Great Sin

Young Adult Completed 5975

Victor dan Elise merasa lega setelah Kim Siyeon pergi. Mereka merasa bebas dari pengawasan Kim Siyeon dan bisa berada bersama tanpa ada hambatan. Mereka berdua merangkul satu sama lain, merasakan debaran hati mereka yang saling beradu.

Victor: "Akhirnya kita berduaan lagi Sayang. Gak perlu khawatir."

Elise: "Iya Ayah, kita bebas."

Victor tersenyum dan mencium lembut bibir Elise. Mereka merasa hasrat mereka yang terpendam selama ini akhirnya dapat dilepaskan.

Victor: "Aku rindu tubuhmu, Elise. Kita bisa lakukan itu lagi."

Elise tersenyum dan menggenggam tangan Victor erat-erat.

Elise: "Aku siap ayah."

Victor tersenyum lebih lebar, terpesona oleh kecantikan Elise.

Mereka saling berpelukan erat, merasakan hangatnya tubuh satu sama lain. Mereka saling berbicara dengan mata mereka, saling mencium dengan penuh gairah, merasakan nafsu yang semakin membara.

Victor menggandeng tangan Elise dan membawanya ke kamar. Mereka berdua terlihat penuh hasrat dan cinta saat mereka menghadapi satu sama lain di kamar yang tenang itu.

Victor: "Elise, aku udah gak tahan pengen rasain tubuhmu lagi."

Elise tersipu malu, tetapi juga merasa bersemangat dan merindukan saat-saat intim bersamanya.

Elise: "Aku juga, Ayah."

Victor meraih wajah Elise dengan lembut dan mencium bibirnya dengan penuh kasih sayang. Mereka saling merasakan hasrat satu sama lain, dan ciuman mereka semakin dalam dan bergairah.

Victor: "Elise, anakku yang cantik."

Victor kemudian mencium leher Elise perlahan, membuatnya tergigit bibirnya dalam rangsangan. Elise merasakan gairah yang semakin membara di dalam dirinya.

Elise: "Ahh... ayahh...mhh..."

Victor melihat Elise dengan penuh cinta, dan dia tahu bahwa dia ingin menjadi satu dengan Elise. Dia meraih tubuh Elise dengan lembut dan membawanya ke ranjang.

Victor: "Elise, siap?."

Elise mengangguk, memberikan izin dengan senyuman hangat di wajahnya. Victor membuka baju Elise satu persatu, dia mulai meraih payudara Elise dan meremasnya.

"Ahhhhh... umhhhh" Desah Elise merasakan geli dan nikmat

Victor menjilati tubuh Elise dengan lembut, dari leher kemudian turun ke payudara Elise dan memainkan nya dengan lidah.

"Ahhh .. yeahh... ayahhh teruskaan...ohhh"

Victor semakin bersemangat mendengar desahan Elise. Dia semakin brutal memainkan lidahnya.

Kemudian Victor membuka rok dan celana dalam Elise yang sudah basah.
Victor memasukkan jari nya..

"Ahhhh... ayahh ... enak.. Ahhhh.."

"Uhhmm... yeahhh ...ahhhh...."

Victor tak tahan lagi mendengar setiap suara lembut dari Elise. Dia segera membuka seluruh pakaiannya dan nampakkan batang yang sudah sangat tegang itu.

Elise melihatnya sambil menggigit bibirnya . "Ayo ayahh.. masukkan ke Elise sekarang.. Elise gak tahann."

Victor langsung memasukkan penisnya ke vagina Elise dengan penuh nafsu

"Ahhhhh... lebih dalem lagi ayahh... yeah ahgg" Elise merasakan batang ayahnya yang mulai masuk.

"Uhhh enak nya anak ayah.." victor memompa tubuh Elise dengan perlahan.

Elise merasakan kenikmatan yang ia rindukan dari ayahnya

"Ahhh.. yeahh... umhh"

"Mmmm.. Ahhhhggg... "

Elise melingkarkan kaki nya di pinggul ayahnya yang sedang menggenjot dengan penuh gairah.

Victor mencium dan mengigit bibir Elise sambil memompa tubuhnya.

"Ummhhh... ahhhhh.. yshh.."

"Ahhh lebih cepet ayah.. Ahhhhh"

Setelah beberapa menit Victor merasa ingin mencapai klimaks

"Ahhh sayangg, ayah mau keluar ..."

Victor mencabut penis nya dan menyemprotkan sperma nya paha Elise.

Elise merasakan cairan hangat itu mengaliri paha nya yang mulus.

Kemudian mereka duduk di atas ranjang dan berciuman. Victor mulai ereksi lagi, saatnya mulai sesi favorit Victor, yaitu Deepthroat.

"Sayang, buka mulut.."

Elise langsung membuka mulutnya, Victor pun memasukkan penis nya yang masih berlendir itu ke mulut Elise.

"Ummhhh.. hhhhhmmmhhh." suara Elise ketika ayahnya memasukkan penis ke mulutnya.

Victor menggenjot penis nya didalam mulut Elise dengan brutal.

Elise memejamkan mata merasakan mulutnya dipenuhi penis ayah nya, Tak lama kemudian ayahnya menyemprotkan sperma di dalam mulut Elise.

"Aghhh mantap kamu Sayangg" ucap Victor sambil membenamkan wajah Elise diantara kedua paha nya.

Cairan itu memenuhi mulut Elise dan memasuki kerongkongan nya, Victor tidak mencabut penisnya sampai ereksi lagi.

Elise meneteskan air mata menahan mual karena semprotan sperma yang rasanya tidak enak di dalam mulutnya.

Victor merasakan batangnya menegang lagi. Dia dengan cepat menggenjot mulut Elise.

"Mmhh.. mmmmmhhssmm"
Elise tak bisa bicara apa apa karena mulutnya disumpal batang sang ayah.

Victor semakin cepat menggenjot..

Elise memejamkan mata nya merasakan penis ayah nya yang panjang itu sampai memasuki kerongkongan.

"Aaaaaaahhhhg" Victor menyemprotkan sperma nya lagi di dalam mulut Elise.

"Huwegghhhhh ..ughhh" Elise meneteskan air matanya lagi dan merasa makin mual karena begitu banyak sperma di mulut Elise.

Victor mencabut batangnya dan seketika banyak sekali cairan putih itu keluar dari mulu Elise.

"Hwahhhh.. hhhhhh..cuhhh" Elise yang berusaha mengeluarkan sisa sperma ayahnya dari mulutnya.

Elise belum selesai mengeluarkan cairan itu dari mulutnya, tiba-tiba Victor memasukkan batang nya lagi ke mulut Elise.

"ummm...yhhh" Elise berusaha mendorong tubuh ayahnya, ia merasa mual .

Victor terus menggenjot mulutnya dengan brutal

"ckk.. ckk"

Suara genjotan penis Victor di dalam mulut Elise membuat Victor semakin bernafsu.

"ckk...ckk...ckkh"

Victor makin cepat, dan ia merasa hampir mencapai klimaks.

Victor mencabut batangnya dan kali ini dia menyemprot sperma nya di wajah cantik Elise.

Elise memejamkan mata merasakan cairan hangat itu mengalir di wajahnya.

Tiba tiba ada yang mendobrak pintu

"KRRAAASSSHHH!"

Itu adalah Kim Siyeon, wajahnya penuh dengan ekspresi campuran antara marah dan kecewa.

Elise yang sedang terkejut langsung berdiri dari tempat tidurnya, wajahnya masih berlumur sperma dari ayahnya.

Elise: "Mama? Kok dateng lagi? Aku..."

Kim Siyeon: "DIEM LO ELISE! YANG KALIAN LAKUIN INI SALAH!"

Elise mencoba mengeluarkan kata-kata untuk membela diri, tapi Kim Siyeon langsung memotongnya dengan nada yang tinggi dan tegas.

Kim Siyeon: "LO TAU KAN VICTOR, ELISE ITU ANAK KANDUNG MU! GIMANA BISA LO SETUBUHI ANAK SENDIRI?"

Victor yang masih berada di samping Elise, terlihat terkejut dan canggung. Dia mencoba menghindari tatapan tajam Kim Siyeon, tetapi Kim Siyeon tidak akan mundur.

Kim Siyeon: "LO ITU AYAHNYA ELISE, LO HARUSNYA TANGGUNG JAWAB SEBAGAI AYAH, BUKAN NYA BEGINI!"

Victor mencoba untuk membela diri, tetapi suaranya ragu.

Victor: "Siyeon, emm..."

Kim Siyeon: "JANGAN COBA COBA BELA DIRI! GUA UDAH PERCAYAIN LO BUAT NGERAWAT ELISE MAKANYA GUA PUTUSKAN PULANG KE KOREA.. TAPI LIAT APA YANG TERJADI!"

Elise membersihkan bekas sperma ayahnya dan raut wajahnya cemas.

Elise: "Mama, aku... aku gak tau..."

Kim Siyeon menggelengkan kepala dengan penuh kekecewaan.

Kim Siyeon: "GAK USAH NGOMONG LAGI ELISE... MAMA KECEWA... DASAR ANAK GAK GUNA ... GAK TAU BATASAN ORANG TUA DAN ANAK!"

Elise menangis, merasa bingung dan bersalah. Victor mencoba mengulurkan tangan untuk menyentuh pundak Kim Siyeon, tetapi Kim Siyeon menghindarinya.

Kim Siyeon: "GAK USAH PEGAN-PEGANG GUA LO! DASAR PERUSAK!"

Victor terlihat terpukul, tetapi dia tidak bisa berkata apa-apa. Kim Siyeon memandang mereka berdua dengan campuran perasaan marah, kecewa, dan hancur.

Kim Siyeon: "GUA GAK MAU LIAT MUKA KALIAN LAGI! DAHH POKOKNYA GOODBYE, ANGGEP AJA GUA GAK PUNYA KELUARGA."

Dengan langkah gemetar, Kim Siyeon meninggalkan kamar Elise dan Victor, meninggalkan mereka dalam keheningan yang tegang dan penuh penyesalan. Elise menangis sambil terduduk di ranjang, sementara Victor tetap berdiri di tempatnya, tak tahu apa yang harus dilakukan. Semua hubungan mereka telah berantakan karena tindakan mereka yang salah, dan tidak ada kata-kata yang bisa mengubah apa yang telah terjadi.

Elise mengejar Kim Siyeon yang hampir meninggalkan rumah, tangannya gemetar saat mencoba menahan tangannya.

Elise: "Mama, maapin Elise! Elise tau Elise salah, tapi ayah yang mulai goda Elise pertama kali setelah kalian cerai!"

Kim Siyeon berhenti sejenak, tetapi masih terlihat marah.

Kim Siyeon: "Itu gak bisa jadi alasan untuk perbuatan kalian, Elise. Sebagai anak, kamu harusnya batasan dan bertanggung jawab atas tindakanmu sendiri."

Elise menangis sambil menggenggam tangan Kim Siyeon dengan erat, mencoba memohon maaf.

Elise: "Elise tau, Mama, Elise menyesal. Tapi ayah yang terus deketin dan goda Elise, Elise gak tau mau apa jadi Elise nurut."

Victor yang telah mengikuti mereka dari belakang, mencoba memasukkan dirinya dalam percakapan.

Victor: "Kim Siyeon, gua gak bisa tahan diri setiap liat Elise. Jujur gua masih cinta sama lo, tapi gua juga cinta sama Elise."

Kim Siyeon menatap Victor dengan tatapan tajam.

Kim Siyeon: "CUKUP! GAK USAH PAKE PEMBENARAN SEGALA! SALAH YA SALAH VICTOR!."

Victor mencoba mengulurkan tangannya untuk menyentuh Kim Siyeon, tetapi Kim Siyeon menghindarinya.

Kim Siyeon: "JANGAN SENTUH GUA! LO YANG HARUS TANGGUNG KONSEKUENSINYA!."

Victor terlihat bingung dan bersedih.

Victor: "Gua gak bermaksud bikin pembenaran, gua nyesel Siyeon. Gak ada maksud gua buat merusak."

Kim Siyeon menatap Victor dengan campuran perasaan sedih dan marah.

Kim Siyeon: "Kata Maaf gak akan bisa ubah apa-apa. Semua udah terjadi, dan gua harus lindungi Elise dan bikin dia paham sama kesalahan nya."

Elise menangis sambil memohon maaf kepada Kim Siyeon.

Elise: "Mama, Elise bener-bener nyesel. Elise gak tau mau ngapain lagi, Maapin Elise."

Kim Siyeon merasa terharu melihat kejujuran Elise.

Kim Siyeon: "Mama tau kamu nyesel, Elise. Tapi kamu harus belajar dari kesalahanmu dan janji gak bakal ulangi lagi. Kamu harus bisa tanggung jawab atas apa yang kamu perbuat."

Elise mengangguk dengan tulus.

Elise: "Ya, Mama. Elise janji."

Kim Siyeon menggenggam tangan Elise dengan penuh kasih sayang.

Kim Siyeon: "Okey, awas kalo kamu gitu lagi!."

To be Continued

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience