Kembali ke rumah sakit, aku menemukan kenyataan bahwa Delia atau siapa pun ia telah dipindahkan ke sal perawatan mental. Sebab, jika ia dijadikan satu area dengan orang-orang sakit pada umumnya, dikhawatirkan tingkahnya akan mengganggu ketenangan yang lain. Dan, di ruang perawatan mental, tidak boleh sembarang orang mengunjunginya. Aku mengirim SMS kepada Satya dan Bu Nanik mengenai perubahan status perawatan itu.
Aku hanya bisa memperhatikan wanita itu dari balik kaca. Kembali aku merunut kisah ke belakang dan mulai mereka-reka kejadian yang mungkin telah terjadi di masa lampau berdasarkan bukti yang kumiliki saat ini.
Bahwa Marissa, terdorong oleh rasa cintanya yang telah membutakan mata hatinya, rela melakukan apa saja demi mendapatkan Pak Yudha. Padahal, lelaki yang sempat beberapa minggu mampir di Yogya untuk sekadar iseng itu tak pernah serius menanggapinya. Tapi, tidak bagi Marissa. Ia demikian serius dengan cintanya hingga rela menyerahkan jiwa raganya bulat-bulat pada lelaki itu. Ia mengandung, melahirkan, dan menanggung malu yang amat sangat. Kenekatannya membawanya ke Surabaya, menyusul Pak Yudha setahun kemudian. Betapa hancur rasa hatinya melihat lelaki yang dicintainya ternyata telah menikah dengan seorang perempuan berdarah ningrat, kaya raya, dan sakit-sakitan. Marissa kemudian menyusun rencana agar dirinya dan anak lelakinya bisa masuk ke dalam kehidupan Pak Yudha. Ia mulai mengancam melalui istri lelaki itu, akan membongkar semua rahasia mereka tanpa ampun.
Pak Yudha, sekalipun seorang lelaki berkategori playboy, sangat mencintai istrinya. Ia tidak mau kehilangan wanita yang mampu memahami jiwa petualangnya itu. Maka, sejak Marissa muncul dengan segala ancamannya, ia bersedia mengikuti permainan wanita itu. Ia menurut untuk mengambil bayi yang seolah-olah berada di panti asuhan itu. Kemudian ia memberinya nama Satya dan mengangkatnya sebagai anak. Di luar dugaannya, ternyata kelak Satya akan menjadi penghibur dan anak kesayangan bagi istrinya yang sakitsakitan itu.
Setelah kehidupan anaknya terjamin, Marissa menuntut jaminan tempat tinggal yang nyaman dan pribadi sifatnya. Pak Yudha menuruti. Ia menempatkan Marissa di Apartemen Satelite miliknya sendiri.
Marissa berupaya masuk makin jauh dalam kehidupan Pak Yudha dengan menjadi sekretaris pribadinya. Dengan segala cara dan upaya ia selalu berusaha menjerat Pak Yudha agar kembali ke dalam pelukannya. Namun, makin ia berusaha, lelaki itu makin menjauhinya dengan cara menjalin cinta di sanasini bersama beberapa wanita lain yang lebih muda darinya.
Marissa menyadari bahwa ia tidak bisa bertempur melawan umur. Maka, satusatunya cara agar bisa membawa kembali Pak Yudha padanya adalah ia harus mengubah total penampilannya. Ia harus menjadi orang yang berbeda sehingga mendapat penilaian yang berbeda pula. Maka, nafsu yang telah membutakan mata hatinya menuntun Marissa menemukan orang-orang seperti Heriandi, yang mampu mengubah identitasmya menjadi orang lain, dan juga (mungkin) Dokter Frans Siwabessy yang sanggup mengubah wajahnya.
Dalam beberapa waktu lamanya Marissa menghilang dari kehidupan Pak Yudha. Mengubah wajah dan penampilan, mengganti identitas diri dan selanjutnya menjadi orang lain. Dengan sengaja ia mengambil nama teman-temannya di ASMADJY yang sudah meninggal dunia, seperti Nadia dan Delia. Ia kemudian masuk kembali ke perusahaan dalam sosok yang berbeda.
Marissa menekan Pak Yudha untuk menerima dirinya sebagai Nadia, untuk menjadikan sekretaris baru menggantikan Tere. Semula Pak Yudha menolaknya. Ia sudah cocok memiliki sekretaris seterampil dan seahli Tere dalam mengelola pekerjaan. Tere sangat membantunya. Marissa terus menekannya melalui telepon, tapi Pak Yudha tidak menggubris. Sebenarnya, lelaki itu bersyukur telah terbebas dari Marissa selama beberapa waktu. Ia tetap mempekerjakan Tere sampai terjadi kecelakaan yang mengerikan di depan kantor.
Marissa mengulang kesuksesannya memasuki kehidupan Pak Yudha kembali. Namun, ia harus menelan kenyataan pahit bahwa lelaki itu memang tidak pernah menerima perubahannya, sekalipun ia sudah berusaha kuat. Pak Yudha selalu berhubungan dengan orang lain, bukan dengan dirinya. Seberat apa pun selama bertahun-tahun menjadi Nadia, Pak Yudha tidak pernah menanggapinya lebih dari sekadar pegawai biasa.
Share this novel