Kenyataan Pahit

Young Adult Series 351

"Assalamu'alaikum..." ucap ku sambil memasuki lantai depan rumah
"Wa'alaikum salam , eh Nasri , sama siapa ke sini ?" jawab wanita tua paruh baya
"Itu Bude tadi sama temen temen , cuman ya mereka lanjut lagi , habis main ke kota tua"
"Ohh , yaudah masuk , berani ya kamu main jauh jauh" sambil mengajak ku ke dalem
"Iyaa , berani lah , lagian takut sama apa ." Ucap ku ."Ohh iya bude , ko sepi ?"
"Iya , baru pada keluar ke bazar , nyari buku katanya" jelas wanita yang sudah beranjak tua itu namun kelihatan masih ingin muda , hust ngawur kamu tor .

???

Setelah beberapa jam , akhirnya mereka berkumpul lagi , 1 keluarga kecil dengan ciri khasnya . Ramai dengan kedatangan ku , karena ini baru kali pertama nya aku dateng sendiri ke sini , biasanya aku dateng bersama orang tua ku . Walaupun itu sudah dulu di saat aku masih berada di bangku sekolah dasar . Keadaan rumah pun pecah dengan canda guraunya , keharmonisan keluarga yang begitu bahagia , yang membuat iri diriku karena ga bisa seperti mereka .
Aku pun beranjak keluar ke depan rumah sendiri karena mengingat tentang itu .

"Ah , indah nya jika keluarga gwe masih utuh" ucapan yang tak sengaja terlontar di bibirnya hingga terdengar oleh sosok laki laki yang tidak jauh beda 1 tahun lebih tua darinya itu .
"Kita juga keluarga Nas ."Sambil menepuk pundak ku
"Ah , iyaa Luth , biasa , gwe terkadang kefikiran kalo ngeliat keluarga yang sedang bersenda gurau itu . Ya namanya juga sudah jalan nya , mau gimana lagi , cuman bisa mengenang dan terus mengenang ."
"Jangan terlalu larut dengan kesedihan mu Nas , biarlah yang berlalu itu pergi , jangan terlalu terjebak dengan masa lalumu , karna aku yakin masa depan mu akan indah." Ucap nya dengan nada menghiburnya .
"Iyaa"
"Ah , besok di sekolah ada acara , lu mau ikut ga ?" ajak Luthfi
"Bukan nya udah libur ya ?" tanya ku heran
"Iyaa udah , cuman ya ini peresmian acara buat alumni" Jelas Luthfi
"Ohh , emang rame ?"
"Rame lah"
"Emang boleh gwe ikut ?"
"Boleh lah , makanya gwe ngajak . Lagian lu juga masih pengen ketemu Vivi kan ?"
"Hehe , iya sih , tapi kaya nya dia udah ga suka gwe dah Luth".
"Jangan punya fikiran gituh , santai aja , lepasin aja semua rindumu dulu , itu urusan belakangan , biar ga terlalu pahit nantinya. Sekalian juga , Salsa ada di sekolah sekarang sampe acara selesai , soalnya di minta sama gurunya buat bantuin persiapan dan pensuksesan acaranya."
"Pantes dari tadi gwe ga liat dia ."
"Yaudah , sekarang lu istirahat gih , cape kan abis jalan sama Doi ?" ejeknya
"Ah , apaan sih lu , yadah gwe tidur duluan ya"

???

Ke esokan harinya , aku berangkat ke acara sekolah saudaraku . Sesampainya beberapa lama di acara itu....

"Nas" panggil wanita yang berkebaya coklat dengan dandanan dan bedaknya yang tebel , udah kaya adonan aja lu nenk . Hust tor lanjutin ceritanya .

"Iya ? , eh Salsa" ucap ku sedikit kaget karena sedari tadi aku melamun
"Kesini sama Yuki ya ?"
"Ko lu tau sih ?" tanya ku heran
"Iya , kemarin Nia cerita"
"Oalah , cepet amat mulut ibu ibu kalo nerbangin kabar" sindir ku
"Yeh , tapi lu juga suka kan sama cewe"
"Iyalah , gwe kan normal , ga jeruk makan jeruk kaya lu" ejek nya dengan muka kesal
"Idih , sok tau lu ya jadi orang . Eh , lu ga nemuin cewe lu ? tuh ada di belakang lagi ngobrol sama cowo ?" jelas Salsa
"Ah serius lu ?" ucap ku terperanjak
"Kapan gwe boong sama lu ?" Kesal nya
"Lah lukan tukang ngibulin gwe waktu kecil"
"Hehe , itumah kecil , sekarang beda . Udah sono samperin."
"Ga usah , lu aja fotoin mereka , kirim ke wa gwe" pinta ku ke Salsa
"Yakin lu ? cuman itu doang ? , ohh iya ini gwe nemuin ini dari bukunya , baca aja , siapa tau bisa bantu lu" jelas Salsa sambil memberikan kertas sobekan yang ia bawa .
"Iyaa makasih . Udah lu buru sono fotoin , gwe udah punya rencana sendiri" Dengan tingkat ke pd an nya .

Akhirnya , Salsa pun mengikuti apa yang di titahkan oleh ku . Dan acarapun selesai dengan sempurna tanpa ada gangguan apapun . Setelah acara aku di ajak nongkrong sama Luthfi ke tongkrongan nya untuk merokos , ya merokok , itu bahasa di sana agar tidak ketauan oleh guru .

"Lu ngopi kan Nas ?" Tanya Luthfi
"Iyaa lah "
"Mau kopi apa ?"
"Kopi item aja"

"Bi kopi item 1 , sama indocafe 1" ucap Luthfi
"Iya Luth"

"Lu sering nongkrong di sini Luth?" tanyaku basa basi memulai obrolan
"Iyaa sering , biasanya sih sama anak anak , cuman ini ga tau pada kemana jadi sepi" jelasnya dengan penjelasan yang simple padat dan jelas
"Ohh" manggut manggut seperti mengerti ucapanya

"Nasri" panggil seorang wanita berkebaya coklat yang berjalan menuju kemari dari kejauhan
"Itu Vivi ya?" tanya ku
"Iyaa" jawab Luthfi
"Ko sama bajunya kaya adek lu" selidik ku
"Ya emang seragaman bego" kesalnya sambil menjongklokkan kepala Nasri . "Otak lu ga berubah rubah sih , gini aja dari dulu" .
"Hehe , kalo ga gini , semua orang yang kenal gwe bakal pergi"
"Lah , kenapa emang"
"Ga ada yang bikin mereka ketawa kalo gwe ga gini"
"Hahaha , baru kali ini gwe denger ada orang yang bangga jadi stresss"

"Nas , ko diem aja sih , dari tadi di panggil dari kejauhan" Ucap Vivi yang sudah berada di depan ku
"Ga denger tadi , lagi ngobrol sama Luthfi" jawab nya dengan pura pura cuek
"Iyaadeh , kamu ko ga nemuin aku kalo ke sini?"
"Lah , bukanya kamu lagi sibuk yah ?"
"Ngga ko , ngga sibuk"ucapnya
"Klo ga sibuk , kenapa masih belum bisa bales wa ku ?" Selidiknya
"Ah , wa ku ganti"
"Ko ga ngabarin dulu ?"
"Maaf , soalnya hp yang dulu kerampas" Jelas Vivi
"Ohh , gtuh . Yaudah , nih save nomor kamu di hp ku" pinta nya sambil menyodorkan hp nya ke Vivi . Dan Vivi hanya terdiam dan mengetik nomornya dengan di lama lamakan .

"Kamu ga curiga sama aku ngotak ngatik hp kamu Nas ?"Tanya Vivi
"Lah buat apa curiga?"
"Ga takut gtuh kalo semisal ada apa apanya terus kebuka sama aku?" jelas nya
"Silahkan kalo mau , cek cek aja , ga nyembunyiin apa apa ko , ohh iya ini sekalian kartu memoriku satunya masukin juga sekalian cek klo ada apa apa ya tinggal ngomong selesaikan?" jelasnya dengan agak sedikit kesal
"Iyaa iyaa , ngga ko ." Pasrah nya .

"Ohh iyaa Nas , gwe di panggil Abah , nanti gwe ke sini lagi" ucap Luthfi sambil beranjak pergi seakan akan mengerti dengan kondisi 2 remaja itu
"Iyaa Luth , nanti cepet cepet ke sini ya , soalnya panas , takut kebakar nanti"
"Hahaha , iya Nas santai , bentarko" jawabnya mengerti apa yang aku maksud .

"Kenapa ?" tanya Nasri
"Kenapa apa ?"
"Ngga deh , duduk sini , jangan berdiri terus panas , nanti bedaknya luntur" ucapnya mencairkan suasana lagi
"Ihhh , ga lunturrrrr" Kesal Vivi
Beda sekali dengan Nasya , Nasya jika di bilang kaya gtuh pasti jawab nya ga pake bedak , kalo ini bedaakkk terus . Apa jangan jangan hidupnya akan berakhir jika tanpa bedak ? Hahaha bodo ah , jadi ngawurkan autor nya . Tapi ya mungkin aja sekarang lagi ada acara juga makanya make bedak :v

"Hahaha" Tawa Nasri dengan pura pura "Kenapa kamu kesini?" Sambung nya
"Euuu ,, kamu nerima kertas yang di bawa Salsa ?" Tanya Vivi ragu
"Iyaa kenapa emang ?" selidik nya
"Gapapa , tapi,,,,, itu bukan,,,, buat kamu" jawab nya dengan terbata
"Ohh , lagian aku belom baca ko , udah kubuang pas Salsa ngasih" ucapku berbohong
"Seriusan?" kaget dan seakan akan sedikit ceria yang terlihat di wajahnya .
"Iyaa serius"
"Yaudah , kamu ngga laper?" Ucap Vivi mengalihkan pembicaraan
"Ngga ko udah kenyang tadi makan kenyataan" Jawab ku
"Maksudnya?" Heran Vivi
"Kamu mau tau ?"
"Iyaa apaan?"
"Nanti juga tau ko" membuka layar ponsel yang berada di sakunya lalu mengetik suatu pesan ke Luthfi .

Luth , kasih tau orangnya , kalo si Vivi lagi sama <
gwe , biar dia kesini

Read

Kisah ini hanya sebuah fakta dan realita yang aku bumbui dengan secercik imajinasi . Terima Kasih Telah Membaca

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience