pencarian yang tidak membuahkan hasil

Romance Completed 122

Matahari mulai memunculkan sinarnya dan hari yang baru bagi dia pun akan dimulai, dan dia ingat bahwa sedang dalam misi untuk memgembalikan wanita yang dia temui kemarin ke tempat yang seharusnya ditempatinya.

Matanya mulai membuka dan tubuhnya pun akan mengangkat seperti seharusnya.

Tapi dia merasa bahwa tubuhnya terasa berat untuk diangkat dan heran akan apa yang dia alami di pagi hari, dia pun membuka matanya untuk mengetahui kenapa bagian atas tubuhnya terasa berat.

Kaget akan sosok yang tidur diatasnya dia pun memelankan gerakan tubuhnya untuk mengangkat wanita tersebut yaang sedang tidur di atasnya.

Dengan gerakan perlahan tangannya yang tak sengaja menyentuh bagian dada wanita tersebut pun membangunkannya.

Wanita itu terbangun dengan tangan seseorang yang memengang bagian dadanya, wanita itu pun teriak dan menamparnya. Dia pun meminta maaf akan hal yang dia perbuat dengan tidak sengaja.

Adiknya yang bernama Ai yang sudah terbiasa membangunkannya setiap hari melihat hal tersebut dan ikut memarahinya.

Pagi yang tak biasa di alami olehnya dan dia pun harus cepat agar tidak terlambat ke sekolah

setelah bersiap dan berpakaian rapi, ibunya yang sudah menyiapkan sarapan memintanya untuk segera memakannya agar tidak terlambat ke sekolah.

Berangkat seperti biasanya dan meminta si wanita tersebut untuk menunggunya dirumah untuk tidak ikut kesekolah, dia berkata bahwa akan meminta saran kepada seseorang yang dipercayainya agar ikut membantunya.

Sesampainya di sekolah dia pun masih memikirkan cara agar penyesalan dari wanita tersebut teratasi,
Dan saat dia sedang memikirkan hal tersebut salah satu teman masa kecilnya yang bernama Mizuka karen mempertanyakan hal apa yang ia sedang pikirkan sampai-sampai pelajaran berlangsung dia melamun.

Dengan rasa penasaran dan ingin mengetahui kenapa temannya yang biasanya serius akan pelajaran bisa sampai mengabaikan pelajaran itu dan malah melamunkan sesuatu

"Aki... kamu sedang memikirkan apa? Aku lihat dari tadi kamu melamun terus"

Dia pun menjawab dengan muka yang serius agar temannya tersebut tidak tertawa akan hal yang ia ingin omongkan

"Aku sedang memikirkan cara agar bisa menolong wanita yang aku temui kemarin sore"

Dengan wajahnya yang kaget si karen pun ingin tau bahwa apa hubungan wanita itu dengannya sampai-sampai dia memikirkannya dengan wajah yang sangat serius

"Hee…. Apakah dia itu kerabatmu ataukah dia wanita yang baru kamu temui"

Dengan perasaan akan hal yang lain bahwa si karen mungkin akan mau membantunya dia menjawab dengan wajah yang senang

"Ya… wanita itu baru kutemui kemarin, dan aku mau minta tolong padamu juga. Apakah kamu mau ikut membantunya"

Karen dengan wajah yang sedikit jengkel akan sifat yang berubah setelah melihat dia sampai sesemangat itu ingin membantu wanita tersebut Karen pun menerimanya, dan karen berpikir bahwa kenapa dia sampai sebegitunya.

Dia pun mengajaknya dihari minggu untuk memperkenalkan wanita tersebut kepada karen.
Karen menerimanya dan hari minggu dimana karen berdandan cantik agar tidak kalah dengan wanita yang membuat dia sampai berubah begitu, ia menuju ke rumahnya.

Dia yang sedang menunggunya di setasiun pun terkejut mengapa Karen sampai berdandan secantik itu hanya demi kerumahnya untuk membantu seseorang.

Sesampainya di rumah dia pun menuju kekamarnya untuk menunjukan wanita tersebut, Karen pun merasa kesal dan heran kenapa wanita tersebut di sembunyikan di kamarnya.

Dia membuka kamarnya dan memperkenalkan ke karen bahwa yang akan karen bantu adalah wanita tersebut, Karen merasa heran kenapa dia menunjukan meja dan secangkir teh yang tidak ada seseorangpun di kamarnya.

Heran dengan apa yang temannya tunjukan kepadanya dia bertanya kepadanya

"Aki... siapa wanita tersebut?"

Dia menyadari bahwa hanya dia dan adiknya saja yang bisa melihat wanita tersebut, dan tau bahwa Karen tidak bisa melihatnya dia pun hanya menanyakan hal yang berkaitan tentang seseorang wanita yang telah meninggal dunia dan tidak bisa kembali kealamnya berasal.

"Karen… jika wanita remaja sudah meninggal dan tidak bisa kembali ke alamnya, apa penyesalan yang dia inginkan"

Heran dengan pernyataan yang dia ajukan dan masih tidak mengerti apa yang dia sedang bicarakan tersebut Karen pun menanyakan hal itu kepadanya

"Aki… apa yang sedang kau tanyakan dan bicarakan?"

Merasa aneh dengan tingkah temannya, Karen pun menebak dan memikirkan bahwa temannya telah menolong wanita tanpa wujud dan dia ingin membantunya.

"Mungkinkah kau itu ingin menolong makhluk yang tidak lagi dilihat olah manusia?"

Setelah mendengar kata dari temannya dia memberitahukan bahwa yang dia katakan itu benar dan dia ingin membantunya ke tempat yang seharusnya.

"Baiklah aku akan membantu ikut menolong penyesalan dari wanita itu"

"Tapi, apakah kau bisa melihat wajah wanita itu"

"Ya, aku bisa melihatnya

Dengan muka kesal karena mungkin wanita itu mungkin cantik dia menanyakan hal yang lain kepadanya

"Apakah mukanya cantik dan tubuhnya bagus"

Dia menjawab dengan memandang muka dan lekuk tubuh si wanita tersebut, muka yang tersipu malu dia menjawab

"Ya… memang cantik dan dia juga memiliki tubuh yang bagus"

Kesal akan hal yang dia beritahu tadi, karen pun menyuruhnya agar tidak berpikiran mesum kepadanya.

Dan mereka pun duduk dan mendiskusikan penyesalan apa yang wanita itu rasakan selama hidupnya dulu.

Wanita itu berpikir bahwa dia mungkin tidak memiliki penyesalah selama hidupnya dan hidup seperti seorang remaja sma seperti biasanya.

Tau akan hal ini sulit untuk di selesaikan, mereka pun keluar dan mendatangi pohon sakura besar yang ada di gang tempat mereka bertemu dan mencari tau disana.

Mereka menanyakan kenapa kau bisa meninggal disini, dan kapan waktu itu terjadi.

Dengan pertanyaan yang dia lemparkan kepadanya wanita itu menjawab

"Saat itu pukul 17:45 tepatnya tanggal 25, aku yang sedang pulang sekolah karena hujan yang cukup lebat melewati gang ini dengan berlari, saat itu ada dua wanita dari sma yang sama denganku yang sedang menghadangku dibawah pohon ini. Salah satu darinya membawa pisau dan langsung menusukkan pisau yang ia pegang ke perut sebelah kiriku, setelah itu aku tersadar dengan tubuhku yang tidak bisa dilihat lagi oleh manusia. Aku pun duduk si situ dan menunggu ada orang yang bisa melihatku dan meminta bantuan kepadanya"

Setelah mendengar cerita tersebut dia pun memikirkan bahwa wanita tersebut dibunuh dan ada sesuatu penyesalan pada saat wanita itu terbunuh.

Karen yang tidak bisa mendengar cerita tersebut meminta dia untuk menceritakan cerita tersebut kepadanya agar bisa ikut memikirkan hal itu.

Setelah karen mendengar cerita tersebut karen pun menyarankan agar mendatangi sekolah si wanita itu untuk menyelidiki siapa si pembunuh dari wanita tersebut

"Mungkin kita harus mendatangi sekolah dari wanita tersebut agar bisa menyelidiki kasus kenapa bisa terbunuh dan apa motif dari pembunuhan itu"

Melihat dari seragam saat dia dan wanita itu bertemu yaitu sma kusus perempuan yang bertempat di bagian utara kota ini.

Mereka menuju ke sma wanita tersebut, dan di hari minggu ini mungkin hanya petugas sekolah saja dan beberapa guru yang ada disitu.

Sesampainya di sma tersebut ternyata sma ditutup dan tidak ada satu orang pun baik penjaga sekolah maupun guru disekolah tersebut

"Mungkin saja karena sekarang hari minggu dan tidak ada seorangpun yang masuk"

"Ya.. mungkin kau benar"

Mereka kembali dengan memikirkan cara lain agar wanita tersebut bisa kembali ke alam tempatnya berasal.

Hari pun mulai larut dan tidak ada cara yang bisa ia pikirkan lagi, sore pun tiba dan dia harus bekerja seperti biasa.

Wanita itu ikut ketempat dia bekerja dan berpikir bahwa saat ada satu pelanggan yang mungkin wanita tersebut mengenalinya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience