Bodoh

Young Adult Series 351

> Oke , orang nya lagi ke arah lu Nas .

Oke , nanti lu ke sini misahin gwe,takut gwe <
kelewatan

> Siap .

"Ko diem aja Nas dari tadi ?" tanya Vivi
"Ngga ko , lagi bales wa nya Luthfi"
"Ohh , ku kira kenapa"

"Ayo balik ." Ucap laki laki yang tiba tiba datang dengan memaksa nya untuk pergi dari tempatku
"Apaan sih , kamu kenapa ke sini ? , bukanya di sana aja ?" kaget nya dari seorang wanita berkebaya yang tampak ketakutan saat di datangi pria itu
"Berisik , udah ayok balik" desak nya .

Prok

Prok

Prok

"Hebat yah , udah selesai main main nya?" ucap ku , yang merasa rencana ku berjalan dengan lancar .
"Apaan sih Nas ?" bingung Vivi
"Jadi ini yang kamu sembuyiin ? Laki laki yang kasar yang kamu rela berbuat apa deminya ?" desak ku
"Hey lu ga usah ikut campur yah ?" ucap pria itu dengan nada tinggi , sehingga siswa siswi alumni dan yang lain nya yang berada di sekitar melihat nya .
"Hey bro , santai , ga usah kasar gituh sama cewe main narik narik aja . Selowwww" Ucap ku menenangkan
"Mau lu apa ?" desak pria itu kasar
"Mau gwe ? lepasin tangan cewe ini" pinta ku
"Ga akan!!"
"Santai , bicarain dulu jangan main asal tarik gituh gituh aja" pinta ku sekali lagi yang entah kenapa pria itu menuruti kemauan ku dan melepaskan tangan nya .
"Ah , sakit tau" keluh Vivi
"Kamu ngga papa Vi ?" ucap ku yang seakan akan perhatian , padahal pura pura
"Ngga ko Nas , ngga papa , makasih"
"Sekarang , gwe mau tau siapa lu ?" tanya ku ke pria itu
"Gwe pacarnya Vivi . Calon nya Vivi yang akan menikah setelah 3 bulan ini ." terang pria itu
"Ahahahaha , sudah jelas ternyata . Kamu Vi , sudah melupakan seseorang yang benar benar tulus memberikan semua nya bahkan mencintaimu tanpa perduli saran dari teman nya demi pria kasar ini ?"
"Maaf" rintik nya , sambil mengeluarkan air mata nya setetes demi setetes .
"Sudah jangan menangis , kamu di janjiin sama dia 3 bulan pacaran terus nikah ? Ahahaha , terus janjiin apa lagi ?" desak ku terang terangan . "Silahkan lu ambil cewe ini , nikahi dia , dan asal lu tau , kalo lu nanti setelah 3 bulan ini ga nikah sama dia , gwe bakal datang lagi ke sini buat cari lu Faham!!?" ucap ku mengingatkan

*Bukkk*

"Itu buat tanganya Vivi yang di buat lu sakit"

"Sudah sudah" teriak Luthfi yang melerai keduanya . "Sudah kan Nas ?" Sambung nya
"Sudah Luth." Jawab ku kesal
"Yaudah yok pulang , kita ke Dufan buat pesta" Ucap Luthfi menghibur
"Yok , lagian gwe dah ga punya urusan lagi di sini"
"Nasriii , hikss , hikss" rengek Vivi memanggil Nasri yang menjauh
"Apa lagi ?" menghentikan langkah ku .
"Aku boleh meminta 1 hal sama kamu ?" pinta Vivi
"Lakuin aja semaumu , mau apa ?" ucap ku yang tak perduli lagi , padahal di hatinya sungguh sakit melihat wanita yang ia cintai menangis di depan nya .

Vivi pun berlari ke arah ku , dan kemudian langsung memeluknya dengan erat sambil menangis .

"Maafin aku Nas . Maafin... Hikss.. Hikss" rengeknya dalam pelukan Nasri .
"Iyaa udah" Nasri pun pasrah dan membalas pelukan nya kepada Vivi . "Sekarang kamu sudah tau kan ? mulai saat ini , jangan pernah menyia nyiakan orang yang benar benar tulus mencintaimu . Ini pelajaran buatmu , dan satu hal , kamu ga boleh nangis . Jika kamu menangis , aku akan lebih terluka melihatnya ."

Entah mengapa setelah mendengar ucapan ku , Vivi pun berhenti menangis dan tetap memeluknya dengan erat .

"Vi , sudah ." Melepaskan pelukan nya dari Vivi "Lihat , semua orang melihat kita , dan sekarang kamu jalani apa yang sudah kamu buat , dan lepaskan apa yang sudah kamu tinggal . Terima kasih sudah memeluk ku , karena dengan pelukanmu , kamu sudah membantu melepas rasa rindu ini . Aku sudah tau semua ko dari pertama datang ke kota ini , dengan tingkahmu yang seperti itu , kamu tidak pandai menyembunyikan rahasiamu ."

Setelah mengatakan semuanya , aku pun melanjutkan langkahnya bersama dengan Luthfi dan Salsa di samping nya . Ketiganya pergi dari keramaian itu , beranjak pergi menuju Dufan yang di janjikan Luthfi kepada ku .

???

Sesaimpainya di Dufan , kita bertiga bersenang senang sampai sore . Melihat pemandangan matahari yang akan tertelan oleh bumi sambil duduk menikmati makanan dan minuman yang kita beli di sana .

"Arghhhhhhhh , aku bodoh ." teriak ku . "Aku bodohhhhhh , aku tidak mendengarkan orang yang mengerti kepadaku . Aku sungguh egois , tapi aku tetap tidak bisa berbohong soal hatiku yang mencintainya ."
"Sudahlah Nas , sekarang kan sudah selesai , jadi buatlah lembaran barumu dengan masa depanmu yang indah" Hibur Salsa .
"Iya Nas , lagian lu udah berjuang keras semampu lu  , lu sudah buktiin kedia semua ucapan lu" tambah Luthfi .

•••

Setelah merasa cukup dengan bermain main di tempat itu , kini kita bertiga pulang kerumah untuk istirahat . Dan ke esokan harinya aku pulang ke Cirebon dengan menaiki Bis dari kota itu .

???

Sesampainya di rumah , aku langsung bergegas ke kamarnya langsung tidur . Berhari hari aku mengurung diri di kamarnya sampai ibunda ku khawatir dengan ke adaan ku

"Nas , makan yuk , ibu udah masakin kesukaanmu" pinta ibunda ku dengan harapan yang tulus
"Iya bun , aku masih ngantuk , masih pengen tidur". Jawab ku lemas

Ibundanya tidak bisa berbuat banyak , walaupun sangat mengkhawatirkan nya , tapi beliau membiarkan nya begitu saja , seakan akan mengerti apa yang di inginkan anaknya itu . Yah , ingin sendiri dan tidak ingin di ganggu .

???

Sudah 3 minggu aku di kamar mengurung diri , tanpa keluar kemanapun , hanya sesekali bila buang air , makan , dan sholat . Hingga tanpa sadar aku sudah di cari oleh Nasya , di tunggu kabarnya oleh Nasya . Aku hanya bisa melihat chatnya saja , tidak berani untuk membalasnya . Mungkin karena masih terasa sakit di hatinya . Aku sesekali melihat profilnya , dan tak menyangka ada seutas kata di profilnya Nasya .

¤¤¤
Wanita di antara 2 pria
¤¤¤

"Ah , wanita di antara 2 pria . Aku ga ngerti maksudnya , apa mungkin ia suka sama aku , ah ga mungkin ." Tapi aku mengusir pemikiran itu , karna setahu ku dia sudah memiliki pacar , dan pacarnya teman ku sendiri . Setelah merasa sudah enakan , aku pun kembali melakukan aktifitas biasanya , sedikit demi sedikit . Sampai hari itu tiba , dimana pas acara kelulusan tiba .

???

"Nas , kamu mau di antar ke acara kelulusanmu ?" tanya Bunda
"Ohh , pengen nya sih Bun , tapi ngga papa Bun . Bunda kan lagi sibuk juga , dan Bunda juga sudah janjian sama guru guru di tk buat rapat ." Ucap ku
"Tapi kan yang lain bareng semua sama orang tuanya , masa kamu ngga? . Kan anak kesayangan Bunda harus bisa sama seperti mereka."
"Ngga papa Bunda , terima kasih . Aku sudah sama seperti mereka ko , dan ga seharusnya hal yang sama itu membahagiakan . Betul tidak Bun ?" ucapnya sambil memeluk ibundanya .
"Yasudah , Bunda berangkat duluan ya sayang . Hati hati yah , kalo mau langsung main , inget pakean nya simpen di tas biar ga kotor yah . Inget juga jangan ngebut." Nasihatnya kepada anak pertamanya itu
"Iyah Bunda . Nenk ga di ajak Bun ?"
"Ngga , dia nanti pulang sekolah ke rumah Ayah nya . Ngga papa , mumpung dia lagi pengen , lagian kan kalo ikut Bunda nanti rewel"
"Hehe , iya Bun"
"Yaudah , Bunda berangkat yah ."
"Iya Bunda hati hati" sambil bersalaman kepada Ibundanya
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam Bunda" .

Sebelum berangkat , aku menghabiskan sarapan terlebih dulu . Selesai sarapan , aku bergegas ke rumah Ayah untuk pamitan ke acara itu . Aku memiliki adik perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar , dia sangat manis dan imut , namun cerewet dan nakal . Karena hal itu ,  Bunda jarang mengajak adik ku ikut ke acara acara besar , karena akan membuat kegaduhan dan ribet nantinya .

Setelah selesai berpamitan , aku bilang ke Ayah bahwa adek ku akan pulang ke rumahnya , setelah itu gwe langsung berangkat ke sekolahan untuk menghadiri acara kelulusan .

???

Sesampainya , gwe langsung bergegas menemui teman teman , yah Abenk , Ahmad , dan anak anak lain nya yang seangkatan sama aku .

"Perasaan baru kemarin di hukum , ko sekarang udah lulus ." Ucap ku dengan ceplas ceplosnya seperti biasa
"Hahaha" tawa mereka bersamaan , dan mencairkan suasana yang nyaman .

Drtt

Drtt

Drtt

"Eh bentar yah , gwe bales wa dlu" ucap ku ke yang lain
"Ha ? Nasya ? Ada apa ya ? . Buka ah , siapa tau penting ." ucapnya dalam hati sambil menjauh dari keramaian

> Nas , tolong panggilin Ahmad gih , suruh ke gerbang depan sekolah gwe , gwe mau ketemu . Dia di telfon ga di angkat angkat

Lah kan belom selesai acaranya Sya ? <

> Di sini udah Nas

Ah , yaudah , di sini belum selesai , tapi  nanti <
gwe bilangin ko .

> Iyaa Nas , gwe tunggu .

Haa ? udah pulang aja , lagian gwe ga tau <
masih lama atau ga nya acara di sekolah ini . Ntar lama loh nunggunya

> Ga papa Nas , gwe mau ko nunggu dia

Yaudah serahlu . Gwe bilangin dah ke orangnya <

> Oke , makasih ya Nas .

Iyaa , santai aja <

???

"Heh , Mad" ucap ku sambil menepuk pundaknya
"Apaan sih?"
"Itu cewe lu wa gwe , katanya lu ga angkat angkat telfon nya."
"Ah masa ?" kaget Ahmad , kemudian mengecek ponselnya di saku nya . "Ah iyaa , udahlah biarin ." Ucap Ahmad
"Kabarin lah , tdi dia ngomong ke gwe , suruh nyampein ke lu , dia mau ketemu sama lu . Dia udah nunggu di depan gerbang sekolahan nya." Jelas ku kepada Ahmad
"Iya iya , nanti gwe ke sono selesai ini" Ucapnya sebal
"Awas lu kalo ga dateng , nanti gwe yang di sangka ga ngomong lagi ke lu" Kesal ku .

Kisah ini hanya sebuah fakta dan realita yang aku bumbui dengan secercik imajinasi . Terima Kasih Telah Membaca

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience