Bab. 4. Berangkat ke Proyek

Fantasy Completed 465

Pagi harinya aku udah di tungguin Diana di lobby kantor setelah naikin koper dan keperluan lainnya setelah masuk. baru aku naik keruang bereskan semua pamit ke mami di kasih sebuah tas dan sama sebuah amplop lumayan tebal. mami berkata," uang yang diatas buat uang proyek yang kurang. kalau uang yang di amplop uang operasional kalian. kamu mau bikin apa pun memperbaiki nama perusahaan kalau kurang ngomong sama mami." Aku tersenyum berkata," lebih dari cukup apa lagi buat nyenengin sahabat mami." mami tersenyum nakal berkata," kalau bisa bikin Diana membara." aku jawab jangan dong nanti bajunya abis kebakar semua." mami hanya tertawa. aku keluar ruangan. menuju ke mobil sudah di tunggu sama Diana.

Dalam perjalanan Diana berkata," jujur aku ngak percaya ada anak sambung dan ibu sambung bisa akur. biasanya perebutan harta ini bahkan pewarisnya ngak perduli sama harta warisan." Aku jawab," maaf Bu maksudnya apa ya? bukan aku ngak perduli dengan harta warisan tapi mami Eka lebih berhak karena seorang istri direktur. seorang istri berhak membawa nama suami. boleh lah sebagai istri direktur punya kebanggaan. kalaupun mami mau menguasai harta itu kenapa dia ngak cari pengganti papa selesai. Dari papa meninggal bukan waktu yang pendek untuk sendiri. Bagi cowok atau cewek yang sudah merasakan kenikmatan tubuh pasangan pasti ingin merasakan lagi. apa mami ngak punya uang. salah. mami punya banyak uang. bahkan kalau dia mau habiskan uang peninggalan papa berhak kok dia istrinya."

Mendengar itu Diana membuang pandangan ke luar jendela mobil. terdiam berlinang air mata. Aku kasih tisu lalu bertanya," ada apa menangis? ada kalimat aku yang salah? ya kalau ada mohon maaf." Diana menjawab," o ngak ada yang salah. Cuma aku merasa kok aku tidak seberuntung Eka menikah dengan duda punya anak malah di dukung sama anak sambung luar biasa. aku mau tanya boleh?" Aku menjawab," kamu mau tanya kenapa aku ngak punya pacar?" Diana tersenyum mengangguk.

Aku menarik nafas panjang kemudian berkata," aku pernah pdkt sama cewek dengan tujuan jenjang serius. tapi permintaan mereka aku merasakan keberatan." Diana bertanya," apa permintaan mereka?" Aku menjawab," mereka minta masuk sebagai perusahaan tapi mami harus keluar dari perusahaan." Diana bertanya," masalahnya dimana?" Aku menjawab," masalahnya kalau mereka tidak bisa terima mami buat apa aku terima. kalau perusahaan ini jaya kalau perusahaan jatuh. bagi aku lebih baik yang tidak suka sama mami ngak usah kenal. Aku ngak mati ngak ada pasangan." Makin deras air mata Diana.

Kita udah sampai di apartemen langsung ke lantai 12. Masuk dan langsung rapih-rapih. kebetulan Diana ngambil kamar seberang aku. Jam 7 malam kita duduk santai seolah di bawah langit. Diana bertanya," membuat kamu mending jomblo dari pada cari calon istri." Aku jawab," untuk mencari kenikmatan tidak perlu istri asal bisa sejalan dengan mami cukup."

Diana menutup wajahnya. Lalu aku menghampiri Diana dan memeluknya dari belakang. Lalu berbisik," tidak perlu ngiri sama ibu direktur kamu punya aku bisa membuat kamu nyaman dan bahagia." Diana bingung mendengar omongan aku lalu berpaling wajahnya ke posisi di mana aku memeluknya dan membuat hidung kami bertemu. aku kecup bibirnya lidah saling memilin dan Diana melepaskan ciuman itu lalu mendesah,"aaaaahhhh." Pas mau bangun melihat sesuatu yang menonjol di balik celana aku. Aku tersenyum nakal lalu berkata," berminat ngak? mau situ yang mulai atau aku yang mulai."

Aku mulai mengendong Diana ke kamar aku mulai lepaskan pakaiannya sampai pakaian dalamnya. Diana mulai tersenyum lalu berkata dengan lembut," kayaknya kamu sudah terbiasa memperlakukan banyak cewek seperti ini." aku jawab," aku baru melakukan sama kamu." langsung aku lumat bibir Diana dan aku remas-remas payudaranya serta melintir putingnya yang menantang membuat Diana mendesah,"aaaaahhhh uuuuuhhhh aaahhh oooohhh sayaaaangggg." saat aku menyedot payudaranya yang satu dan pindah ke yang satunya sedang sambil aku meremas-remas sampai membuat Diana melenguh," uuuuuhhhh keluar." Saat Diana melenguh itu aku arahkan bibir aku ke vagina Diana. Aku lahap semua cairan yang keluar. Lidah aku menari-nari dengan liar di vagina Diana. membuat badan Diana mengejang. Aku mulai merasakan vagina Diana berkedut bahkan tubuhnya mengejang, menjambak rambut aku dan menjepit kepala aku di selangkangan. Semua membuat batang Mr. p aku semakin keras dan tegang. Diana berkata lirih," belum main udah keluar 2x. Gimana main bisa ngak bisa jalan."

Aku sambil ngobrol mengarahkan kepala Mr. p kearah vagina Diana sambil aku gesek-gesek membuat Diana bergeliat merasa geli dan nikmat. Aku mulai menekan kepalanya baru masuk sedikit. sudah merintih kesakitan beberapa menit kemudian sudah ikut goyang. Saat merasa batang Mr. p aku berkedut aku tarik keluar, lalu aku muntahkan diatas perutnya Diana. membuat Diana melenguh. Diana ngak menyangka akan merasakan pertarungan yang dahsyat.

Lalu Diana mencoba jalan dari tempat tidur ke kamar mandi merasakan kakinya gemetar tidak bisa berjalan. melihat itu kami tertawa. Lalu aku gendong Diana ke kamar mandi. Karena kamar apartemen cukup luas dan ada ruangan kaca sengaja bentuk hologram seperti duduk di luar angkasa. Saat di gendong Diana bergelayut manja berkata," aku benar beruntung bisa kenal kamu yang perkasa." aku tersenyum berkata," aku senang misi dari ibu direktur berhasil." Diana kaget bertanya," apa ibu direktur yang minta kamu untuk membuat aku puas dan bahagia. Berarti Bu Direktur udah merasakan keperkasaan kamu?" Diana berkata," tapi kalian ibu dan anak?" Aku jawab," ibu dan anak sambung yang punya nasib sama karena ikatan Rasa tanpa ikatan darah." Mendengar itu Diana terdiam. Lalu aku bertanya," bukan kah kamu kelahiran daerah sini bahkan kamu di cerai karena suami mu body shaming?" Diana teringat kembali peristiwa itu. sampai akhirnya ketemu Eka. Diana terdiam. lalu aku berkata," tidak ada keinginan membuat mantan kamu malu." Diana bertanya," bagaimana caranya?" Aku berkata," di lemari kamar kamu ada banyak baju yang bisa di pakai cari yang bagus dan seksi. apa perlu aku bantu?" Diana bertanya," terus bagaimana kamu bisa balas dendam?" Aku menjawab," bukan kah mall yang sering di kunjungi ada di bawah ini." Diana pun tersenyum.

Aku dan Diana masuk kamarnya. kemudian aku pilihkan CD Thong dan bra yang seksi jadi payudara terlihat membulat dan kenceng. serta celana pendek jeans yang ketat dan tank top kaos. Melihat dirinya Diana tersenyum lebar. Aku keluar dari kamar Diana sebentar kemudian kembali ke kamar Diana. Sambil membawa 2 buku kecil dan 1 ATM. Lalu aku pilihkan tas wanita putih yang biasa aja. Aku berikan 2 buku kecil itu Diana kaget. Karena itu buku Nikah. Lalu Diana bertanya," untuk apa ini semua?" Aku melihat Diana tertunduk. Aku mengangkat dagunya kemudian berkata," sayang kamu seorang wanita yang cantik, manis dan Seksi. Dan kamu harus rebut kembali kemuliaan kamu. Mantan suami mu harus menyesal meninggalkan kamu. Buku nikah ini membuat dia putus asa karena tidak bisa kembali ke kamu. ATM itu Saldonya 10 M. pin ada di belakang kamu copot kamu hafalin. Nanti kita ke sebuah Caffee kebetulan di depan caffee itu ada beberapa toko kamu bisa belanja disana. Nanti setelah beberapa menit setelah bayar aku akan menyusul kamu." Kali ini Diana merasa semangat.

Kami turun bergandengan mesra bahkan berangkulan mesra. Sampai pas jalan di mall. Ada segerombolan cowok yang lewat sampai ada yang berbisik," bukannya itu Diana. jalan sama brondong. " Aku tersenyum mendengar itu lalu mencolek hidung Diana dengan manja berbaring manja di dadaku. Membuat makin panas mantan suaminya. Tiba-tiba cowok itu menyambar tangan Diana. Lalu aku berkata," Hey Bos yang sopan dong sama cewek." Si mantan menjawab," loe siapa berani ikut campur urusan gw." Lalu Diana mengeluarkan buku nikah si mantan kaget.

Si mantan berkata," aku sudah punya proyek aku kasih kesempatan kamu kembali." Diana berkata," dasar orang buta huruf. sudah jelas-jelas aku sama suamiku kamu mau minta balik. kamu lupa omongan kamu." Aku penasaran bertanya," Kamu punya proyek dimana?" Si mantan menjawab," di Pasir Intan." Aku langsung menarik hp menelpon kepala proyek. aku telpon dan dijawab," halo dengan siapa ya?" aku jawab," Firman pak Harry." langsung di jawab," ya pak firman ada yang bisa di bantu?" aku jawab," saya ada di mall dekat proyek pasir intan. saya mau tanya sejak kapan proyek pasir intan punya pemilik baru." pak Harry bertanya," maksudnya gimana pak Firman?" aku bicara," ini di depan aku ada seorang mengaku punya proyek di pasir Intan. setahu saya pasir intan baru proyek kantor kita?" pak Harry bertanya," Siapa namanya? Jangan-jangan si Galan nih." orang-orang yang sombong tadi terbata-bata menjawab," ya pak Harry." Pak Harry bertanya," pak Firman Galan ini udah sering mengaku sebagai manajer proyek. diluar sana. aku sih takut ada penggelapan. Menurut bapak gimana?" Aku jawab," gampang audit aja semua kepemilikan apa aja keuangan berapa aja. Emang Galan ini bagian apa?" Pak Harry menjawab," hanya tehnik pengecoran." Besok cari orang baru saja untuk teknik pengecoran." Galan pun bertanya," pak Harry pak Firman ini siapa?" Pak Harry berkata dengan lantang," pak Firman adalah anak pemilik proyek termasuk bagian perencanaan pusat dan manajer keuangan kantor pusat. Besok kamu ketemu sama saya dan bagian keuangan proyek setelah itu ngak usah datang ke proyek. Dan asal kamu tahu mantan istri mu itu sekertaris direktur kantor pusat bagian Inventaris. Benar Bu Diana." Diana tersenyum kemudian berkata," benar sekali pak Harry." Aku berkata," besok saya dan Bu Diana ke proyek untuk menjelaskan semua perbuatan Si Kamdi yang udah di tahan polisi." pak Harry menjawab,"baik pak saya tunggu." Aku bertanya," apa lagi urusan kamu?" Galan berkata," saya mohon maaf pak saya tidak akan melakukan lagi. tapi saya jangan di pecat pak." Aku jawab," proyek saya tidak butuh tukang yang mabok gila dan menyia-nyiakan peluang dan harapan hidup." Galan menjawab," kan ngak ada hubungan dengan kerjaan pak?" aku berkata," seorang tukang mabok tidak akan sadar bahwa di hadapannya ada barang bagus. tetap dianggap jelek. sedangkan orang gila (ini sifat bukan subjek) akan tidak perduli dengan barang sekitar baik yang baik ataupun yang jelek. Dan yang menyia-nyiakan peluang dan harapan hidup merasa sombong padahal membutuhkan tapi merasa dibutuhkan sudah jelas punya istri baik tapi di sia-siakan."

aku memandang Diana lalu berkata," istri ku sayang mendingan kita ke cafe. karena kamu akan menjadi ratu di hatiku." Melihat itu Diana tersenyum mengangguk dibalik kaca mata hitam. Galan hanya terduduk di lantai mall terdiam. Di dalam cafe Diana berkata sambil menyerahkan ATM kemudian berkata," aku ngak jadi belanja membuat dia terpukul aku sudah bahagia." Aku geser lagi berkata," simpan aja suatu saat kamu butuh ATM itu. di bawah kepengurusan aku tidak boleh satu staff pun yang susah." Diana berkata," setelah ini aku mau kita kembali ke apartemen ada yang mau aku ceritakan. untuk masalah aku. aku sangat terima kasih dewa penolong aku." Dan selesai dari Caffee benar kita balik lagi ke apartemen.

Aku mulai melihat berkas proyek di meja. Diana dalam keadaan bugil memeluk aku dari belakang sambil berkata," boleh ngak aku yang menguasai ronde ini." Tanpa bertanya lagi Diana berkata sambil mengocok batang Mr. p aku yang sudah tegang dan keras," aku lebih suka menikmati keperkasaan kamu di bandingkan belanja." Lalu Diana menarik aku ke kamarnya. dan berpacu mendapat kenikmatan terjadi hampir menjelang fajar. Sampai Diana terkulai lemas diatas badan aku. sedangkan batang Mr. p aku masih dalam vagina Diana. Lalu Diana berkata," kalau kamu ke proyek sendiri maukah kamu membantu aku seperti kamu menuruti permintaan Bu Eka ke aku." aku bertanya," apa itu?" Diana berkata," Aku punya sahabat kecil di proyek ini namanya Zaskia dia belum nikah namun kehidupan dia lebih merasa tertindas untuk adiknya yang lelaki. bahkan tidak bisa beli make up. Mungkin karena trauma dia tidak butuh sebuah pernikahan. Kasih dia kepuasan bahwa jadi seorang wanita enjoy aja." Aku jawab," aku paham. soal menyenangkan hati wanita urusan aku. Lalu aku tertidur. merasakan ada sinar menerobos kamar Diana aku bangun dan membaringkan tubuh bugil Diana aku tutupi selimut. aku ke kamar mandi bersih-bersih lalu buat sarapan. kemudian membawa sarapan ke kamar Diana dan mengecup keningnya sambil berkata," pagi cantik sarapan mandi kita ke proyek sudah ditunggu pak Harry." Diana membuka mata berkata," aku ke kamar mandi dulu." Lalu aku tinggalkan Diana Aku rapih-rapih dikamar udah siap kami langsung ke tempat parkir masuk ke mobil langsung turunin gedung langsung menuju proyek. Saat masuk ada ibu-ibu duduk disamping Galan yang tertunduk ngak berani menatap. ibu itu mantan mertua Diana yang kemudian berkata,"Diana aku cuma punya Galan kalau Galan di pecat kami harus cari makan gimana?" Diana berkata," Dengan keras ibu mau minta Galan jangan di pecat karena makan ibu dari Galan. Saat ibu mengusir saya apa ibu mikir saya makannya gimana. terus sekarang saya harus perduli ibu makan gimana?" si ibu tertunduk. aku dan Diana langsung masuk ke ruangan pak Harry membicarakan sekaligus mengembalikan kekurangan uang proyek wah betapa senangnya semua staff proyek. Lalu Diana memperkenalkan Zaskia," ini cewek yang aku ceritakan kemarin." aku mengangguk tersenyum.

Aku berkata ke pak Harry," besok atur makan-makan di proyek biar saya bisa silahturahmi dengan kawan-kawan di proyek. nanti juga saya mau bikin daur ulang dari bahan-bahan potongan dari proyek menjadi produk baru dan Aku menunjukan Zaskia menjadi direktur pelaksana di proyek daur ulang dan pak Harry bisa cari Asisten baru. Aku melihat pak Harry malah terlihat lebih senang. Nanti saat saya datang ke dua kali tolong atur pertemuan dengan aparat setempat untuk daur ulang. Pak Harry siap agenda kan. pak Harry bertanya,"jadi kalau bekerja di proyek mau di ruangan mana?" aku jawab," aku kan cuma merapihkan proyek jadi ngak selamanya. Kalau boleh aku jadi satu sama Ruangan Zaskia aja boleh." Pak Harry dan Diana sudah tahu aku mengeluarkan jurus aku.

Lalu aku mengeluarkan amplop kemudian berkata," ini buat acara besok pak." Pak Harry berkata," ini terlalu banyak pak." aku jawab," lebihnya buat upah yang masak. Pak Harry mengangguk tersenyum tapi mengusap Air mata. Akhirnya Pak Harry bercerita tentang papa kalau mau acara begitu kasih biaya selalu lebih ngak mau ada yang kurang.

Akhirnya aku dan Diana touring di proyek dan benar saja banyak sisa potongan lumayan besar yang bisa diolah. Diana baru paham kalau di bikin sebuah kerajinan tangan. Kami pamit pulang ke apartemen. Lalu akhirnya Diana mencoba membuka atap ruangan kaca sambil menyalakan sebatang rokok sambil berkata," aku baru merasakan bahwa aku sangat beruntung bertemu kamu Dewa penolong aku. Dan aku harusnya berterima kasih sama Eka sudah mengirim dewa penolong dan dewa perang sekaligus." Terdengar suara mami berkata," kamu sahabat aku dalam senang dan susah maka kamu harus punya 2 nya." Diana kaget lalu aku sambungkan ke tv. Akhirnya Diana berlinang air mata berkata," aku terharu di perlakukan sebagai wanita yang berharga. Dan baru aku rasakan terima kasih berbagi Rasa dengan aku. Biasanya disimpan sendiri." Mami tertawa berkata," bagi sahabat yang mau menemani aku dalam suka dan duka pasti aku bagi semua. Ya udah aku tidur dulu. telpon di tutup.

Lalu aku memeluk Diana dari belakang dan mengecup pipinya berkata," kamu sudah pegang no aku. kalau ada perlu bisa chat aja. aku pasti temuin kamu." Diana malah mengucap bibir aku. kami masuk kamar masing-masing tidur dan paginya kami langsung ke proyek.

Beberapa pasang mata menatap kita masuk ke kantor Proyek. Pada bersorak gembira karena gaji mereka normal. ada staff lapangan bertanya," mohon izin bertanya pak?" aku jawab," silahkan pak." staff proyek itu bertanya," apakah bapak menindak pak Kamdi atas dasar surat e-mail kami?" Aku berkata ke Diana," coba cek siapa yang terima e-mail itu." Aku berkata ke staff proyek," jujur pak mohon maaf lahir batin saya atau Bu Diana belum pernah terima e-mail apa pun dari proyek. Soal pak Kamdi ya sudah Kun faya Kun Allah yang bermain. Jadi bersyukur sama Allah ternyata kebusukan pak Kamdi bisa terbongkar." semua staff proyek sampai geleng-geleng kepala e-mail belum diterima kebusukan terbongkar.

Lalu ada staff proyek bertanya," terus kasusnya Galan gimana tuh?" Aku menjawab," untuk kasus Galan yang tahu Bu Diana. Akan lebih berhak Bu Diana." Bu Diana berkata," Galan itu mantan suami saya. Galan itu seorang pemabuk. Dan saya masih sakit hati. Sampai aku bertemu dengan Ibu eka sahabat lama aku. dan di ajak gabung di kantor pusat. kemarin saya dan pak Firman sedang jalan di mall ketemu Galan. malah menyombongkan diri punya proyek ini. di cut sama pak Firman selesai." Staff itu berkata," untung ibu udah pisah sama si borokokok satu itu kalau ngak bisa mati jadi budak dia. padahal status dia sama kayak kami sering merintah. kami terima kasih sudah di pecat. jadi kami ngak dengar ocehan dari mulut busuknya." Aku tersenyum mendengar itu. Kami bincang kemudian berkata ke pak Harry," tolong hapus semua hutang staff proyek selama keuangan saat di pegang pak Kamdi." aku mengeluarkan Amplop menyodorkan ke pak Harry. aku bertanya," bagaimana dengan hutangnya Zaskia?" Pak Harry wajahnya sedih berkata," Kalau hutang Zaskia juga hampir 20 juta kurang pak." aku keluarkan amplop lalu aku tambahkan dari amplop lain. pak Harry berkata," kalau Zaskia kebanyakan hutang keluarganya pak." Aku jawab," saya tahu. Bahkan Saya tahu besok akan datang kemari meminta Zaskia untuk memberikan 100 juta untuk pernikahan adiknya." Zaskia yang kaget kok aku bisa tahu sedetail itu. Aku hanya tersenyum bahkan staff yang lain terima kasih kalau pinjaman dilunasi gaji full.

Lalu kami pamit pulang dulu. kembali ke apartemen Diana pun lebih banyak terdiam. akhirnya tertidur untuk pamit besok dari proyek untuk kembali ke kantor pusat.

Paginya kami menuju proyek benar sudah rusuh dan Ramai orang. Dan aku udah ngak perduli keluarkan draft itu suruh tanda tangan atas meterai. di foto copy dibaca lagi kaget dengan isinya. kalau ketahuan datang mengganggu Zaskia maka harus mematahkan 2 tangan dan 2 kaki. ayahnya Zaskia berkata," tapi kan dia anakku berhak aku menemui anakku." aku jawab," menemui seorang anak adalah hak orang tua yang punya adab. Kalau orang tua yang biadab kayak kamu maka pimpinan tempat kerja berhak mengusir manusia biadab seperti anda. anda butuh 100 juta kan tuh ambil. anda tahu jalan keluar. keamanan antar bapak ini dengan hormat kalau bapak ini datang lagi kemari patahkan 2 kaki dan tangannya." di jawab sama keamanan," siap pak." Zaskia berkata," mohon maaf bapak jadi ikut campur urusan keluarga saya." Aku menjawab," selama membuat nyaman kenapa tidak?" Aku berkata ke pak Harry," Aku pinjam Zaskia dulu. Untuk bereskan masalahnya." Pak Harry bertanya," bapak sudah tahu masalah Zaskia. Anak ini baik tapi tidak di dukung dengan orang tua yang paham." Sampai Pak Harry mau bersujud di kaki saya. Lalu aku tahan dan angkat kemudian berkata," jangankan Zaskia staff proyek mana pun akan saya bantu selama saya mampu." mendengar itu Zaskia menangis. aku berkata," jadi saya mohon izin besok Zaskia akan bekerja normal." pak Harry menjawab," silahkan pak firman kami merasa punya bapak lagi selain almarhum pak direktur." Diana merangkul Zaskia mengajak ke mobil.

Aku melajukan mobil menuju kostan Zaskia. Zaskia berkata ke Diana," aku ngak bisa pindah kostan sebelum membayar tunggakan kostan aku selama 3 bulan." Diana berkata," ngak usah kahwatir itu urusan pak Firman." aku acungkan jempol buat Diana tersenyum. Tidak lama kita sampai di kostan Zaskia. Zaskia langsung masuk ke kamar sama Diana. aku menemui ibu kostnya yang bernama ibu Venny.

Aku ngobrol panjang lebar dengan si ibu menyampaikan bermaksud menjemput Zaskia pindah demi keamanan ibu Venny pun setuju karena banyak preman yang mencarinya kasihan juga anak itu dan kasihan penghuni lainnya juga. aku mengangguk paham. Lalu aku tanya," berapa tunggakan Zaskia Bu?" Si ibu menjawab," hampir 3 juta. tapi saya pernah bilang sama Zaskia urusan tunggakan nanti saja. yang penting melihat dia tenang ibu sudah senang kok." Aku menarik sebuah amplop lalu menghitung aku berikan ke ibu Venny 5 Juta. Ada sebuah berkas yang terjatuh dari tas aku. Dan dilihat sama ibu Venny kemudian bertanya," kamu Firman Kayla? apa hubungan Dengan Pak Kayla Direktur." Aku tersenyum berkata," saya putranya Bu." si ibu menangis memeluk aku Zaskia dan Diana bingung. Ibu Venny berkata," kost-kostan ini juga ada modal beliau. kalau ngak ada beliau ibu sudah jadi gelandangan. uang tunggakan ngak usah di bayar." aku jawab," ngak bisa uang tunggakan harus ibu pegang. soal kostan tetap ibu jalankan. kalau dari kostan ibu ada lebih kirim ke Zaskia. Dan kamu Zaskia kalau ibu ngak ngasih jangan ditagih. kamu di bawah jaminan saya. kamu pamit sama ibu Venny. kita pulang ke apartemen." ibu menangis tersedu aku berkata," kalau ibu kangen sama Zaskia bisa main ke apartemen." kami pamit pulang.

Mobil aku langsung menuju mobil dan hanya beberapa menit saat masuk Zaskia terbengong-bengong lalu berkata," wah biaya hidupnya mahal aku ngak sanggup." Aku berkata," kamu hanya tinggal biaya-biaya apartemen sudah jadi tanggungan Aku." Mendengar itu aku keluarkan ATM memberikan kepada Zaskia lalu berkata," kamu mau pake-pake aja kalau kurang hubungi aku nanti aku transfer." Diana pun berkata," tidak ada yang menjangkau kamu disini penjagaan ketat. kalau keluar bawa kartu yang di lampu itu sebagai identitas untuk lift juga. ingat lift apartemen hanya orang yang punya identitas yang bisa pake." Zaskia mengangguk. kami pamit balik dulu ke kantor pusat.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience