festival keberuntungan

Romance Completed 122

Festifal budaya akan dimulai dan disaat itu kelasnya dipilih untuk menampilkan rumah hantu. Dia disana dipilih untuk menjadi salah satu hantu dengan pakaian yang seperti petani dengan bercak darah ada di muka dan tubuhnya.

Teman sekelasnya sangat antusias mengikuti festifal tersebut dan membagi tugas sama rata, dia yang dipilih menjadi hantu disitu hanya melihat teman sekelasnya yang sedang membangun.

Bosan dengan hal tersebut dia berkeliling melihat kelas lainnya, saat dia berkeliling dia melihat Karen dengan memakai pakaian pelayan. Dia terkejut dan Karen pun ikut terkejut dan bilang bahwa jika dia ingin mentertawainya silahkan tertawa, namun dia malah bilang bahwa pakaian itu cocok untukmu.

Muka Karen memerah dan menyuruh dia pergi, dia masih lanjut mengelilingi kelas lain dan saat tiba di kelasnya Ao dia melihat bahwa kelasnya Ao telah dipilih untuk menampilkan makanan.

Kelasnya Ao disitu membuat ice cream dengan banyak rasa, Ao melihat dia sedang di depan kelasnya dan menghampirinya

"Aki apa yang sedang kamu lakukan"

"Oh kelasku dipilih untuk menampilkan rumah hantu dan aku menjadi salah satu hantunya, karena aku bosan jadi aku jalan-jalan sebentar"

Ao memberikan satu ice cream kepadanya sambil berkata bahwa kelasku membuat ice cream dan kamu boleh memakan buatanku itu, dia berkata bahwa ice cream buatannya itu enak lalu Ao sangatlah gembira mendengar kata-kata tersebut. Ao dipanggil oleh salah satu teman sekelasnya dan berkata bahwa ini belum selesai.

Setelah memakan ice cream dia pun melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan bu Futuba yang sedang membawa banyak barang, melihat hal itu dia meminta bu Futuba agar dia bisa membantunya.

Dia membawa setengah dari barang yang bu Futuba bawa dan menanyakan kemana barang ini akan di bawa, bu Futuba berkata bahwa barang itu harus di bawa ke gedung olahraga karena ada perlengkapan panggung di barang tersebut.

Setelah sampai di gedung olah raga dan barang bawaan sudah di berikan dia pun bergegas kembali ke kelasnya dan sesampainya di kelas ternyata rumah hantunya sudah selesai dan para siswa yang berperan sebagai hantu disana harus mencobanya satu-persatu.

Dia mencobanya dan saat dia mencobanya ternyata pas dengan tubuhnya lalu saat dia di beri make up darah serta menggunakan parang ternyata sungguh terlihat asli, saat itu pun bu Futuba sedang mencarinya karena belum berterima kasih kepadanya.

Bu Futuba menanyai kepada salah satu murid disana tentang dimana Yamoto berada dan murid tersebut berkata bahwa dia ada didalam sana, saat bu Futuba masuk ke rumah hantu tersebut bu Futuba melihat dia dan memanggilnya kemudian saat dia menoleh ke belakang karena di panggil, bu Futuba terkejut lalu pingsan seakan melihat hantu yang asli. Dia ikut terkejut kenapa bu Futuba sampai pingsan dan langsung membawanya ke UKS sampai dia bangun lalu berkata bahwa dia tadi menggunakan kostum.

Hari festifal budaya tiba dan dia membawa wanita itu karena dia belum pernah melihat rumah hantu sebelumnya, dia berada ditempatnya yaitu di dalam rumah hantu dan berpakaian mengerikan.

Wanita itu pun ikut membantunya dengan mengangkat benda yang ada di sekitarnya agar nampak asli, lalu teman sekelasnya beranggapan bahwa itu salah satu trik sulapnya karena dia terlihat sangat misterius.

Dia pun bergantian dengan teman sekelasnya untuk menjadi hantu, setelah bergantian dia memutuskan untuk berkeliling dang mengajak wanita tersebut untuk ikut dengannya.

Dia mengunjungi kelasnya Karen yang membuat CAFE MAID dan karen salah satu pelayan di sana, sambil tersenyum dia pun memesan minuman dan apa daya bahwa pelayan yang melayaninya yaitu Karen sendiri.

Karen terkejut dan menyuruhnya untuk segera memesan dan pergi karena tidak bisa membendung rasa malunya, dia berkata ke karen untuk meredakan rasa kesalnya dengan berkata

"Karen kamu terlihat manis jika menggunakan pakaian itu"

Karen yang merasa malu menyuruhnya untuk pergi dari situ segera, setelah dia pergi Karen menuju ke ruang ganti dan melepaskan rasa malunya sambil berkata dengan sendirinya sendiri

"Apa sih yang dia katakan tadi…. Aku manis"

Dia masih melanjutkan berkelilingnya dengan wanita itu, sesampainya di kelas Ao yang membuat ice cream dia memesan satu namun perempuan itu berkata bahwa dia juga ingin merasakannya.

Dia lalu meminta karen untuk dirasuki agar wanita tersebut bisa memakan ice cream buatannya, setelah memakan habis ice cream tersebut dia pun berkata bahwa ice cream itu sangatlah enak.

Lalu dia menyuruhnya untuk keluar dan memintanya untuk melihat toko yang lain, saat wanita itu keluar karen yang sadar pun meminta apa yang wanita itu katakan tentang ice creamnya tadi dan dia menjawab bahwa ice cream itu sangatlah enak. Karen gembira dan salah satu temannya memintanya melanjutkan pekerjaannya.

dia masih melanjutkan lagi perjalannya kembali dan melihat bu Futuba sedang dengan kepala sekolah yaitu ibunya bu Futuba sendiri, saat dia mencoba menghindari hal tersebut ibunya bu futuba melihatnya dan menyuruhnya untuk berjalan-jalan dengannya.

Bu Futuba menolak karena bisa kacau nanti bila ada seseorang tau tentang hubungan mereka, ibunya menyarankan untuk bu futuba menyamar dan lalu bu futuba di bawa keruang ganti untuk menyamar menjadi orang lain.

Saat bu Futuba sedang di make up oleh ibunya, dia disuruh untuk menunggunya dan tidak bergerak sedikitpun dari tempat itu. Wanita itu yang tidak tau apa-apa menanyai tentang apa yang bu Futuba katakan, dia menjawab bahwa semua yang dia lihat nanti dan sekarang adalah salah paham dan sulit untuk meluruskannya.

Bu Futuba keluar dengan memakai rok pendek dan memakai baju yang imut juga memakai kacamata seakan wanita dengan umur 19 tahunan, bu Futuba dengan sikap yang menunjukan rasa malunya membuatnya bertambah sangatlah manis.

Ibunya bu Futuba menyuruhnya untuk mengajaknya jalan-jalan seperti seorang yang sedang pacaran dan wanita itu melihat sambil berkata

"Apa yang sedang kau lakukan aki"

"Aku sudah bilang dari awal bahwa semua salah paham"

Sambil berjalan layaknya seorang kekasih mereka mengelilingi setiap toko sambil diikuti oleh kepala sekolah, agar tidak terlihat mencurigakan mereka pun bermesraan seperti seorang yang saling jatuh cinta.

Setelah berhasil kabur dari intaian kepala sekolah dia berkata kepada wanita itu bahwa itu hanyalah salah paham dan akan menceritakannya saat pulang nanti.

Mereka duduk di bangku taman dan disaat mereka duduk kaki bu Futuba tidak berhenti bergerak, karena penasaran dia pun melihatnya dan menyadari ada lebam di kakinya karena tidak pernah memakai sepatu wanita.

Dia menanyai kepada bu Futuba apakah dia tidak pernah memakai sepatu seperti itu dan kenapa dia memaksakannya, bu Futuba menjawab bahwa ini permintaan dari ibunya agar bu Futuba terlihat feminim.

Dia pun memintanya untuk pergi ke UKS agar di obati namun dia tidak mau dan masih bisa melanjutkan perjalanan. Dia yang tidak tega langsung menggendong bu Futuba layaknya seorang tuan putri dan membawanya ke UKS untuk di obati kakinya.

Sesampainya di UKS bu Futuba di obati kakinya oleh dia, saat bu Futuba sedang diobati bu Futuba merasa jantungnya mulai berdetak kencang dan tubuhnya terasa panas karena apa yang dia lakukan.

Setelah selesai di obati bu Futuba memanggil ibunya untuk dibawa pulang karena kakinya yang sakit, sesampainya ibunya datang ibunya meminta maaf karena tidak tau bahwa bu Futuba tidak pernah memakai sepatu seperti itu.

Lalu ibunya bu futuba meminta dia untuk menggendong dia ke mobil kerena kakinya sedang terluka, bu Futuba mencoba menolaknya namun dia malah langsung menggendongnya kembali sambil berkata

"Tidak apa-apa aku akan mengantarkanmu ke rumah"

Bu Futuba langsung tidak bisa mengeluarkan kata-kata lagi dan menundukan kepalanya sambil menahan rasa malu.

Setelah bu Futuba di antar untuk pulang, festifal budaya pun berakhir dan dia memutuskan untuk pulang dan saat perjalanan pulang wanita itu menanyai hubungan apa yang mereka jalani dan dia berkata tidak ada hubungan apa-apa karena kami guru dan murid.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience