BAB 8

Horror & Thriller Completed 1581

Aku masih menimbang tara sama ada mahu membantu Donna dan memanggil kembali Doktor Izzy Monroe , atau siapapun doktor psikitiari yang ada atau atau terus melarikan diri.

Akhirnya aku memutuskan untuk membantu Donna terlebih dahulu. Aku harus membawanya keluar dari sini. Aku takut kalau Jennifer / Chloe /Ally terlebih dahulu menebak menghidu rancanganku, pergi dari sini dengan tubuh Donna .

Ku rasa nasib menyebelahiku apabila aku menemukan sebuah kotak Sfety aid di tempat itu. Aku bersyukur isinya masih lengkap. Lalu kuambil sebotol alcohol dan ku simpan ke dala kocek ku. Kemudian aku bersembunyi di sebelah kiri pintu loteng, menantikan kedatangan mereka.

Tidak lama kemudianJennifer /Chloe /Ally masuk ke loteng selepas aku aku mempersiapkan alcohol dan sebuah sapu tangan. Apalahgi, aku mendengar nada marah dan makian yang mungkin datangnya daripad Jennifer, saat mengetahui yang aku tak lagi di tempat sebelumnya. DIa lalu beberapa langkah masuk ke dalam loteng.

“Celaka. Di mana Dean !?” bentak Jennifer . Dia tidak menyadari kalau aku ada di belakangnya sedang bersiap sedia menyerangnya.

Tanpa menunggi lama aku terus menyerang hendapnya dari belakang. Namun celakan kerana tindakan refleknya lebih pantas cepat dari yang ku duga. Dia langsung menangkap tangan kananku (yang membawa sapu tangan beralkohol), dan mencengkamku. Mujur botol alcohol itu tidak pecah kerana diperbuat daripada plastik.

Aku mengerang kesakitan. Aku baru sedar yang Jennifer punya tenaga yang cukup kuat menyamai tenaga seorang lelaki meskipun menggunakan tubuh kenit Donna itu.

Belum sempat aku mencuba bangun semula, tiba-tiba sebuah tendangan keras dar kaki kanan Jennifer membuat posisi tubuhku terpelanting satu meter dari tempatku bangun tadi. Aku mengerang kesakitan, kali ini kesakitan lagi dashyat.

Harus kuakui, tubuhku memang lemas. Sangat lemas. Tiap hari Jennifer hanya memberiku makan sekali di pagi hari. Nah, pagi ini saja aku belum makan. Aku kembali mencoba bangun. Namun, lagi-lagi Jennifer menendangku tanpa ampun. Dan bukan hanya sekali, namun berulangkali ia menendang dan menginjak-injak tubuhku hingga darah keluar dari mulutku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience