BAB 10

Fanfiction Completed 348

Suara azan subuh menggema di balik menara Masjid sejauh seratus meter dari kamar gadis itu. Matanya terkejap saat angin pagi mengelus wajah bersihnya. Semilir angin dingin membuatnya beku. Ia tersenyum. Khayalan Haneem ingin sekali untuk bisa terkabulkan. Suara azan itu membuatnya tentram. Kerana Arfan , kakak kelasnya memang memiliki suara bagus dan menyejukkan jiwanya, jika remaja itu mengumandangkan panggilan Tuhan. Dengan penuh semangat gadis itu kembali memakai mukena dan mengerjakan shalat subuh. Shalat yang memiliki keutamaan lebih baik dari dunia dan seisinya. Dia bertakbir. Abi dan Ummi melirik dari balik pintu tersenyum. Mereka berbisik-bisik memperhatikan putri semata wayangnya.

“ Aku khawatir dengan Haneem Abi.” Lirih Ummi.

“ Kenapa?”

“ Dari jam dua pagi sampai subuh dia terus saja duduk di jendela dan melihat langit. Apa sebenarnya yang di fikirkannya ya, Abi?”

“ Mungkin Haneem membayangkan khayalannya Ummi. Cita-cita mungkin. Atau impian.”

“ Kira- kira apa ya impian Haneem , Abi?”

“ Abi juga tidak tahu. Tapi, apapun yang dia cita-citakan. Semoga Allah mengabulkannya. Abi yakin. Haneem mampu menjadi wanita yang dapat berpengaruh nantinya. Dan dia sepertinya akan meraih cita-citanya itu.”

“ Amin.” Sahut ummi.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience