Bab. 5. Laporan ke kantor pusat

Fantasy Completed 465

Dalam perjalanan pulang Diana sampai berterima kasih sama aku sudah membantu Zaskia. Aku bertanya," emang sehebat apa Zaskia sampai 2 orang besar seperti kamu dan pak Harry sampai memohon saya untuk membantu dia." Diana bercerita bahwa dulu Zaskia ini gadis periang pernah waktu sekolah aku bilang aku ngak punya uang beli makan aku laper banget. padahal uang dia tinggal 10 ribu. kalau dengan logika kamu nolong orang kelaparan tapi kamu kelaparan. pernah aku selipkan uang masukin di dompetnya tapi rupanya tindakan aku salah. itu awal mulanya bapaknya selalu maksain minta uang sampai dia selalu kehabisan uang ngak sempat dandan atau buat kesenangan dirinya. Sampai sekarang karena bapaknya berpikir ah loe gampang nyari uang. Aku mulai punya pikiran jahat buat si bapaknya jera.

Karena balik dari proyek siang hari jadi Aku nganterin Diana langsung ke tempat tinggal yang kecil tapi punya estetika tinggi. Diana senang banget aku mampir ke rumahnya. Diana puas melihat Galan menyesal. Bahkan sakit hati yang sudah terbalas. Diana bergelayut manja. hatinya sedang berbunga bunga di bela sama aku sampai segitunya. Dan tanpa banyak bicara kita berpacu dalam kenikmatan mencapai puncak kepuasan. menjelang malam Aku pulang.

Aku memacu mobil menuju rumah. makan malam sudah di siapkan art. Lalu aku laporkan secara umum bahwa sudah disampaikan kondisi perusahaan akan ada peningkatan harap maklum. yang di proyek memahami semua. Dan staff proyek yang terpaksa kasbon zaman pak Kamdi aku lunasi biar dapat gaji full lagi. mami geleng-geleng kepala. terus aku ngadain makan bersama dengan staff proyek. sempat aku laporkan juga rupanya ada staff proyek mengirim e-mail melaporkan pak Kamdi tapi ngak di terima juga oleh Diana.

Pagi harinya aku masuk kantor dan langsung disambut oleh peluk cium Felicia sambil berkata," lama banget aku jadi kangen. Aku juga kangen sama ini kamu." sambil menggenggam batang Mr. p aku. Felicia mendorong aku masuk ke ruangan lalu mengunci pintu ruangan. aku biarkan Felicia melakukan apa yang dia inginkan dulu sampai melakukan mengangkang batang Mr. p aku sampai kami melakukan sama-sama sampai puncak kenikmatan. Felicia berkata," ibu mencari aku di sekolah Lela bahkan ibu kaget aku bisa membayar tunggakan yang hampir setengah tahun tidak terbayar." aku jawab," ngak masalah bikin janji nanti malam biar ketemuan dekat restoran dekat rumah ibu." Felicia bertanya," kalau nanti minta uang gimana?" Aku jawab," kalau masih wajar mah kasih aja." pas lagi booking restoran aku booking privat room.

Pulang kantor aku antar Felicia dan jemput Lela langsung menuju restoran dekat rumah ibunya Felicia. Ibunya bertanya," kenapa cuma di restoran kenapa ngak di tempat tinggal kalian?" aku menjawab," kenapa harus di tempat tinggal Felicia supaya ayah bisa memperkosa lagi. atau mau memperkosa Lela juga." wajah ibunya Felicia langsung memerah. Aku merangkul Lela," Lela bicara jujur ayah sudah ngapain Lela? bicara di depan ibu supaya ibu sadar anak perempuannya sudah di rusak." Melihat Lela menunjuk kemaluannya mengatakan ayah mencolok pakai jari. Felicia menangis sejadi-jadinya. Aku peluk Felicia yang terus menangis. Aku bertanya," untuk apa ibu mencari Feli. Tidak cukup penderitaan Feli di perkosa ayahnya. ibu minta uang ganti untuk merawat dan membesarkan mereka." Akhirnya si ibu tertunduk sedih. Aku berkata," saya bisa ngasih uang yang ibu mau tapi ibu bisa kembalikan ke prawanan Feli yang di renggut ayah. jujur aku mau Feli hidup tenang dan kerja dengan tenang. sekarang Feli sudah tahu Lela juga sudah di lecehkan ibu bisa pikir betapa hancurnya hati Feli." Lalu aku kasih amplop di bawah meja ke Feli. Lalu aku berbisik," kasih ibu nanti aku pesan take way dulu." Aku keluar ruangan. ngak lama balik dan pelayan sudah membawa beberapa kotak makanan." Ibu tertunduk lesu. Lalu Felicia berkata," ini pemberian mas Firman simpan bawa keperluan ibu jangan sampai ketahuan ayah nanti di pakai mabuk lagi." Ibu langsung meluk Feli. sebelum pulang aku berbisik ke Feli. Yang 1 plastik buat ibu dan yang 1 lagi buat di rumah. Lalu Feli memberikan plastik yang isi 2 kotak lalu berkata," ibu bawa ini supaya ibu ngak repot masak lagi." Lalu kami keluar restoran bareng. ibu hanya beberapa menit dari Restoran jalan kaki. Aku, Feli dan Lela naik mobil pulang.

Aku lihat Feli memeluk Lela sambil menangis, kemudian berkata," maafin kakak terlambat menyelamatkan kamu. sampai kamu harus mengalami pelecehan itu." Lela menjawab," sebenarnya kakak tepat waktu karena saat ngabarin kakak ayah sudah memaksa aku suruh ngelayanin dia." Seperti Gunung merapi yang mau erupsi meledak. Sesampai di rumah langsung Feli menangis dalam pelukan aku. lalu aku berkata," Feli kamu hanya perlu fokus pada kerjaan. Yang penting Lela tidak mengalami hal yang buruk." Aku usap air mata Feli. Feli pun berhenti menangis. Ada Lela disamping aku tertunduk, aku bertanya,"Adik kakak ini termenung?" Lela berkata," Aku sudah membuat kak Feli menangis." Aku mengangkat Lela duduk di pangkuan aku lalu berkata," tapi bukan salah kamu sayang. Gini aja sekolah kamu gimana?" Lalu Lela lari ke kamarnya mengambil beberapa ulangan yang nilainya bagus-bagus. Lalu aku kasih 100 ribu. Malah Lela berkata," uang jajannya Masih ada." Aku berkata," ngak apa-apa buat simpanan kamu. kalau kamu mau sesuatu tidak perlu minta kak Feli." Akhirnya Lela menerima. kemudian Lela menarik-narik lengan baju dan bertanya," boleh ngak aku manggil kakak papa." Aku mengendong Lela tertawa kemudian berkata," tentu saja sayang kamu bebas manggil aku apa saja. asal sopan." Melihat itu malah Feli yang nangis. Aku berkata ke Feli," aku pulang dulu sayang besok aku harus laporan dan Lusa aku harus kembali ke proyek untuk menjalankan proyek daur ulang." Feli mengangguk berkata," Hati-hati sayang. terima kasih sudah menyelesaikan urusan dengan ibu." aku mengecup kening Feli lalu menjawab," sudah kewajiban aku menyelesaikan masalah kamu." Lalu aku naik mobil pulang.

Sampai di rumah aku meng prin laporan tentang proyek. Tentang proyek dan biaya proyek. saat sampai kantor tinggal taruh meja mami. Mami sampai bertanya," Diana kamu kasih berapa ronde sampai semangat begitu. sampai inisiatif mengambil semua e-mail di kantor ke tangan dia." aku menjawab," kalau itu gara-gara ada orang proyek e-mail ke kantor melaporkan pak Kamdi. tapi Diana juga tidak terima." Mami mengangguk mengerti sekarang. karena itulah sifat Diana. Saat aku mau pamit mami mengasih amplop kemudian berkata," tambahan buat menyelesaikan kasus Zaskia." Aku juga pamit malam ini aku akan ke caffee menengok kerjaan walaupun sudah di handle Alisha. mami tersenyum kemudian berkata kecil," nengok caffee atau Alisha." aku hanya tersenyum berkata," jadi besok aku langsung berangkat ke proyek ngak ke kantor lagi." mami mengangguk tersenyum. Aku keluar dari ruangan mami ke ruangan Diana untuk pamit dan akan menjalankan misi Diana. Diana sampai berterima kasih. Aku kembali ke ruangan bertemu Feli kemudian aku kasih 500 ribu. Rupanya cinta melihat itu hanya senyum aku juga pamit besok mau bereskan program dan proyek daur ulang.

Feli tersenyum manis. hanya berkata hati-hati. Aku balik ke rumah mengganti baju yang aku bawa. sekitar jam 8 malam aku berangkat ke caffee dan disambut peluk dan cium Alisha. Malam ini Alisha begitu gembira mendengar aku mau nginep rumah dia. aku juga bilang karena besok aku mau balik ke proyek untuk menjalankan program daur ulang di proyek." Alisha mengangguk tersenyum. kemudian aku mengeluarkan Amplop yang isinya sekitar 10 jutaan. aku berikan ke Alisha.

Malam itu milik kita berdua bermesraan, bermanjaan bahkan menggapai puncak kenikmatan sampai menjelang pagi. Paginya aku membuat sarapan dan membangunkan Alisha untuk sarapan. Setelah sarapan baru aku pamit berangkat ke proyek bahkan Alisha yang mengenakan kimono mengantar aku sampai mobil. Mobil aku melaju ke proyek

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience