Part 7

Romance Series 1241

"Bukan cinta tak lagi ada di dada, namun mungkin pergi adalah pilihan yang ada"

~~

Aku tak tahu apa yang terjadi pada hatiku, yang ku tahu saat aku melihatmu bersamanya ada bagian dalam diriku yang ingin keluar, entah lah, air mata, mungkin.

Keiza sedang duduk di pojok Cafe bersama dengan Citra, mereka bercanda dengan asiknya, sampai - mereka tak menyadari bahwa sedari tadi aku memperhatikannya dari tempat ku duduk saat ini.

"Rain lihatin siapa sih?"
Perkataan dan sentuhan tangan Reno membuyarkan lamunan ku.

"Ehm, i itu Keiza sama Citra Ren"
Kata ku dengan nada bahagia

"Mana?"
Aku melihat mereka dan Reno mengikuti arah pandang ku

"Ohh, lo mau kesana? Yuk kali aja rame - rame lebih seru "
Tanpa permisi Reno menarik tangan ku dan mengajak ku berjalan ke arah Keiza dan Citra. Bukannya aku tak mau tapi Keiza masih dingin pada ku, masalah ku dan Keiza belum sepenuhnya selesai.

" Hai Za, waduuhh baru ini nih gue lihat lo jalan sama cewek lain selain keluarga lo, bahkan sama Rain aja lo gak pernah jalan ke Mall kayak gini, kesurupan apa lo Za?"

"Ehh Reno, duduk sini Ren gabung, Rain duduk juga sini"
Keiza masih tetap pada posisinya, dia lebih asik dengan minumannya dari pada melihat ke arah ku, sama Reno saja dia tak peduli, apalagi sama aku yang jelas - jelas masih memiliki masalah sama dia.

"Dari mana kamu Ren?"
Keiza mulai angkat bicara dan bertanya pada Reno

"Ini nih beliin adek gue kado, besok dia ulang tahun"

"Oh, sama Raina?"
Tanyanya lagi

"iya kan gue gak tahu kado apa yang baik buat adek gue jadi gue ajak aja si Rain, lagian dia gak ada acara pulang sekolah"
Aku hanya bisa diam dan sesekali melihat ke arah Keiza yang tetap menampilkan tatapan mautnya, sedari tadi aku selalu gagal fokus gara -  gara tangan Citra yang selalu menempel di lengan Keiza. Aneh aja gitu seorang Keiza Pradipta si Ice Prince mau di gandeng sama seorang perempuan yang dulu dia sampai marah - marah pada ku karena aku berteman dengannya, sungguh ini sangat aneh.
apa seorang Citra mampu mencairkan es pada diri Keiza?
Aku berbicara dengan dewi batin ku dan menduga - duga yang terjadi pada Keiza.

"Ehem!"

Suara Keiza menghancurkan lamunan ku.

"Lo kenapa sih Rain, dari tadi kerjaannya ngelamun aja, ntar kesambet baru tahu rasa lo"

"Apaan sih Ren, pulang aja yuk, udah mulai sore nih, ntar kemaleman, gak jadi makan deh aku, di rumah aja"

"Lo kenapa Rain? Kok buru - biru sih, di sini aja dulu gak papa, ya kan Keiza?"
Citra bertanya pada Keiza dengan tangan yang tetap mengapit tangan Keiza.
'Gara - gara ada kamu sialan, aku gak tahan' kata - kata itu hanya sampai pada batin ku saja, tak berani mengeluarkan.

"Yaudah sana pulang"
Kata Keiza dengan santainya.

'Dasar curut sialan! Awas aja kamu'

"Cepat pulang Rain, ada curut yang bisa membuat pandangan kamu sakit"
Jawaban Keiza sungguh mencengangkan, sudahlah mungkin hanya kebetulan saja, kalau dia tahu apa yang aku pikirkan sedari tadi bisa mampus aku.
Langsung saja aku berdiri dan pergi, tak perduli dengan teriakan Reno yang meminta ku untuk menunggunya. Masa bodo pikir ku, mata ku panas sekali melihat Keiza dekat dengan Citra, sungguh dia hanya sahabat ku tapi kenapa aku bersikap seperti ini, 'memalukan kau Raina'  dewi di batin ku mulu berontak.
Aku menunggu Reno di parkiran, selera makan ku hilang seketika melihat muka Keiza yang sedang mengusir ku tadi, sungguh, dia seperti tak kenal aku saja, seperti aku ini hanya pengganggu acara kencan dia.

Tak lama Reno datang sambil membawa boneka yang di belinya tadi, dan dia mengantar ku pulang, di dalam mobil dia hanya bertanya hal - hal kecil dan tak menyinggung tentang hal tadi di Mall.

- *-*-

Setuju gak sih kalau aku bikin quotes di IG?
Komentarnya ya pembaca setia
Semoga semakin suka cerita ku ??

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience