Part 4

Romance Series 1241

"Hai Za, kenalin nih temen baru aku, namanya Citra "

Siang ini aku ke tempat biasa, di taman belakang kelas ku, aku ingin memperkenalkan Citra yang telah resmi menjadi teman ku sejak kemarin.

" Saya sudah tau "

Sudah ku pastikan jawabannya selalu sesingkat ini.

" Hai Za, baru ini ya gue bisa ngobrol sama lo, walaupun kita satu kelas, lo jarang banget buat ngobrol sama siapapun "

Citra langsung duduk di sebelah Keiza yang sedang bermain game.

" Hem "

Gumam Keiza, sebagai jawaban atas pernyataan Citra, sepertinya gelar ice prince memang pantas disematkan untuk curut satu ini, tak pernah menghargai orang lain.

" Za, kemana Reno? "

Tanya ku sambil celingukan, tak biasanya Reno ngilang sendirian, sebelumnya kemana - mana pasti dengan Keiza.

" Di kantin, saya tidak lapar, jadi tidak ikut "

Jawabnya sambil terus memainkan game di hpnya.

" Ehm, Cit yuk temenin ke kantin, aku laper nih "

Citra yang sejak tadi memperhatikan Keiza langsung melihat ke arah ku dengan pandangan seperti tidak suka aku mengganggu aktivitas.

" Ehm, Eh gue gak laper nih Rain, lo bisa pergi sendiri kan, lagian kasihan kalo Keiza sendirian "

" Ohh, baiklah, Za aku tinggal dulu ya"

Aku langsung melangkah pergi meninggalkan mereka berdua, namun Keiza mencekal pergelangan tangan ku.

" Ayo Rain, saya antar kamu "

" Lho, terus Citra kamu ditinggal sendirian gitu?

" Kan dia yang mau di sini, saya mulai lapar, ayo "

Aku memandang ke arah Citra yang sepertinya tidak suka dengan keadaan seperti ini, namun mau bagaimana lagi, Keiza sudah menarik ku untuk segera pergi. Entah perasaan ku saja atau memang kenyataannya seperti ini, Citra ingin berdua dengan Keiza. Entahlah, semoga tidak seperti yang aku pikirkan, jika memang seperti itu bisa mampus aku, curut satu ini akan marah besar dengan ku.

Alih - alih mengajak ku ke kantin, Keiza justru menarik ku ke sebelah ruang musik yang memang jarang ada orang jika jam seperti ini. Aku yang merasa bingung langsung menarik tanganku dari genggamannya, dan berhasil, Keiza berhenti dan menatapku dengan tatapan tajam, seolah aku sudah melakukan kesalahan besar padanya.

" Kenapa kamu ke sini Za? Kan aku mau ke kantin "

" Kenapa kamu berteman dengan Citra? Saya tidak suka "

Kebiasaan Keiza jika sedang marah, aku bertanya dan di jawab dengan pertanyaan.

" Tapi dia baik kok Za, dia tiba - tiba datang dan meminta ku untuk menjadi temannya ya walaupun atas dasar rasa kasihan "

Ucapku sambil menundukkan kepala, tak berani menatap mata Keiza yang setajam silet.

" Saya tidak suka Rain jika ada orang asing berada di dekat saya selain kamu dan Reno "

" sejak dia menjadi teman ku dia bukan orang asing lagi Za, kamu bisa menganggap dia seperti menganggap ku selama ini, ini tidak sulit Za, hanya satu orang saja "

" Tidak Raina! "

Jawabnya dengan nada yang mulai tinggi, tapi dia tidak bisa seenaknya mengatur ku, memang siapa dia.

" Kenapa sih Za? Aku baru ini ngerasain ada seorang teman perempuan yang berada di dekat ku, dan kamu ngelarang aku seperti ini, memangnya siapa kamu Za!? "

Aku mulai lelah dengan sikap Keiza yang seperti ini, apa dia tidak mau berteman dengan banyak orang, memiliki banyak teman kan asik, seperti yang ku lihat selama ini, bisa bercanda dan makan beramai - ramai.

" Karena saya tidak suka Raina, pokoknya kamu harus jauhin Citra, sudah ada saya dan Reno, apa itu kurang? "

" Kamu pikir kamu siapa Za? Bisa ngatur aku ini itu, tak semua masalah bisa aku ceritakan dengan kamu dan Reno Za, aku juga butuh teman perempuan! "

Aku mulai benci dengan perdebatan seperti ini.

" Saya bilang tidak ya tidak Raina! "

Ucapannya dan langsung pergi meninggalkan ku.

" Aku benci kamu Za, tapi kenapa bagian terdalam di hatiku tak mengijinkan hal itu "

Batin ku berkata sambil memandang kepergian Keiza.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience