Bab. 3. Manajer keuangan

Fantasy Completed 465

Pagi hari aku bangun dan ke dapur mempersiapkan sarapan. Baru aku bangunin mami dengan menciumnya lalu berkata," bangun dong mami sayang kita sarapan baru pergi ke kantor." mami membuka mata dan tersenyum masuk kamar mandi dan rapih-rapih. Tidak lama keluar sudah siap.

Tidak lama kami sudah ada di dalam mobil hitungan beberapa menit kami sudah sampai. karena aku di perkenalkan bagian perencanaan jadi ruangan aku sementara di ruangan mami. Lalu mami memperkenalkan asistennya sekaligus bagian Inventaris. Bernama Diana. Mami dapat info kalau uang proyek hanya di berikan setengah oleh bagian keuangan Pak Kamdi. Dan lucunya pak Kamdi membuat laporan palsu ke perusahaan. Yang lucunya laporan tentang perusahaan pusat seolah-olah sedang turun. Aku berusaha mencari di cctv untuk mencari hal aneh dan aku temukan. Bahkan ada selentingan kabar staff cewek di bagian keuangan harus mau melayani dia baru bisa dapat gaji full.

Dan keanehan di cctv adalah setiap hari Minggu kedapatan pak Kamdi Selalu ada di kantor. setelah itu aku coba tour keliling kantor untuk tahu cerita apa lagi.yang ada di kantor Loh Ternyata kecurigaan aku tepat pasti ada alasan kenapa pak Kamdi seperti itu. karena suka sama mami tapi persyaratannya di tolak sama mami akhirnya mencoba mengacaukan.

Aku jadi ingat om Awaludin di kepolisian. Lalu aku telpon beliau. saat aku tanyakan apa hal tersebut bisa dilaporkan. om menjawab bisa. setelah selesai aku kembali ke ruangan mami. mami berkata," semua laporan sudah lengkap. bagaimana saran kamu Firman." Aku jawab," ini sudah ranah hukum jadi akan lebih baik om Awaludin ikut sertakan. laporkan korupsi kantor. kalau dia masih merasa ngak bisa di sentuh hukum baru pake masalah kunci." Mami bertanya," apa itu masalah kunci?" aku jawab dengan santai," pemerasan dan niat perampasan aset direksi kantor." Mami bertanya," seperti apa?" aku jawab," mengancam mengambil kekuasaan perusahaan." Deng mami kaget bertanya," darimana kamu tahu itu. mami belum cerita ke kamu loh?" Aku tertawa berkata," mami aku bukan bocah gendut yang lari-larian jatuh terus nangis." Diana mendengar aku malah tersenyum. Akhirnya mami berkata," besok kita bereskan semua mami yang telpon komandan gila itu."

aku berkata sama Diana," aku minta kata sandi cctv proyek." ngak lama sudah di berikan sepintas aku mulai perencanaan tentang proyek. Diana pun bertanya," bapak mencari apa?" aku jawab," aku merencanakan pemakaian sisa potongan bahan bangunan bisa di olah jadi barang baru. keuntungan bagi dua dengan kantor pusat." Diana sampai geleng-geleng kepala mendengar perkataan aku. Mami hanya tersenyum melihat Diana.

Sore hari saatnya pulang kantor aku segera pulang ke Rumah. Lalu beres-beres aku kabari mami mau keluar dulu. Aku menuju caffee. Sampai di caffee sudah disambut peluk cium Alisha. Alisha berkata," kok lama sih aku kan kangen. Apalagi sama punya kamu ini nih." Sambil menggenggam Mr. p yang masih tertutup celana. aku berkata," aku juga kangen sayang makanya aku nemuin kamu di caffee. tapi jangan disini di rumah aja yuk." Alisha mengangguk tersenyum lalu mengabarkan asisten kalau ada keperluan mendesak chat aja ada urusan di rumah.

Karena aku udah jalan dulu ke rumah. aku mau kasih sedikit surprise. Begitu Alisha sampai di rumah. kok suasana berbeda membuat hasrat Alisha Menaik. Aku memeluk dan mencium Alisha. dibalas dengan hangat. Lalu kita ngobrol sebentar. Aku tahu nafsu Alisha tinggi jadi aku sudah melepaskan celana dan CD aku. Biar Mr. p aku yang sedang tegang terbebas dari celana dan CD aku. Sambil merasakan geli dan ngilu, Aku menyodorkan ATM kemudian berkata," Caffee aku serahkan sama kamu. Sekarang kamu direktur Caffee ini. kalau ada kebutuhan kamu bisa pakai pin ada di belakang." Alisha sudah tidak perduli fokusnya sudah ke Mr. P aku yang sudah mengeras terus di kocok sampai benar-benar mengeras dan berurat. membuat aku mendesah," oooohhh ooooouuuucccchhh aaaah sayang nanti muncrat nih. aaaaahhhh oooohhh ooooouuuucccchhh." Alisha malah mengulumnya. Sampai benar-benar muncrat di dalam mulutnya. Rupanya nafsunya sudah tidak tertahan lagi Alisha melepaskan rok mini lebarnya langsung mengangkang diatas Mr. P aku masih mengeras dan jleb merasakan daging hangat menelannya memompa naik turun bahkan juga menjepitnya. Aku berkata," sayang aku udah mau keluar." Tiba-tiba Alisha diam dan bersamaan dengan muncratnya batang Mr. P aku terasa hangat dan licin. Tidak lama kemudian Alisha terkulai dan berbisik," aku akan merasa terhormat bila boleh melahirkan anak-anak dari kamu daripada dari cowok yang tidak memberikan harapan hidup buat aku. kamu nginep disini ngak?" aku jawab," ngak bisa sayang Aku harus ngurusin kasus korupsi di kantor terus harus merapihkan proyek untuk menghasilkan uang paling tidak bisa buat proyek dan kantor pusat." Alisha berkata," ya sudah hati-hati jangan lupa makan."

Menjelang tengah malam aku pulang ke rumah. aku masuk kamar dan beristirahat. Menunggu pagi tiba. Saat pagi tiba aku bilang sama mami kalau mau berangkat berangkat dulu. Ada yang aku mau siapkan. Mami tersenyum. Aku hanya felling aku harus bawa mobil sendiri.

Selisih beberapa menit mami pergi aku masuk ke mobil aku dengan perlengkapan aku. Akupun mampir ke ATM mengambil sejumlah uang dan mampir beli hp berikut no. aktiv. Baru aku ke kantor.

Sesampainya di kantor Aku nitip beberapa barang ke ruangan Diana. laptop dan hp aku bawa. sedangkan hp baru aku tetap taruh di mobil. Aku langsung ke ruangan mami ternyata sudah ada om Awaludin juga serta ada Diana juga. Aku berkata ke Diana," aku titip beberapa barang di ruangan kamu." Diana tersenyum mengangguk. Mami memanggil pak Kamdi ke ruangan. Aku, Diana dan Om Awaludin sedang ngobrol sambil bercanda.

Saat masuk Pak Kamdi kaget banyak tamu bahkan ada yang berseragam polisi. Aku membagi fokus dan ternyata sulit. akhirnya kami berdiam mendengarkan mami bertanya ke pak Kamdi. Saat di pertanyakan soal laporan pak Kamdi masih menolak mengatakan bahwa itu laporan yang di terima. Saat mami mengeluarkan laporan Asli Pak Kamdi terdiam. Lalu pak Kamdi diminta keterangan kenapa datang hari libur ke kantor Pak Kamdi hanya menjawab menyelesaikan kerjaan yang belum selesai. Saat di tunjukan cctv bahwa. Pak Kamdi terdiam. Saat di tanyakan karyawati yang gajinya di potong karena tidak mau melayani dia pak Kamdi menyangkal bahwa berita itu fitnah. Lalu datang Asisten bagian keuangan bernama Felicia pak Kamdi terdiam. Semua sudah terbuka dengan gamblang Pak Kamdi tidak bisa menyangkal lagi. Lalu mami meminta om Awaludin untuk memproses Pak Kamdi. om Awaludin memerintahkan anak buahnya membawa Pak Kamdi diproses di kantor polisi. Pak Kamdi langsung di bawa. Sebelum om Awaludin keluar aku berkata," untuk kasus memperkosa karyawan nanti aku kirim buktinya ke om." om Awaludin mengangguk tersenyum.

Di ruangan mami hanya ada Diana, aku dan Felicia. Mami berkata," Bagian keuangan Sementara di pegang Firman." Felicia pun mengangguk. Aku pun segera menuju keruangan Diana untuk mengambil perlengkapan aku dibawa ke bagian keuangan.

sesampainya di bagian segera membereskan ruangan. memeriksa barang pak Kamdi selain gajinya uang lain yang tidak ada keterangan semua disita. Felicia berkata," pak kalau mau data pemaksaan saya bisa berikan kepada bapak. tapi jangan di kantor di luar." Aku bertanya," kenapa begitu?" Felicia menjawab," karena ada orang-orang pak Kamdi yang akan menghalangi. kalau di luar langsung ke tangan bapak. sama saya mau minta imbalan juga ke bapak." Aku bertanya," apa yang kamu mau minta ke saya." Terlihat senyum nakal Felicia. Lalu berbisik," keperkasaan bapak." Aku memegang dagunya lalu aku lumat bibir mungil Felicia lalu aku jawab," deal. kamu pilih tempatnya." Felicia yang masih terkejut mengangguk. Hari itu aku mulai mengecek semua berkas pak Kamdi di bantu Felicia.

Ditengah aku sibuk memeriksa Felicia ada di meja samping aku bertanya," bapak mau ngopi?" Aku tersenyum dan mengangguk. Lalu di bikin dua cangkir. Lalu Felicia duduk di depan aku. Kemudian aku bertanya," kamu sudah menikah Feli? kok bisa minta imbalan seperti itu?" Felicia tersenyum lalu menjawab," Saya ini korban pelecehan dan pemerkosaan ayah saya. awalnya biasa saja tidak pengaruh. Aku mulai berpikir kalau aku terus di rumah pasti aku menyakiti hati ibu aku. makanya aku ngekost. Namun saat ngekost kok aku pengen melakukan itu. tadi di ruang ibu Eka aku ngelihat bapak kok aku bisa berfantasi soal itu." Mendengar itu aku jadi kasihan sama Felicia ini jadinya. Aku balik bertanya," jadi besok tetap jadi kan?" Felicia mengangguk tersipu malu. Tidak lama kemudian hp aku berbunyi mami ngirim pesan mengingatkan untuk makan malam bersama ada yang mau di sampaikan. Melihat pesan itu Felicia bertanya," ibu Eka mami pak Firman?" Aku jelaskan ibu Eka adalah ibu sambung aku tambah kaget Felicia. Felicia mulai takut di pecat karena permintaannya. Aku berkata," soal permintaan kamu ngak akan pengaruh dengan kerjaan. Setelah merapihkan kantor ini aku akan rapihkan proyek kamu yang menjadi manajer keuangan disini." Felicia malah bingung. Akhirnya jam pulang kerja sebelum pulang aku berkata," cari data juga Mereka yang di pecat pak Kamdi." Felicia mengangguk. Aku masuk mobil langsung pulang ke rumah.

Sampai di rumah aku masuk kamar meletakkan perlengkapan aku bersih-bersih lalu aku menyusul ke ruang makan. Setelah makan mami bertanya," kapan kamu mau ke proyek bang?" aku jawab," paling lusa mi." mami bertanya," kenapa ngak besok aja bang?" aku jawab," ngak bisa mi besok aku mau terima fakta karyawati yang dilecehkan dan di perkosa pak Kamdi termasuk yang di pecat sama dia." mami sampai kaget. Sampai mami berkata," kok ngak ada laporan. gini aja yang di pecat kirim datanya ke mami. yang kasus pelecehan dan pemerkosaan kirim ke om Awaludin." aku jawab," baik mi." aku kirim pesan ke Felicia untuk print karyawati yang di pecat besok berikan ke aku.

Lalu mami berkata," kalau kamu mau ke proyek nanti di dampingi sama Diana. Diana yang paham soal proyek." aku mengangguk tersenyum. Mami berkata," mami cuma titip tolong puaskan dia karena dia sahabat mami. Kalau dia semangat menguntungkan kantor. Aku antara sedih dan senang intinya bisa nikmati tubuh cewek tanpa terikat pacaran. Lalu aku berkata," jangan khawatir mi. Aku akan membuat kantor kita maju." Mami mengangguk. aku kembali ke kamar. Aku merasa keperkasaan aku akan memuaskan banyak wanita kesepian. malam itu total aku benar-benar istirahat.

Pagi hari aku buru-buru ke kantor. Aku langsung mengarahkan Felicia menunjuk 1 staff keuangan untuk jadi asistennya. Felicia menyarankan sebuah nama Cinta. Pada saat kenapa Cinta?" Felicia memberikan alasan kurang tepat tapi masuk akal. Alasan karena Cinta itu introvert jadi pekerja ngak akan ada yang bocor. Langsung di panggil untuk di kasih tahu. Hari itu semua sudah tersusun rapih.

Lalu aku minta izin keluar sama Felicia untuk mengambil data tentang Pak Kamdi. Mami setuju bahkan mami meminta aku ke ruangannya sebelum pergi. Aku turuti kemudian aku ke ruangan mami kemudian mami berikan sebuah amplop dan aku berterima kasih aku langsung jalan. Felicia sudah menunggu di lobby.

Felicia berkata," rencana berubah adik ku dalam bahaya aku butuh tempat tinggal gimana ya?" aku jawab," soal tempat tinggal aman. data korban pak Kamdi gimana?" Felicia menjawab,"semua sudah siap pak." aku bertanya," adikmu bahaya gimana?" Felicia bercerita bahwa ayahnya sudah mengincar Lela adiknya Felicia. Aku berkata," ok langsung kita jemput saja sekarang soal data korban Serahkan ke aku pas di rumah aja." Felicia mengangguk setuju.

Aku dan Felicia segera menuju ke rumahnya. Felicia minta Lela membereskan bajunya dan bawa keperluan yang di butuhkan. Aku juga minta Felicia ambil barangnya di kostan. Felicia setuju. Felicia masuk ke rumah menjemput Lela. Di kejar sama ibunya seperti bertengkar Felicia sudah tidak perduli mengandeng Lela. Pas dekat mobil Felicia berkata," asal ibu tahu kami menyayangi ibu kami pergi hanya supaya ibu tidak menderita. cukup aku yang jadi kebrutalan ayah jangan korbankan Lela." Ibu menjawab," kamu pasti bohong kan? kamu pasti bohong." Felicia langsung masuk mobil dan pergi. Felicia berkata," tapi pak firman saya masih ada tunggakan kostan." Aku menjawab," panggil firman. akan kita urus. nanti soal sekolah adikmu yang masih ada tunggakan kita bereskan." aku mengarahkan ke kostan Felicia segera ambil barang-barangnya kemudian melunasi tunggakan kostan lalu pamit.

Aku mengarahkan mobil aku ke sebuah Rumah sederhana tapi ada garasi mobil. Begitu masuk Felicia dan Lela cukup mewah buat mereka. Felicia bertanya," ini rumah siapa Firman?" Aku tersenyum menjawab," ini rumah aku. kamu bisa tinggal disini aman." Lalu aku mengelus si Lela kecil lalu berkata," kamu bantu kak Feli ya." Lela bertanya," aku harus bantu kak Feli gimana?" Aku memberikan kotak hp baru lalu berkata," dengan belajar yang benar tidak perlu juara tapi kamu harus menunjukkan bahwa kak Feli akan bangga. yang kedua jangan bikin kak Feli bersedih atau menangis." Lalu aku keluarkan amplop lalu berkata," lunasin tunggakan sekolah Lela." Felicia merasa seperti mendapatkan bulan jatuh. Lalu aku memberikan ATM kemudian berkata," ini kalau ada keperluan pake aja pin nya ada di belakang kartu." Membuat Felicia tambah terharu. melihat kakaknya memeluk aku. Lela menarik narik celana aku dan bertanya," kakak anak orang kaya ya? kakak pacarnya kak Feli?" Felicia merasakan kedua pipinya memerah mendengar pertanyaan adiknya ke bosnya. Aku dengan santai berkata," ya dek aku pacarnya kak Feli." tambah panas mukanya Felicia lalu mencubit pinggang. Lalu berbisik," jangan ngasih harapan palsu ke anak kecil." Aku berkata," bukan memberikan harapan palsu tapi membuat seorang anak kecil kan berkah juga."

Kami di kejutkan teriak Lela," hore kak Feli punya pacar." aku hanya tersenyum. hari mulai gelap aku mesan makanan. karena Lela juga udah lapar. Lalu aku mengeluarkan 100 ribu dan berkata," kalau abis pas Kaka datang kakak ngasih lagi. tapi jangan langsung di habiskan ya." Lela menjawab," ya kakak." melihat adiknya jadi akrab Felicia geleng-geleng kepala. aku berkata sama Lela," kakak besok ada tugas keluar kota jadi ngak bisa kesini dulu." Lela menjawab," ya kakak." Tidak lama makanan datang. Kami makan dulu. Lalu aku berkata," kamu pilih kamar dulu. aku dan kak Feli ada urusan kantor."

Kami masuk kamar lalu Felicia mengirimkan rekaman dengan staff keuangan ada yang di USB. setelah di periksa semua sinkron aku masukan semua ke mobil kemudian kembali melihat wajah terkejut Felicia. Lalu Felicia bertanya," ini kamu ngak salah kamu ngasih aku ATM dengan saldo segini? Aku jual diri juga ngak bisa menggantikan ini." aku tertawa lalu berkata," yang minta kamu ganti siapa. aku cuma mau kamu tenang." menutup laptop kemudian menyimpan.

Lalu Felicia menomplok aku sambil berbisik," kalau begini aku melahirkan anak kamu." Sambil meremas batang Mr p aku membuat aku merintih sampai mengejang. Sampai berpacu dalam kenikmatan sampai menjelang tengah malam. Akhirnya aku pamit untuk perjalanan besok.

Sesampai di rumah aku membereskan semua untuk berangkat dan mengabarkan Diana untuk langsung membawa keperluannya langsung berangkat dari kantor.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience