Masalah

Young Adult Series 351

Sudah hampir dua jam mereka di caffe itu . Mereka tak ada sedikitpun yang ingin beranjak pergi , yaa begitu namanya kalo nikmati masa masa kumpul bersama . Hingga waktu tepat menunjukan pukul 10:00 , salah satu dari mereka beranjak bangun untuk pergi ke toilet .

"Mau kemana Sya ?" tanya ku yang mencegah Nasya berdiri
"Aku mau pipis" terang Nasya
"Aku antar yah ." pinta ku
"Ihhh , ngga mau ah . Ngapain juga kamu ikut ngekor ke toilet wanita ? Mau ikutan masuk ?"
"Hahaha" tawa mereka yang mendengar nya
"Udah lah Nas , biarin aja ngapa . Lagian cuman ke toilet" ucap Galang
"Iyaa , ke toilet doang , ga bakal ngilang tenang aja Nas" sambung Akew.
"Hahaha" tawa mereka bersamaan
"Yaudah , kalo udah langsung ke sini , jangan lama." ucap ku yang tidak ingin sendiri di samping kursi kosong nya itu
"Bawel ah , yaudah aku ke toilet dulu"
"Haha ada ada aja lu berdua Nas" ucap Galang sambil tertawa
"Ya entahlah , gwe rasa kaya gwe harus nunggu di depan toilet nya gitu ." terang ku yang merasa agak aneh dengan hatinya itu
"Sudahlah Nas , tenang aja ko" hibur Rika dengan senyuman nya .
"Iyaa Nas , lagian lu kan masih belum lama sama dia , jadi wajar lah kalo pengen nya lengket terus ." tambah Sasa
"Buset , lu ngerti soal cinta sa ?" ejek Galang ke adik nya itu , yang memang hanya sekali berpacaran dan itu juga sudah putus 1 tahun lalu .
"Eitt , jangan sangka boss , walaupun gwe belum bisa move on sama dia . Tapi gwe ngerti ko" terang Sasa dengan pembelaan nya
"Hahaha" tawa mereka bersamaan .

Mereka tak memperdulikan sekitar mereka yang memerhatikan mereka , karna tawa an nya yang agak terlalu kencang . Ya mau gimana lagi , namanya juga kumpul ya harus kaya gini , masa mau kaya mereka yang kumpul diem diem bae . Itu ngumpul apa lagi lomba ngeden di wc ? .

*Oi tor , ayolah . Dikit diki belok dikit dikit belok , awas pacar lu yang belok gimana ?*
*Oi kalo ngomong di jaga ya* kesel Autor
*Iyaa iyaa tor sorry , yaudah tor lanjutin*

???

45 menit kemudian .

"Eh , ko si Nasya lama yah ?" tanya ku heran
"Mungkin lagi dandan kali" ejek Galang
"Kaga , dia gapernah dandan . Dan gwe juga lebih suka dia ga dandan . Walaupun lebih cantik kalo dandan sih , tapi yang ori itu lebih indah bro" Jelasnya yang ga karuan dari apa yang di tanyakan tadi
"Yaudah , aku susul aja" pinta Rika sambil berdiri
"Yaudah hati hati yank" ucap Galang
"Iyaa" sambil berjalan ke arah toilet
"Tumben lama , biasanya 20 menit paling lama kalo lagi jalan gini ." Jelas ku
"Udah lu positif thinking aja Nas" ucap Sasa
"Ya gimana ya Sa , gwe sih dari dulu juga selalu positif fikiran gwe . Tapi ini beda loh . Apa gwe susul aja ya ?"
"Yaudah sono , susul aja lah . Daripada berisik mulu lu" pekik Akew
"Bacotlu , gwe susul ya" sambil bangun dan pergi meninggalkan mereka .

???

"Eumm , gwe make bandana nya aja ah sama hodinya . Siapa tau berguna." ucap ku dalam hati sambil berjalan

Sesaimpainya di dekat toilet dan melihat ke arah depan toilet wanita.

"Ha ? ko ribut ribut sih ? kenapa ya itu si Nasya sama Rika" ucap ku ke heranan . Aku pun bergegas mendekati mereka berempat . Yah , Nasya , Rika , dan 2 orang laki laki yang tidak di kenal
"Permisii..." ucap ku sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Nasya dan Rika
"Iyaa silahkan" jawab Nasya yang mengerti maksudnya .
"Na...Awww.." ucapan Rika belum selesai , namun Nasya menginjak kaki nya seakan akan memberi kode
"Ah maaf maaf ga sengaja Teh."
"Ada apa ini mas , ko dari tadi saya perhatiin dari kejauhan kaya lagi ribut?" tanya ku yang memakai jaket berhodi , dan memakai bandana yang menutupi wajah ku."
"Mas nya siapa yah ? , ko tanya tanya masalah kami ?" tanya dari salah satu laki laki itu
"Ohh , saya pegawai di sini mas ." sambil membuka hodi dan bandana nya , karena Nasri beranggapan kalo 2 laki laki itu tidak mengenalnya .
"Ohh , ini mas . Dia pacar saya , tapi saya ajak pulang ke rumah saya ga mau" jelas salah 1 laki laki itu ?
"Ha , pacar?" tanya Nasri ke diri sendiri di dalam hati
"Bukan bukan , aku ga kenal dia mas . Dia tadi narik narik aku pas abis keluar dari toilet . Untung ada temen ku dateng yang nyegah."Jelas Nasya dengan muka ketakutan nya
"Diam kamu , kamu ga usah ngomong" pekik salah satu laki laki itu ke Nasya
"Jadi gimana ini mas ? yang benar yang mana ? ko galak sih sama pacarnya?" sambil mengepal tangan kanan ku yang hampir tidak bisa menahan emosi ku saat itu , namun aku berusaha tetap tenang , karena aku ga tau mana yang benar.
"Apaan sih lu , gwe sama temen gwe ga kenal sama sekali sama lu .Faham!!!" pekik Nasya dengan emosi dicampur rasa takutnya
"Diamm!!!" Teriak laki laki itu
"Hey hey hey .. Ga usah teriak teriak di depan wanita yah ." ucap ku yang bersamaan dengan nangisnya Nasya karena di bentak "Hiks hiks hiks"
"Euu , mba itu temen nya tolong di peluk . Kesian ." Pinta ku ke Rika yang menahan tubuhnya bergetar dan emosi melihat wanita yang aku cintai di bentak oleh orang lain .
"Jadi gini aja mas , mas tau nama mba yang nangis ini siapa ?" tanya ku sekali lagi yang mencoba untuk mencari informasi yang jelas
"Nasya" ucap salah satu laki laki itu .
"Ko dia tau , bentar bentar aku inget inget dulu . Perasaan , Nasya selalu cerita ke aku kalo di mau ketemu sama siapa siapa juga . Tapi ini dia ga pernah cerita . Bentar , tadi pass kesiniiiii...." Ucap ku di dalam hati sambil mengingat ngingat .
"Ah , apa benar mba namanya ?" tanya Nasri yang seakan akan memiliki ide
"Benar.. Hikss.. Tapi.. Hikss... Aku be.. Hikss.. Nar benar... Hikss... Tidak... Hikss...Mengenalnya... Hikss." Ucap Nasya yang kembali memeluk Rika
"Bohong kamu." Pekik salah 1 laki laki itu lagi .
"HEY . GWE BILANG JANGAN KASAR SAMA WANITA!!!" pekik ku keras dengan amarah nya , sehingga Nasya dan Rika yang melihat nya terdiam dan kaget . Bahkan orang orang yang berada di dekat kami pun menatap ku karena mendengar pekikan ku
"Maaf mas , saya cuman kebawa suasana . Jadi saya mohon jangan kasar , sebelum saya meminta security buat ngusir kalian." Ucap ku dengan mencoba tenang dan mencairkan suasana sambil tetap mengepal tangan ku .
"Iyaa mass tidak apa apa , tapi jangan panggil security" ucap salah satu laki laki itu
"Yaudah , gini aja . Mas ini tau ga nama panjang dari si mba nya?" tanya ku yang membuat mereka berdua bungkam
"Euuu... Saya tidak tau mass.. tapi , tapi , saya mengenal nya bener mas dia pacar saya." Jawab salah satu laki laki itu dengan tato di tangan salah satu laki laki yang di samping nya yang sedari tadi di sembunyikan .
Aku pun mengarah kan kepala ku ke bawah dengan ke adaan mengepal kedua tangan ku . Lalu kemudiann....

"Buk"

"GWE UDAH SABAR DARI TADI... DAN LU BERDUA BUAT CEWE GWE NANGIS... SAMPAH" Teriak ku yang kemudian orang orang di sekitar melihat kami

"Buk.. Buk... Buk.."

"Perkelahian 2 lawan 1 pun tak terhindari , hingga mengundang semua orang yang di dekat situ mengumpul di dekatnya , namun tidak ada yang berani melerai ."

"Hoy An****.." teriak Sasa datang bersama Galang dan Akew yang di beri tahu Rika bahwa Nasri sedang berada dalam perkelahian sambil berlari menuju Nasri yang terlihat kewalahan
"Ban*****..." teriakk Akeww

"Buk..Buk.."

Akhirnya , mereka selesai dengan perkelahian nya . Dengan kemenangan telak oleh 4 sekawan itu , dan kekalahan yang paling menyakitkan bagi 2 laki laki itu . Karena udah gagal mau ganggu Nasya , kalah pula dalam perkelahian nya .

Dengan menahan rasa sakit di seluruh badan aku menyempatkan bertanya tentang mereka .

"Kalian siapaaaa!!!! hah!!" kesal ku sambil menendang salah satu laki laki yang terkapar di bawah."Kalian siapa An********... Mau kalian apa Hah?!!"
"Sudah sudah Nas , aku ngga papa ko"ucap Nasya sambil memeluk ku .

Tak lama , security pun datang . Ya walaupum terlambat , tapi tak masalah , karena memang security di situ sedang istirahat tadi . Jadi mereka baru datang .

"Ada apa ini , ada apa?" tanya salah satu security itu .
"Tuh , bawa sampah sampah ini" pekik ku emosi
"Sudah Nas , gwe juga emosi ko . Tapi lu harus tenang lagi ." Ucap Galang "Sya , bawa Nasri ke caffe sonoh . Di sini biar gwe sama yang lain aja yang ngurusin , kamu juga sono yank."
"Iyaah"

???

"Kamu , ngga papa Sya ?" tanya ku pelan yang sudah duduk bersandar di meja salah satu caffe yang kami tempati tadi
"Kamu khawatirin diri kamu sendiri aja Nas." Ucap Nasya sedih
"Aku ngga papa ko , asalkan kamu baik baik saja . Aku ga masalah kaya gini , asal aku bisa membalas mereka . Karena mereka membuatmu meneteskan air matamu , dan mereka juga yang harus menanggung resikonya." Jelas ku

Nasya pun memeluk erat laki laki itu sambil kembali meneteskan air matanya .

"Hey Syaa.. Udah , jangan nangis.. Aku kan ngga papa.. "ucap ku yang kaget melihat Nasya nangis lagi
"Tapi.. Hikss"
"Udah , jangan khawatir . Bunda ga bakal marah soal ini , aku juga ga kesakitan sekarang. Yang penting , kamu sekarang jangan Nangis yah ." ucap ku sambil melepaskan pelukan Nasya dengan pelan
"Hikss... Hikss..." sambil mengusap air matanya
"Sekarang , kamu senyum" pinta ku sambil tersenyum
"Iyaah" jawab Nasya dengan senyuman nya

Gwe balik memeluk nya , sampai deheman Galang yang membuat gwe kaget dan melepaskan pelukan nya.

"Ekhem.. Udah , nanti lagi pelukan nya . Ini ada pak pol loh . Ga malu apa ? ." ucap Galang yang melihat mereka melepaskan pelukan nya karna kaget ."Kasian kan cewe gwe jadi obat nyamuk" sambung Galang
"Hehe , sorry . Ko ada polisi juga Lang ? Sasa sama Akew mana ?"tanya ku heran
"Iyaa , tadi salah satu yang nonton , telfon polisi . Dan sekarang polisi minta korban untuk dimintai keterangan di kantor polisi . Akew sama Sasa lagi beli obat merah buat lu ." Jelas Galang
"Iyaa mas , boleh ikut kami ke kantor ?"
"Euu , pa . Di sini aja ya ? gimana?" protes ku karna malas ke kantor polisi dengan ke adaan seperti itu
"Tidak bisa mas.."
"Udahlah Nas , ikut aja . Santai , Nasya gwe jagain." Ucap Galang
"Bukan itu bego , Nasya juga kan korban , jadi dia juga harus ikut." ucap ku kesal
"Boleh kan pak ?di sini aja ?" pinta ku sekali lagi . Ke dua polisi itu hanya menengok satu sama lain tanpa mengatakan sesuatu .
"Bentar pak..." ucap Nasya sambil mengambil sesuatu di tasnya
"Ini saya bawa buku sama pulpen , nah sekarang bisa kan di mintai keterangan nya di sini ?" pinta Nasya

Kedua polisi itu pun tak bisa berkata kata lagi , hanya bisa menuruti apa yang di inginkan kedua remaja itu . Karena mungkin dengan catatan yang akan membawa bukti ke atasan nya . Jadi yaa mereka baru bisa membuat keterangan di tempat itu .

Kisah ini hanya sebuah fakta dan realita yang aku bumbui dengan secercik imajinasi . Terima Kasih Telah Membaca

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience