"Aku tak pernah tahu, seberapa besar aku mencintaimu. Aku juga tak pernah tahu sampai kapan aku bisa menunggu mu lagi. Yang ku tahu cinta tak mengijinkan aku pergi sebelum mendapatkan pemiliknya."

~~

Hari ini aku ke sekolah seperti biasanya, berangkat pagi dan keadaan sekolah masih sangat sepi, mungkin hanya ada makhluk - makhluk astral yang berkeliaran. Eh, tapi tunggu dulu, OMG mimpi apa aku semalam, kok ada Reno di depan kelas ku, langsung saja aku menampilkan senyum ku yang paling indah dan menghampiri Reno.

"Hai Ren, kok di sini, tumben banget sih ini masih pagi lho"

"Oh, Hai Rain, gue kesini mau ngasih ini, nih jatah coklat lo hari ini "

Aku tak percaya ini, Reno ngasih aku coklat, se-pagi ini dia datang ke sekolah untuk ngasih aku coklat, ternyata dia tak main - main dengan ucapannya.

"Wahhh, makasih lho Ren, kok kamu tiba - tiba ngasih aku coklat sih?"

Kata ku sambil duduk di dekatnya.

"Kan sekarang lo udah gak dapet jatah coklat dari Keiza, jadi ya gue pikir gue kasih aja lo coklat, lagian kan kemaren gue sempet bilangkan kalo gue mau kasih lo coklat"

"Ehm makasih ya Ren, nanti waktu istirahat aku tunggu di kantin ya, tempat biasa"

"Oke Rain, gue pergi dulu ya"

Aku menganggukkan kepala sambil tersenyum manis kepadanya.

Reno cowok yang sangat baik, tak salah jika aku suka sama dia dari
dulu, cuma aku tak berani untuk mengungkapkan, karena aku cukup tahu aku tidak cantik seperti mantan - mantan Reno, dan pasti cinta ku juga bertepuk sebelah tangan, karena aku yakin Reno hanya menganggap ku sebagai sahabat tak lebih.

Untuk masalah Citra, sejak Keiza dan aku ninggalin dia di taman, dia tak pernah menghubungi ku, mungkin dia marah pada ku dan tak mau menjadi teman ku lagi. Untuk kesekian kalinya Keiza memutus pertemanan ku dengan sesama jenis, padahal aku pikir tak ada yang salah jika aku memiliki teman perempuan, tapi Keiza selalu tidak mengijinkan hal itu, aku juga tak tahu apa alasannya.

"Raina, kenapa kamu masih duduk di sini, ayo masuk kelas, ibu mau mengajar"

Aku tersentak dari lamunan ku setelah ada tangan yang menyentuh bahu ku, lho Bu Anis, aku langsung melihat jam tangan ku, dan aku terbelalak melihat jam yang menunjukkan jam 06:45 waktunya masuk kelas.

"Oh iya Bu, maaf"
Aku langsung melenggang masuk ke kelas.

~~~

Suasana kantin sangat seperti biasanya, aku langsung duduk di tempat biasa aku dengan sahabatku berkumpul, maklumlah kita beda kelas jadi kalau mau kumpul ya di kantin jika tidak ya di taman, kita jarang kumpul - kumpul di luar jam sekolah karena kita pikir itu akan mengganggu aktivitas yang lainnya.

"Raina lo udah lama?"

Reno langsung duduk di sebelahku.

"Ehm enggak kok Ren, baru aja"

Aku melihat Keiza di sebelah Reno dengan tatapannya yang menusuk, dia mengabaikan ku dan duduk di depan ku, mungkin karena masalah kemaren dia jadi seperti ini, kebiasaan Keiza memang seperti anak kecil, dan aku yang harus menegurnya dahulu baru dia mau berbicara seperti biasa.

"Em, h-hei Za"

Dan dia hanya menatapku tak berniat untuk membalas sapaanku.

"Pesan apa Ren, biar saya yang pesan"

Tuh kan, alih - alih menjawab sapaanku dia malah menawari Reno makanan, curut satu ini memang seperti anak kecil, herannya kenapa banyak yang suka?

"Seperti biasa aja Za, lo apa Rain?"

"Aku minum aja, es jeruk"

Keiza langsung melenggang pergi membeli makanan yang tadi di pesan.

"Rain, lo nanti pulang sekolah ada kepentingan gak?"

"Enggak Ren, kenapa emang?"

"Mau gak kalo gue ajak jalan ke Mall, makan gitu Rain"

Jawabnya sambil senyum ke arah ku, senyumnya itu mampu meluluhkan hati wanita yang melihatnya, termasuk aku.

"Boleh kok Ren, langsung apa pulang dulu?"

"Langsung aja Rain, kalo pulang dulu kelamaan, lagian kan udah pulang sekolah gak bakal ada Satpol PP kali"

"Ekhem"

Niatku meneruskan pembicaraan terhenti karena Keiza datang membawa makanan yang tadi di pesan. Kita langsung sibuk dengan makanan sendiri - sendiri tanpa ada perbincangan. Mungkin nanti aku akan menyelesaikan masalah ku dengan Keiza, jika seperti ini terus rasanya canggung.

*_*_*