"Kepada pembina upacara
Hormaaatttttttttt grak ."
...
"Tegaaaaaaap grak ."
???
"Istirahat di tempaaaattttttt grak" .
"Assalamu'alaikum wr wb"
"Wa'alaikum salam wr wb" jawab anak anak selaku anggota upacara
"Kali ini bapa mendapatkan dua murid laki laki yang sedang dalam masa hukuman di sini , dan mereka akan bapa jemur di lapang ini sampai waktu jam sekolah selesai" (pulang)
"langsung saja bapa bawa anak anak ini kelapangan . Bu cepat bawa kedua anak itu kemari" pinta nya ke salah satu guru di sana
"Baik pa" sigapnya
???
"Mereka berdua telah bolos sekolah dan merokok di usia dini .
Mereka adalah siswa kelas 3 SMA Negeri 1 Karang Taruna
Yah , kalian tahu sendiri sekolah itu masih 1 dengan sekolah ini ."
blaa
blaa
blaa
"Ha ? itukan Nasri dan Abenk ? apa jangan jangan gara gara bolos kemarin ? Mampuslah mereka hihihi" ucapnya dari salah satu siswi di sana yang bernama Nasya
"Hustt , ga boleh gituh" sahut Sari
"Iyaa iyaa , Abenk kan pacar lu , jadi wajar lu ngebela , lagian gwe kan ngomong gtuh buat ke cowo satunya , bukan ke cowo lu"
"Hehe , lagian lu ga bilang sih"
"Ah , terserah deh" kesal Nasya
Di waktu yang bersamaan....
"Eh Nas ."
"Apa ?"
"Rame juga yah , malu gwe"
"Udah diem aja , nanti kita kabur" ucap ku dengan ke PD an nya tingkat dewa
"Yakin lu Nas ?" kaget Abenk
"Iyaa , lu diem aja , lu cukup ikut apa kata gwe , gwe yang tanggung jawab semuanya" jelas ku
"Oke deh , gwe suka kalo lu dah ngomong gituh"
"Lagian kalo gwe ga ngomong gituh lu ga bakal mau kabur , lu kan pengen nya enak nya doang" protes ku kesal
"Hehe" cengengesan merasa memenangkan pertandingan gulat
???
Tidak lama , upacara pun selesai , dan semua guru sudah masuk keruangan kantornya , kini giliran siswi siswi nya yang masih terdiam sambil menggosip dua remaja yang sedang di jemur di dekat tiang bendera merah putih .
"Argh , akhirnya si kepala sekolah itu dah pergi" kecut Nasri
"Iyaa , kapan nih ?" berharap agar segera kabur dari tempat itu
"Nanti , santai aja , kalo udah waktunya , nanti gwe bilangin"
"Oke"
"Hey , anak bandel" sindir dari dua siswi di sekolah itu sambil mendekatinya
"Ah lu lagi , lu lagi , apa lagi sih ? udah gwe salamin ke Ahmad . Mau apa lagi ?"
"Serius ? terus apa jawab nya ?" Desak Nasya karena merasa penasaran atas apa yang akan di ucapkan dari seorang patung berjemur dadakan di sekolahnya
"Dia cuman bilang...."
blaa
blaa
blaa
"Oh , makasih" ucap Nasya dengan raut wajah agak suram sambil meninggalkan kedua patung itu
"Hei , tunggu dulu , gwe mau nanya ke lu Sya"
"Apa ? lu mau kabur dari sini ?" jawab Nasya cuek dengan menundukan kepalanya setelah mendengar jawaban dari ku tadi
"Eh , ko tau sih ?" kaget ku
"Tau dari tampang muka lu , lewat gerbang belakang sekolah ga ada guru yang lewat , dan satpam juga ga ada , tapi lu ke sana harus jam 9 , karna di jam itu selalu sepi jalan menuju ke sana ." Jelas nya
"Oh , makasih Sya , tapi ko muka lu....? Eh , ga Sya , makasih" sambil menahan ucapan yang ingin ku keluarkan , karena melihat raut wajahnya jadi aku tidak berniat untuk mengucapkan nya
"Ya" lagi lagi jawaban cuek yang terlontar dari gadis itu
???
"Oke , dah jam 9 Benk" ucap ku mengingatkan
"Yok gass" sahut Abenk kegirangan
Akhirnya mereka berdua kabur melewati gerbang belakang sekolah , dan tidak di duga ternyata...
"Hey Sya , lu kenapa di sini ?" sapa ku kaget dengan melihat sosok gadis yang berdiri di dekat pintu keluar tersebut
"Ngga papa , Nas lu pulang sekolah kemana ?" tanya Nasya pelan
"Kerumah lah , terus kemana lagi?"
"Ya ngga , nanti gwe mau ngobrol ya lewat wa aja , ada waktu ?" tanya Nasya pelan sekali lagi
"Ah boleh , yaudah nanti chat aja , sekarang gwe buru buru ." Ucap ku seakan tak perduli , tapi dalam otak ku berfikir mesti gara gara Ahmad
"Iyaa hati hati ."
"Oke"
•••
"Akhirnya kita berhasil juga , eh lu mau langsung balik Benk ?"
"Iyalah , mau kemana lagi ?"
"Hehe , gwe anterin yah , tapi bantuin gwe ngalihin perhatian nya satpam dulu , motor gwe masih di dalem parkiran sekolah"
"Oke"
Seperti biasa mereka mengelabui satpam itu dengan mudah , seperti ngasih makan kucing dengan tulang yang di lemparkan dan kemudian kucing itu berlari mengejar tulang itu . Walaupun satpam yang ini agak mudaan , tapi tetap saja terkelabui oleh dua anak remaja yang penuh dengan ide ide nakal nya itu .
"Yok gas Nas" ucap Abenk
"Euu Benk , tapi gwe ikut ke rumah lu ya , soalnya klo gwe langsung balik , nanti bokap gwe marah ." Pinta ku
"Ohh , tenang aja , yaudah cepetan , ngebut aja" jawab Abenk
"Oke"
???
Sesampainya....
"Masuk Nas ."
"Iyaa"
"Mau minum apa ?"
"Es kalo ada"
"Oke"
"Eh , BTW ko sepi amat rumah lu ?" ucap ku heran
"Iya , jam segini emang sepi , makanya gwe pulang , nanti rame biasanya abis dhuhur" jelas Abenk
"Ohh , masih 2 jaman lagi , oke deh gwe boleh ngerokok dong ?"
"Emang lu bawa ?"
"Bawa lah"
"Dah gila , ga ada kapok kapoknya" ucap Abenk heran dengan kegilaan ku
"Lah buat apa kapok , lagian bokap udah ngebolehin kok" jelas ku
"Ohh , pantes . Yaudah ngerokok aja"
"Oke"
???
Setelah beberapa jam berada di rumah Abenk , gwe langsung pulang ke rumah untuk mandi lalu sholat .
"Ah , akhirnya . Cape juga , ngegame ah" sambil mengambil hp yang berada di meja kamar.
"Lah , sejak kapan si Nasya spam gwe ? Ah , mungkin gabut kali ."
Ada apa Sya ? <
> Lu udah pulang kan ?
Udah Sya , kenapa emang ? <
> Astaghfirullah , lu ga lupakan Nas apa yang gwe bilang pas di sekolah ?
"Ohh iya , gwe baru ingat sekarang" setelah mencoba mengingat dengan keras sambil ngeden
Ahh , iya Sya , gwe inget . Yaudah sok >
sekarang aja
blaa
blaa
blaa
Lu luang sekarang ? <
> Iya , luang . Kenapa emang ?
Ikut gwe yok ? <
> Kemana ?
Udah ayo ikut aja , dari pada lu sedih mulu kan ? <
> Hmmm , iyaa sih . Yaudah bentar gwe siap siap dulu
Oke , gwe tunggu di halte depan sekolah lu ya <
Sya . Deket kan dari rumah lu ?
> Iya deket
Yaudah , gwe berangkat sekarang , lu langsung <
ke halte aja
> Oke
Aku langsung melempar ponsel ku ke kasur....
"Buuuundaaa" berteriak sambil bersiap siap
"Iyaa ada apa ?"
"Aku keluar yah sama temen"
"Keluar kemana ?"
"Jalan jalan bun , kasian temen ku lagi sedih bun"
"Ohh , yaudah jangan malem malem pulang nya ."
"Siap bun" sambil menyodorkan tangan nya ke arah ibundanya
"Apa ?"
"Hehe , ongkosnya lah bun" ucap ku cengengesan
"Aih , nih . Hati hati di jalan , jangan ngebut ."
"Siap bun"
"Eh , Bun" menyodorkan kembali tangan nya ke hadapan seorang ibu rumah tangga yang tidak terlalu tua dan keliatan masih muda untuk ibu ibu biasanya
"Apa lagi ?"
"Salim Bun , hehe"
"Ah , Bunda kira udah lupa caranya bersalaman"
"Ngga lah bun , yaudah , Nasri berangkat ya Bun . "Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam"
Dengan jurus angin , ia pun nyampe di halte yang sudah di janjikan , namun tidak menemukan siapa siapa .
"Ah , mana ni anak ? ko ga ada ya ? apa aku salah tempat kah ? ga deh , ini kan sekolahan nya ."
"Heii" ucap Nasya mengagetkan dari belakang
"Ah , lu ko make masker sih , jadi ga tau gwe itu lu ."
"Gapapa , biar lu nya ga suka sama gwe"
"Idih , PD amat sih jadi orang" Kesal ku
"Yaudah , ayo jalan" Pinta Nasya
"Jalan kemana ? bukan nya ini udah di jalan yah ?" ledek ku sambil tersenyum
"Bukan itu ihh" sambil menyubit manusia gila yang berada di depan nya
"Iyaa iyaa , sakit tau ." kesal nya
Ngenggg...
"Kita mau kemana Nas ?" Nasya dengan keheranan nya
"Kemana aja , asal lu ga sedih lagi ."
"Hehe , makasih ya Nas , udah mau ngehibur gwe , walaupun lu bukan siapa siapa gwe . Dan sorry juga , gwe selalu bikin lu kesel sama keganggu" sambil tersenyum senyum di balik masker nya.
"Lah lu sebelum ngomong gituh udah dapet persetujuan dari gwe belum ?"
"Persetujuan apa ? "
"Persetujuan lu minta maaf ke gwe , bilang makasih ke gwe , dan persetujuan apakah gwe keganggu sama lu atau ngga ?"
"Kenapa harus minta persetujuan sih ?"
"Iyalah , karna gwe ga keberatan dengan itu semua , kalo gwe keganggu , ngapain juga gwe ngajak lu sekarang ?"
"Ihhhhhh.... Ngeselinnnnnnnn"
"Hahaha" tawa jahatnya mulai keluar seperti tawaan para iblis di luar sana
"Ko gwe di Fitnah lagi sama manusia ?" sahut iblis dengan nada yang agak tinggi eh ko ngawur ya ceritanya , inikan bukan tentang sekte iblis surgawi yang di serang oleh Bai Qiuran , dan juga bukan kisah tentang para pesilat jiwa yang berlatih kesana kemari . Arghh sudahlah .
¤¤¤
"Sudah jauh kita Sya , hampir ke kuningan ."
"Yaudah balik lagi , ngapain jauh jauh ?"
"Gapapa ko Sya , lagian lu masih ngelamun di motor , berarti lu masih sedih ."
"Yeh , lu nyetir sambil merhatiin gwe ya , ntar nabrak lu ."
"Buktinya ngga kan , ini masih sehat sehat aja ."
"Iyaa iyaa dah lanjut nyetirnya yang fokus ."
Iyaa..." Jawab Nasri singkat
"Eh , Syaa..."
"Apa ?"
"Itu , lu liat tukang gorengan ?"
"Iya liat , kenapa ?"
"Kenal ga namanya siapa ?"
"Idih , ya ngga lah"
"Coba lu panggil Mang Jaja"
"Beneran ?"
"Iyaah , coba panggil" sambil memelankan laju kecepatan sepedah motor dan berdekatan dengan penjual gorengan yang menggunakan sepedah motor juga
"Mang Jaja..."ucap Nasya dengan tidak ada balas sahutan dari tukang dagang itu
"Mang jaja..."
"Mang..."
"Mangg Jajaaaaa , beli cirenggggg..." Teriak Nasya
"Eh , Nenk manggil saya ?" ucap pedagang itu sambil menengok ke sebelah kendaraan yang sedang berada di dekatnya
"Iya , Mang Jaja kan ?"
"Bukan Nenk , nama saya mah Ojan"
"Ahh , maaf mang , yasudah lanjutin mang , saya ga jadi beli."
"Iyaa Nenk gapapa."
"Ahahaha" dengan tawa kemenangan nya
"Ihhhhh... ga lucu tau ga...." dengan kekesalanya sampai lupa ia sedang sedih dan kemudian tertawa dengan kebodohan nya yang menurut saja ketika di suruh.
- " (Obrolan)
->< (Pesan Watshapp)
Kisah ini hanya sebuah fakta dan realita yang aku bumbui dengan secercik imajinasi . Terima Kasih Telah Membaca
Share this novel