22 Januari 2036.
Haneem . President wanita Indonesia yang keempat. Tengah menghadiri rapat PBB yang diselenggarakan di Narobi, Kenya. Di sana Haneem turut andil memberikan saran, bahwa negara berkembang tidak seharusnya di intervensi oleh negara adikuasa dan maju seperti Amerika, Inggris, China dan India. Termasuk Indonesia. Sebagian besar pemimpin Negara Islam, mendukung dan menyokong ide cemerlang Haneem . Selain itu Haneem juga mengajukan akan di teruskanannya sistem penghijaun alam di pusat kota, setiap negara hukumnya wajib menjaga kelestarian alam demi sinergi kehidupan ratusan tahun mendatang. Demi menjaga sistem pertahanan alam dan keseimbangan manusia dengan ekosistem itu sendiri. Ledakan dahsyat nuklir di Jepang setahun lalu, menjadi contoh, bahwa kemajuan tehnolgi negara harus di imbangi dengan reboisasi buatan negara itu sendiri. Tanpa penghijauan. Bisa di pastikan negara tersebut rawan akan bencana. Kerana pembangunan terus meningkat. Dan penghijauan perlu terus di lakukan.
Satu-satunya negara dengan keasrian hutan lindung yang mencegah hancurnya ozon adalah Indonesia, dengan hutan lindung di daerah pegunungan Jaya Wijaya yang di jaga kuat oleh pemerintah di bantu juga oleh PBB. Setelah itu Brasil. Di susul oleh Selandia baru. Hutan Kalimantan dan Sulawesi yang terus di reboisasi menjadikan Indonesia negara penghasil oksigen dan karbondioksida yang di manfaatkan untuk keperluan umat. Alhasil Haneem , president cerdas yang mampu membuat Negara Indonesia semakin maju dengan tehnologi dan sumber daya alam, serta lingkungan yang hijau. Membuat dirinya di kenang di seluruh belahan penjuru dunia. Haneem . President anggun dari Indonesia, yang mampu mencetuskan kesepakatan semua Negara untuk menuju perdamaian dan kesejahteraan dunia. Semoga.
Share this novel