yang dikatakan pak RT bahwa listriknya sudah di putus karena ngak bisa bayar. Setelah makan aku dan Jenny ke rumah. sesampainya dekat rumah di sambut Bu RT," wah Jenny menghilang kok jadi seksi nih. Kalau tinggal disini seksi begini ibu-ibu disini suaminya di rantai deh." Jenny cuma tersenyum. aku lagi ngobrol sama pak RT minta diatur sambung lagi listriknya sekaligus bayar tunggakannya. Pak RT mengatakan bisa kena 10 jutaan. Aku kasih 15 jutaan pak RT sempat bilang kebanyakan aku bilang anggap aja lebihnya buat terima kasih untuk pak RT. Tidak lama datang 1 mobil keperluan buat rumah seperti kipas angin dan kasur di lantai buat di ruang tamu dan kamar. Mobil ke 2 dan ke 3 membawa masing-masing 1 gerobak. makanan dan minuman untuk jualan.

Melihat itu Andra pun sampe nangis sejadi-jadinya dan dirangkul Erlinda. Aku berkata," maaf Andra dan Erlinda aku dan ibumu tidak bisa nyuapin kalian terus. jadi aku dan ibumu hanya bisa kasih modal buat kalian usaha. karena kalian sudah berani nikah harus berani usaha." Andra menjawab," sanggup. kalau nanti aku mau kembalikan modalnya gimana?" aku jawab," kamu bisa hubungi ibu. kamu tahu Villa laut?" Andra mengangguk. Aku berkata," ibu mu direktur disana." Setelah selesai berkata begitu tiba-tiba Erlinda memeluk kaki Jenny lalu berkata," kalau ibu tidak tinggal dengan kami. aku akan merasa bersalah." Jenny menjawab," tidak bisa sayang. ibu harus tinggal sama suami ibu yang sekarang." aku pun berkata," kalau tinggal dengan kalian saya tidak izinkan. akan lebih baik kalau ibu cuma nengok. Kasihan bapak-bapak disini nanti di rantai sama istrinya." kami tertawa bersama. Akhirnya aku dan Jenny pamit pulang.

Aku sempat bercanda sama Bu RT," soal Jenny yang jadi seksi jangan takut ini jatah dan hak paten untuk saya." Aku merangkul pinggang Jenny mengajak ke mobil. Jenny memeluk aku dan merebahkan kepalanya di dada aku lalu berkata," terima kasih sayang sudah mengangkat derajat aku di depan anak dan mantu aku. bagaimana aku mengembalikan semua itu." Aku mengangkat dagunya dan mengecup bibirnya lalu berkata," kembalikan dengan senyuman dan semangat kamu."

Mobil sudah masuk ke halaman hotel. tiba-tiba Jenny mengecup pipi aku lalu berbisik," aku tidak sabar melahirkan anak-anak dari benih kamu."

Aku tidak punya pendamping yang pas, tapi banyak yang membutuhkan aku tanpa harus menguasai sesuatu akan terasa beda.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience