misteri yang terpecahkan

Romance Completed 122

Pagi berlanjut dan mereka berdua berjalan menuju kesekolahan bersama, masih mengingat kata-kata yang dia ucapkan mereka berdua pun agak canggung dalam perjalanan kesekolah.

Dia mencoba memulai untuk membuang rasa canggung tersebut dengan menanyai tentang wanita tersebut saat di sekolahnya dulu, wanita itu menjawab bahwa saat disekolah dulu dia memiliki banyak teman dan sangat populer.

Dan kepopuleran tersebut disebabkan karena wanita tersebut adalah anak dari kepala sekolah disana, dia pun berpikir bahwa mungkin saja lebih dari hal tersebut. Bahwa dia memiliki paras yang cantik dan pintar apa lagi dengan postur tubuh yang bisa dianggap idaman.

Mereka berdua pun akrab kembali dan dia memikirkan soal hal yang kemarin lain kali saja.
Sesapmpainya mereka di sekolah mereka dihadang oleh Karen dan Ao yang sudah menemukan cara agar masalah itu bisa terselesaikan.

Cara yang mereka pakai kali ini yaitu untuk masuk kesekolah khusus perempuan yang dulu pernah wanita itu tempati dan mencari tau siapa yang membunuhnya.

"Lalu bagaimana aku bisa masuk ke sekolah tersebut"

Tanya dia dengan wajah yang heran akan rencana tersebut.

"Kamu akan diubah menjadi perempuan"

"Haaaaa…. Jangan bercanda!, kalian saja yang masuk kesana aku akan menunggu di sekolah ini saja"

"Tidak.. kamu harus ikut, kalau kamu tidak ikut siapa lagi yang bisa membantu kita saat di sana nanti"

Dengan wajah kesal karena rencana tersebut sungguh tidak masuk akal, dia pun melihat wajah wanita tersebut yang mempercayainya.

Saking imutnya wajah wanita itu dia pun menerima tawaran tadi dan bertanya

"Bagaimana cara mengubahku menjadi perempuan"

"Tenang saja aku sudah punya orang yang bisa melakukan itu"

Dia dibawa keruang UKS dimana disana ada FUTUBA IKARI yaitu guru penjaga uks tersebut.

"Bu guru Futuba aku membawa pasien yang ingin mengubah dirinya menjadi wanita"

"Ao… apa yang kamu katakan-"

Futuba sensei dengan gayanya yang seperti orang dewasa itu pun ketagihan akan hal itu

"Hoooo…. Apakah kamu mau mengubah dirimu, bisa aku tau untuk apa alasannya"

Dia yang harus merahasiakan tentang tujuan dirinya yang merubahnya menjadi wanita karena dipaksa.

"Siapa yang peduli tentang itu kan, sekarang mari kita mulai"

Dengan wajah yang menakutkan dari bu guru Futuba dia pun merasakan hal yang tidak enak keluar darinya.

Bu guru Futuba mengeluarkan alat make up yang lengkap seakan dia akan meriasi seorang wanita yang sangat cantik.

Setelah 30 menit berlangsung akhirnya selesai juga, dimana wajahnya yang diubah sangatlah cantik dan pakaian yang dia gunakan pun ikut diubah, dengan memakai bantalan pada dadanya dan memakai rok pendek membuatnya sempurna seperti wanita.

Rasa malu yang dia buang saat itu untuk membantu wanita tersebut dipaksa untuk hilang terlebih dahulu, setelah persiapan sudah selesai mereka pun berangkat ke sekolah khusus wanita tersebut dengan meminta izin ke kepala sekolah disitu terlebih dahulu.

Mereka meminta izin ke kepala sekolah disitu untuk menyelidiki tentang teman-teman dari si wanita tersebut.

Kepala sekolah yang heran apakah hal tersebut berhasil mengizinkannya tapi hanya untuk kali ini saja. Mereka meminta informasi tentang dimana kelasnya dan tempat duduknya. Kepala sekolah tersebut memberikan informasi yang dia butuhkan

Yaitu bahwa wanita tersebut duduk di kelas 2-A dengan nomor bangku yaitu urutan ke tiga di dekat jendela.

Setelah tau informasi tersebut mereka segera ke kelas tersebut, namun di kelas tersebut memiliki anak-anak yang cukup tenang dan merasa bahwa ketakutan keluar dari kelas tersebut.

Karen menanyakan hal kepada wanita tersebut tentang temannya yang ada di kelas tersebut

"Yang mana salah satu temanmu yang ada disitu"

Dia pun menunjukannya kalau KAGARI FUMINO yang duduk di belakangnya adalah teman masa kecilnya.

Istirahat pun berlangsung dan mereka menemui KAGARI yaitu teman dari wanita tersebut, mereka membawanya ke belakang sekolah.

Dengan wajah yang ketakutan KAGARI pun bertanya

"Apa mau kalian padaku"

Ao yang ada disitu menyuruh mereka untuk minggir karena menakutinya dan Biar Ao saja yang menanyainya. Dengan sifat yang seperti biasa Ao menanyakan tentang hal yang bersangkutan dengan wanita tersebut.

KAGARI dengan wajah yang sangat ketakutan akan pertanyaan yang dia lemparkan kabur dan lari dari situ sambil berkata bahwa dia tidak tau apa-apa.

Menuduh Ao karena mungkin lebih menakutinya mereka pun melanjutkan untuk mencari informasi tentang wanita tersebut.

Saat sedang lari menjauh Kagari di hadang oleh MIYAURA KURO bahwa untuk tidak menjawab tentang hal yang berkaitan dengan kematian Tamaki ina.

Dengan wajah ketakutannya Kagari menyetujuinya dan tidak lagi menyangkutkan dirinya lagi dengan kematian tersebut. Saat mereka sedang membahas hal tersebut, ada salah satu murid kelas satu bernama KIRISAKI LIANA yang habis memakan bekal makanannya yang dia makan sendiri di tangga belakang ruang olahraga yang tidak sengaja medengar bahwa mereka membicarakan hal tentang kematian TAMAKI INA.

Mengetahui hal yang mereka katakan yaitu tentang pelaku pembunuhan yang sedang dibicarakan, percakapan mereka mulai tidak terdengar Kirisaki mulai mendekat dan tidak sengaja menjatuhkan botol minumnya yang membuat mereka menyadari bahwa ada yang mendengar percakapan itu.

Tau bahwa ada yang mendengar ada orang di tangga tersebut mereka mengejar dan Kirisaki disitu secara reflek berlari agar tidak tertangkap olehnya.

Kirisaki yang sedang berlari agar tidak tertangkap mencoba untuk bersembunyi di gudang tempat penyimpanan alat-alat olahraga.

Berhasil telah bersembunyi dari kejaran mereka Kirisaki pun keluar dengan perlahan agar tidak lagi ketahuan, namun apa daya setelah Kirisaki keluar dari dari ruangan tersebut Kirisaki telah dihadang mereka berdua dan didorong kembali keruang tersebut lalu diikat tangan dan kakinya dengan tali.

Sebuat alat untuk olahraga lempar lembing pun diambil yang ujungnya terbuat dari besi tajam, dengan wajah yang menakutkan Miyaura mengarahkannya kewajah Kirisaki.

Tangan Miyaura pun berancang-ancang untuk menusukkan benda tersebut kearahnya dan berkata

"Apa kau mendengar percakapan kami berdua tadi"

Sambil diikat dan meneteskan air mata ketakutan dia berakat bahwa tidak mendengar apa yang mereka ucapkan sama sekali

"Saya tidak mendengarkan apa yang kalian katakan"

Akan merasa bahwa di berkata bohong dia malah mendekatkan lagi benda tajam tersebut

"Bohong… kau berkata bohong kan"

"Sekarang apa kamu mau mengucapkan kata terakhir"

Kirisaki menangis dengan tangan dan kaki yang terikat juga wajahnya ditodongkan benda tajam yang akan dilempar kearahnya. Kirisaki meminta tolong dengan perkataan pelan karena mulutnya yang ditutupi kain.

Sudah ancang-ancang Miyaura untuk menusuknya namun gagal karena dihentikan oleh Aki yang mendobrag pintu gudang tersebut.

Mereka menghentikan hal tersebut dengan membawa penjaga sekolah untuk menangkap kedua orang tersebut.

Dia melepaskan Kirisaki yang sedang terikat dan menanyakan apakah kau baik-baik saja, melihat kejadian itu mereka ditangkap dan dibawa ke ruang kepala sekolah untuk menanyakan lebih tentang apa yang sedang mereka lakukan.

Sesampainya di ruang kepala sekolah dengan semua guru di panggil untuk mendengarkan pernyataan mereka berdua.

Pertanyaan pertama yaitu kenapa mereka berada disitu

"Kenapa kau menyekap Kirisaki sambil memegang benda tajam"

"Tidak, aku tidak berbuat apa-apa kepadanya"

"Mari kita tanyakan kepada kirisaki, kirisaki apakah kamu tau kenapa kau didalam ruangan itu"

Kirisaki berkata bahwa mereka menyekapnya karena telah mendengar percakapan yang menyangkut tentang kematian TAMAKI INA

"Kenapa kalian berdua bisa tau tentang kematian Tamaki, padahal sekolah sangat merahasiakan hal tersebut untuk tidak menimbulkan kegaduhan"

Wajah Miyaura yang gelisah akan pertanyaan tersebut pun menjawabnya dengan perkataan yang patah-patah bahwa mereka tidak tau apa-apa

Kagari yang ada disana dengan wajah yang menunduk berteriak

"Kami…. Kami yang membunuhnya!!!"

Mendengar perkataan dari Kagari seluruh orang yang ada disitu terkejut dengan apa yang dia katakan.

"Apa yang kamu katakan Kagari"

Dengan wajah yang gelisah dia pun berkata demikian

Namun kagari pun masih berteriak dengan berkata bahwa kami berdua yang melakukannya

"Kami berdua yang membunuhnya, pada saat tanggal 25 di bahawa pohon sakura"

"Kami membunuhnya dengan pisau yang ditusukkan ke arah perut sebelah kiri"

Kaget dan heran akan perkataan yang dia ucapkan kepala sekolah pun bertanya kenapa kau sampai tega membunuhnya dan apa salah dia kepada kalian

Kagari menjawab bahwa Tamaki selalu di kerumuni banyak orang dan lebih populer dibandingkan dengan mereka Tamaki juga selalu tersenyum walaupun kami ini tidaklah seperti dia.

Terkejut akan hal yang Kagari katakan miyaura pun berteriak bahwa dia tidak melakukannya sambil berlari, namun dia tidak bisa karena pintu satu-satunya untuk dia kabur telah ditutup dan dikunci agar tidak bisa dibuka.

Menyerah dan membuat miyaura gila akan apa yang dia perbuat, mereka diserahkan ke pihak yang lebih berwajib dan kedua orang tua mereka dipanggil untuk menindak lanjuti lebih lagi.

Tamaki pun terkejut akan hal tersebut bahwa teman masa kecilnya berbuat demikian kepadanya, Kepala sekolah yang ada disitu pun mengatakan pada semua orang yang mendengarkan hal tersebut untuk merahasiakannya.

Kepala sekolah bertanya kenapa dia bisa tau bahwa Kirisaki ada di ruangan tersebut, dia menjawab bahwa pada saat kita selesai menanyai Kagari dia masih mengikutinya namun pada saat aku menemukannya dia melihat bahwa ada siswi disitu yang sedang dikejar oleh dua orang dan Kagari disitu ikut mengejar. Aku heran akan hal yang mereka lakukan dia pun mengikutinya.

Dan melihat bahwa mereka bertiga ada di dalam dan terdengar suara yang sangat bising disana, lalu dia mencoba membuka secara perlahan dan pintu itu tidak bisa dibuka. Dia pun mendengar bahwa ada barang jatuh disana dan berpikir mungkin ada yang kesulitan atau terjebak dia pun meminta bantuan penjaga sekolah dan berpikir bahwa dia punya kunci disana.

Setelah aku memanggil penjaga sekolah ternyata di ruang tersebut tidak ada kuncinya lalu terdengan lagi suara tangisan dan saat itu dia baru mendobraknya.

Mereka berempat berkata ke kepala sekolah untuk menenangkan dirinya yang baru tau bahwa si pelaku pembunuhan tersebut adalah temannya sendiri.

Setelah kejadian itu mereka pun memutuskan untuk kembali pulang saja karena hal tersebut sudah selesai dan mereka pun sudah tau bahwa pembunuhnya adalah temannya sendiri.

Saat perjalanan pulang dia bertanya kepada wanita tersebut bahwa kenapa kau tidak tau bahwa yang membunuhmu adalah temanmu sendiri.

Wanita itu menjawab

"aku tidak terlalu dekat dengannya dan saat aku dibunuh mereka memakai masker untuk menutupi kedua muka mereka. Jadi aku tidak tau bahwa merekalah yang membunuhku dan aku sangat kaget bahwa teman masa kecilnya pun ikut dalam kasus pembunuhan tersebut"

Sambil merasa kasihan mereka bertiga menyemangati wanita tersebut dengan berkata bahwa mereka akan membantunya selalu dan akan menjadi temanmu.

Merasa gembira akan hal yang mereka katakan wanita tersebut pun tersenyum di bawah sinar matahari yang akan terbenam dengan berkata terima kasih.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience