Bab. 1. Caffee Sendiri

Fantasy Completed 465

Jujur aku merasa perjalanan hidup aku sangat beruntung lahir dari keluarga berada. Ayahku seorang pengusaha terkenal di kota kelahiran saya. Namun sayangnya perjalanan cerita Kehidupan ayah singkat. Beliau meninggal dalam perjalanan bisnis ke luar negeri.

Kehidupan aku normal saja. sampai ayah sebelum meninggal. Minta izin untuk menikah dengan sekertarisnya karena mulai kewalahan mengurus aku dan usahanya yang semakin maju. saat itu aku sudah remaja juga. Aku paham kalau ayah butuh teman bercerita. Maka aku setuju ayah menikah lagi. Kebetulan Mami Sambung aku ini bernama Ekawati penyayang anak-anak juga. Jadi tidak semua ibu sambung jahat. Disaat ayah meninggal kami sama-sama kehilangan bahkan kami saling menguatkan. Bahkan aku lebih percaya usaha ayah di pegang oleh mami Ekawati. aku akan bercerita tentang mami Ekawati. Sebelumnya perkenalkan teman-teman dan Saudara mengenal aku dengan nama Firman.

Mami Ekawati ini seorang wanita cantik dan mungil berusia hampir 40an. tapi penampilan tidak kalah dengan gadis remaja. Masih seksi dan kalau bahasa gaulnya bohai. Karena waktu ayah meninggal aku yang minta Mami Eka yang meneruskan usaha peninggalan ayah. Mami Eka sempet menolak karena takut di komentarin pengen menguasai harta ayah. aku sempat berkata," ya kan Wajar kalau mami mau menguasai Harta ayah kan mami istri ayah." Mendengar itu mami terdiam. Lalu aku berkata," mami ngak usah perduli dengan komentar orang. lah kita nyari makan sendiri bukan dikasih orang. saat kita susah ngak ada yang bantu kita berjuang sendiri. Yang tahu sepak terjang mami tuh saya mereka hanya melihat kita dari luar saja. Mana mungkin mereka tahu sikap asli kita." akhirnya Mami setuju sama pendapat saya.
Sampai petualangan saya karena senang nongkrong aku bikin caffee. Alhamdulillah tempat Caffee aku cukup strategis dan usaha caffee aku maju pesat. Dan ini lah awal mulanya aku bertemu dengan seorang cewek cantik dan menarik yang bernama Alisha. Yang akhirnya menjadi Sekertaris di caffee aku. Karena kerjanya cekatan bahkan bisa ngambil keputusan disaat aku ngak di caffee. Bahkan area caffee ini ada rumah di belakangnya.
Aku mau bercerita dulu tentang Alisha. Alisha ini seorang janda. Yang di tinggalkan suaminya yang pergi entah kemana sedangkan ibunya menikah lagi tapi ayah sambungnya selalu kurang ajar. Maka kaburlah Alisha ke kota. Akhirnya ketemu sama aku. Dan bersama menjalankan Caffee ini. Sampai karena ngak punya tempat tinggal di belakang Caffee.
Sampai suatu sore Alisha meminta saya malam itu menemani di rumah. Akhirnya aku penuhin awalnya hanya bercerita biasa. sampai akhirnya bercerita tentang ayah sambungnya yang membuatnya risih. Demi kebaikan ibunya akhirnya Alisha lebih memilih pergi. Kalau soal mantan suaminya tidak terlalu bercerita banyak.
Aku sedang menikmati cerita Alisha sambil menyedot rokok aku dan memandang keluar jendela. Tanpa berasa kalau aku di peluk oleh Alisha dari belakang. Aku merasakan ada 2 gundukan menekan empuk di punggung aku. Lalu Alisha berbisik," Firman mau kah kamu memenuhi 1 permintaan aku?" aku menjawab," apa itu sha?" Alisha berbisik," aku ingin merasakan keperkasaan kamu." Sambil tangan Alisha menerobos masuk di celana aku sambil meremas dan mengocok kejantanan aku sampai menegang dan keras. aku balik badan menghadap Alisha dan hidung kami bertemu membuat Alisha tersenyum menggoda aku berbisik," tanpa kamu minta akan kuberikan. jangankan keperkasaan aku. aku akan berikan yang kamu belum dapatkan." Sambil aku sedikit meringis karena kejantanan aku semakin tegang dan keras merasa terhalang oleh celana aku Alisha menurunkan celana aku dan CD aku sehingga kejantanan aku terbebas. Lalu kedua tangan aku mulai mengelus tonjolan bulat Di dada Alisha. membuat Alisha mendesah.

Aku mulai melumat bibir Alisha. Dan diterima hangat oleh Alisha. Dan kedua tangan aku mulai meremas payudara Alisha yang masih tertutup kaos sambil mendesah," Ssssssttt aaaaahhhh sayaangg sssstttt." Aku mulai membuka Kaosnya dan celana pendeknya. satu tangan aku meremas payudaranya dan satu tangan aku meluncur ke arah selangkangan membuat Alisha merintih dan mendesah panjang," ssssssttt aaaaarrrhh aaaaahhhh sayaangg aku jadi ngak kuat ingin merasakan seberapa kuat dan perkasanya kamu sayang oooohhh uuuuuhhhh." sambil badannya bergerak sana sini menahan geli dan terangsang.

Tanpa menunggu lama aku mengendong tubuh telanjang Alisha ke kamar dan aku letakan di tempat tidur. Dan kebetulan kalau di rumah aku selalu telanjang dada. aku tindih Alisha aku lumat kembali bibirnya. sambil kedua tangan aku menari nari di payudara Alisha. Ciuman aku mulai merambah ke leher Alisha. Membuat Alisha menggeleng kepala dan mendesah," ooohh aaaaahhhh sayang uuuhhhh." lalu aku mulai turun ciuman aku ke payudara Alisha lalu aku kecup aku sedot bergantian. membuat Alisha mendesah panjang," aaaaahhhh.... aaaaahhhh ooohhh." membuat badan Alisha mengejang. akhirnya aku dan alisha berpacu dalam kenikmatan sampai menjelang pagi. saat fajar tiba kami tertidur saling berpelukan dalam keadaan telanjang.

Jam 10 pagi aku sudah rapih dan siapkan sarapan. Lalu aku bangunkan Alisha. Alisha ke kamar mandi setelah itu kami sarapan bareng. aku berkata kepada Alisha," aku harus pulang dulu ke rumah mami Eka karena harus memeriksa kantor papa aku. Ini kamu bisa pakai untuk apa aja. kalau kurang kabarin aku." lalu aku memberikan ATM ke Alisha. Alisha tersenyum lalu berkata," jangan lama-lama aku pasti kangen sama kamu dan keperkasaan kamu sayang." aku mencium pipi Alisha. kemudian keluar memacu mobil aku ke apartemen dan menyiapkan semua perlengkapan untuk pulang.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience