21. Antara Kejujuran Atau Persahabatan

Fanfiction Series 177

“Kau di sini?” Tegur Chanyoel yang tiba-tiba sudah berada di kamar apartemen Baek Hyun. Tidak Hanya Chanyoel, tapi ada Chen, dan Sehun juga. Pria itu bangun dengan wajah yang pucat.
“Kenapa kau membiarkan dirimu menanggung semua ini sendiri? Kau anggap kami ini apa?” Tanya Chen dengan tangan yang terlipat di dada.
“Kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat?” Tanya Sehun.
“Aku memang sedang tidak baik,” jawab Baek Hyun.
Satu demi satu member lainnya masuk ke kamar itu dan duduk bersama di atas tempat tidur itu.
“Maaf ... aku membuat masalah bagi kita. Saat ini aku juga bingung harus berbuat apa. Pak Alex dan kak Eight tidak mengizinkanku berbicara dahulu. Tapi keadaan malah makin memburuk. Aku hanya ingin merenung sendiri. Mungkin aku bisa mendapatkan jalan terbaik selain yang disarankan Pak Alex dan kak Eight.”
“Jika dua orang itu menyarankan seperti itu, maka itulah yang harusnya kau lakukan dahulu. Kau tak perlu berpikir keras sampai wajahmu pucat seperti ini. Lagi pula, kau tak benar-benar melakukan kejahatan bukan?” Ujar Xiumin sembari merangkul pundak Baek Hyun.
“Kau tak perlu khawatir. Kami sepakat apa pun yang terjadi kita akan menghadapi ini bersama. Jika memang kita akan disingkirkan karena ini, maka kita terima kenyataan itu. Kita hanya perlu menjalani kehidupan ini sesuai alurnya bukan? Kita memang melakukan apa pun untuk sukses, selama itu tidak akan mengorbankan siapa pun,” ujar Suho.
“Kami juga tidak menyalahkanmu sama sekali soal ini. Jika aku di posisimu, aku pasti melakukan hal yang sama. Hanya saja posisi itu membuatmu menerima ketidak adilan ini. Mencintai itu hak siapa pun.” Tambah Chen
“Itu benar,” Kai menimpali. “Tapi aku rasa, masalah ini jadi rumit bukan karena perkara cinta antara artis dan staf. Tapi karena pengakuan palsu itu. Lawan yang kita hadapi bukanlah orang-orang yang menentang urusan percintaan, melainkan orang yang mendendam karena masalah di masa lalu.”
“Tetap saja itu asalnya dariku bukan?” Kata Baek Hyun dengan wajah penuh penyesalan.
“Aku bilang jangan terlalu menyalahkan diri.” Tegas Chen. “Kita akan jalani bersama apa pun yang terjadi, atau jangan-jangan kau sendiri yang takut kehilangan popularitasmu? Kau takut jatuh miskin seperti dulu lagi? Soal dibenci, tidak ada satu pun manusia yang luput dari itu. Sebaik-baiknya dirimu kau akan dipandang buruk karena satu kesalahan. Yah ... setidaknya masih ada yang tersisa untuk kita. Penggemar yang benar-benar tulus.”
“Kira-kira apa yang akan dilakukan agensi menghadapi masalah ini. Pak Alex mau pun kak Eight tidak memberikan kabar apa pun pada kita bukan?” D.O yang semenjak tadi diam akhirnya bersuara.
“Entahlah ...” jawab Chanyoel.
“Menurut kalian, apa yang harus kulakukan?” Tanya Baek Hyun lagi.
“Tunggu saja dulu,” jawab Chanyoel.
“Paling tidak, sambil menunggu aku juga harus punya rencana. Kebetulan kalian semua ada di sini. Aku berencana untuk mengakuinya. Tak peduli mereka tidak menerimanya. Tak peduli mereka sudah termakan kebohongan yang dibuat agensi. Aku akan menanggung risikonya. Mungkin ... mungkin keputusanku akan berakibat buruk pada kita sebagai grup ... bagaimana?” Tanya Baek Hyun sembari menatap sahabat-sahabatnya.
Tidak ada ekspresi penolakan di wajah Chanyoel, Sehun, Suho, Chen, D.O, Kai, dan Xiumin. Sepertinya ke 7 orang itu sudah tahu jalan pikiran Baek Hyun. Andai mereka berada di posisi Baek Hyun, pasti mereka juga melakukan hal yang sama. Apalagi jika banar-benar sudah tertekan.
“Apa menurutmu kami tidak akan melakukan hal yang sama jika berada di posisimu? Lakukan saja. Kami mendukungmu. Ayo terus bersama sampai akhir,” tegas Chanyoel penuh semangat.
***
“Aku adalah staf yang sedang kalian perbincangkan saat ini. Aku minta maaf atas semua kekacauan yang terjadi karenaku selama ini. Aku juga minta maaf pada semua orang yang terkena imbas dari masalah ini terutama pada Baek Hyun sendiri dan agensiku.
Di sini aku mau mengatakan kalau aku sama sekali tidak pernah membuat pengakuan yang sudah beredar luas itu. Aku dan Baek Hyun memang berteman semenjak kecil. Kami berasal dari panti asuhan yang sama. Tapi aku sama sekali tidak menyimpan perasaan apa pun padanya. Kami tak menjalin hubungan spesial apa pun selain sebagai teman dan rekan kerja. Aku harap masalah ini segera berakhir. Sekali lagi aku minta maaf atas semua masalah yang terjadi. Terima kasih.”
Hana mengakhiri rekaman pernyataannya.
“Hana ... apa kau yakin dengan semua ini?” Tanya Celen sembari menyimpan video rekamannya.
“Apa menurut kakak itu tidak bagus? Kita ulangi saja bila tidak bagus. Aku sama sekali tak pandai berkata-kata, apalagi di depan kamera.”
“Bukan masalah bagus tidaknya. Apa kau yakin akan menayangkan ini? Aku takut terjadi sesuatu yang lebih buruk lagi setelah ini.”
“Aku rasa tidak. Justru dengan pengakuanku secara langsung aku yakin keadaan akan mereda. Bukankah penyebab masalah itu aku sendiri? Aku rasa hanya aku yang bisa menyelesaikan masalah ini.”
“Baiklah jika menurut pendapatmu seperti itu. Sekali lagi aku bertanya. Apa kau sudah yakin?”
“Aku sangat yakin!” Jawab Hana tegas.
***
Kemunculan Hana melewati video yang sudah beredar luas perlahan membuahkan hasil. Hiruk-pikuk pemberitaan tentang Baek Hyun dan staf itu perlahan mereda. Walau ada sedikit yang masih belum terlalu yakin, dan berpikir kalau kemunculan Hana melewati video tersebut bukan atas dasar kemauannya. Melainkan atas desakkan dari agensinya yang ingin menyelesaikan masalah sesegera mungkin.
*
“Hana sudah mengaku sendiri sebelum rencana itu kita jalankan. Apa menurutmu kita tetap melanjutkan rencana kita?” Tanya Esen pada Alex.
“Keadaan sudah berangsur normal kembali. Sebaiknya jangan lakukan apa pun dulu. Kenapa hal seperti ini tak terpikirkan olehku kemarin? Jika saja aku meminta staf itu untuk melakukannya, mungkin masalah ini tidak akan seperti ini. Hampir saja aku menjadikannya granat untuk menyerang Ranu.”
“Saat itu Anda berpikir, lebih baik melenyapkan apa yang menjadi kelemahan Baek Hyun dari pada membuat Baek Hyun diserang terus melalui staf itu.”
“Ah ... iya betul. Apalagi yang akan Ranu lakukan setelah ini? Perempuan itu benar-benar bisa jadi masalah untuk kita.”
“Entahlah ... kita lihat saja nanti. Sejauh ini kita masih bisa menangani serangnya bukan?”
*
“Aku tidak mengira Hana muncul dan menyangkal semua pemberitaan itu. Sekarang keadaan berangsur normal kembali. Baek Hyun, kau tidak apa-apa kan? Aku rasa Hana tidak mengatakan yang sebenarnya,” ujar Sehun sembari duduk di sofa ruang tengah itu.
“Aku baik-baik saja,” jawab Baek Hyun sembari menyandarkan tubuhnya di sofa itu. Matanya terpejam meresapi lelah dalam pikirannya.
“Kau terlihat lelah,” ujar Suho seraya menepuk bahunya.
“Hana tetap harus berada dalam persembunyian dulu. Polisi masih berusaha melacak keberadaan Ranu. Semua akan berakhir setelah pria itu tertangkap.”
“Apa yang akan dilakukan Ranu setelah ini? Bagaimana kalau dia mengungkap kebenaran mengenai hubungan Hana dengan Baek Hyun?” Tanya Kai.
“Setelah pengakuan Hana sendiri. Aku rasa tidak akan ada yang percaya soal hubungan asmara itu lagi. Sementara ini kita bisa tenang, tapi kita harus tetap waspada dengan kemungkinan yang terjadi berikutnya,” tegas Suho.
***
Ranu terkekeh melihat kemunculan Hana di publik. Pria itu merasa puas membuat Baek Hyun dan agensinya sibuk menangani masalah yang ia buat. Di matanya terbayang sebuah rencana licik yang siap ia jalan kembali untuk menyerang balik lawannya.
“Bukan apa-apa bila kali ini aku menyerangmu lagi. Agensi pasti akan terus melakukan apa pun untuk melindungimu. Bagaimana jika kali ini aku membuat kekasihmu diserang? Apa yang akan kau lakukan? Menyenangkan sekali bisa membuatmu terluka dan menggila. Tapi ini masih belum mampu membalas perbuatanmu yang membuat seisi dunia ini membenci dan mengutukku. Kelak aku akan membuat hal yang sama padamu sebagai hadiah terakhir. Dengan demikian aku bisa mati dengan ikhlas dan bahagia.”
Ranu tersenyum lebar membayangkan semua rencananya. Pria itu meraih handphonenya dan mulai mengetik sesuatu di sana.
Aku adalah sahabat H*** perempuan yang mengaku di sekap itu. Aku sangat tahu jika penyekapan itu memang murni rekayasa, termasuk pengakuannya dalam video itu. Ranu si pelaku penyekapan pernah dekat dan menjalin hubungan dengan H***. Aku sering melihat mereka bersama sebelum Ranu dipenjara. Setelah beberapa tahun. Dia mengaku padaku kalau ia telah bekerja bersama Baek Hyun di agensi. Kedekatan mereka sebagai staf dan artis makin menumbuhkan perasaan cintanya. Terlebih Baek Hyun seorang artis terkenal. Ia juga salah paham dengan sikap Baek Hyun yang baik dan ramah. Biar bagaimana pun, H*** adalah teman kecilnya. Karena itulah sikap Baek Hyun sedikit berbeda padanya.
Tapi ia sudah terlanjur larut dalam ekspetasinya sendiri, dan berharap Baek Hyun membalasnya. Sayangnya ia tidak mendapatkan itu. Bahkan ketika isu itu keluar, Baek Hyun sama sekali tidak menanggapinya. Aku bisa melihat betapa ia kesal dengan itu. Lalu ia membuat drama penyekapan bersama Ranu. Lucunya Ranu adalah orang yang pernah masuk penjara karena Baek Hyun sendiri, hingga menimbulkan dugaan polisi bahwa hal itu dilakukan karena dendam. Entah imbalan apa yang diberikan perempuan itu hingga Ranu rela menjadi buronan polisi lagi.
Baek Hyun adalah orang pertama yang dihubungi untuk dimintai pertolongan bukan? Kenapa harus Baek Hyun? Kenapa bukan staf lain? Baek Hyun yang pada dasarnya baik. Merasa teman kecilnya sekaligus stafnya itu dalam bahaya. Ia tak berpikir panjang, dan langsung menolongnya. Tapi ia tak menemukan siapa pun di sana selain perempuan itu. Anehnya beberapa media juga ada di sana menjadi saksi dan meliput kejadian itu. Dari mana media tahu? Kemungkinan H*** sudah menyuruh seseorang untuk mengundang mereka untuk meliput dramanya dan menjadikannya berita.
Dan yang lebih tak berperasaan lagi. Dia tega melibatkan kakak juga keponakannya yang tak tahu apa-apa dalam dramanya. Bukankah aneh? Ranu tiba-tiba memintanya keluar? Ranu pasti sudah menduga bila kakaknya akan menghubungi polisi.
Jika hal itu murni penyekapan. Seharusnya Ranu sudah membawa lari perempuan itu dan menghindari polisi. Bukannya meninggalkan perempuan itu terikat di sana dan membiarkan Baek Hyun juga polisi menyelamatkannya.
Aku berharap agensinya bisa menyadari hal ini. Aku benci melihat ekspresinya yang seakan tak berdosa itu menyangkal pengakuan yang sebenarnya ia buat sendiri. Ya aku tahu itu. Pengakuan itu ia buat sendiri lalu berpura-pura menyangkalnya seakan itu perbuatan orang lain. Ia hanya mencari sensasi agar bisa mendapat simpati dan perhatian banyak orang.
Aku tidak peduli kau membenciku setelah ini. Aku lebih benci lagi bila aku menutupi semua kebenaran ini. Aku hanya kasihan pada Baek Hyun yang hampir mendapatkan masalah besar karenamu. Aku juga benci melihat permainanmu sampai saat ini. Aku berharap kau bisa mengakhiri dengan segera.”
Ranu tersenyum puas membaca tulisannya sendiri. Tak lupa ia menambahkan foto lamanya saat bersama Hana dulu. Wajah Hana sengaja ia tutup dengan emoticon seakan-akan sahabat Hana yang membuat pernyataan itu tidak tega menunjukkan wajah Hana yang sesungguhnya.
***
Pernyataan yang terdengar masuk akal itu kembali membuat suasana memanas. Bedanya kali ini. Hanalah yang menjadi sasaran amukan penggemar, dan netizen labil yang dengan mudahnya terpengaruh pernyataan yang tak jelas asalnya itu. Ujaran kebencian bahkan ancam pembunuhan membanjiri kolom komentar yang membahas berita tersebut.
“GILA! Ia menggunakan rencana awal kita untuk menyerang balik. Tapi kali ini yang menjadi sasarannya adalah staf itu,” ujar Esen penuh emosi.
“Dia melakukannya untuk menyerang Baek Hyun secara tidak langsung,” jawab Alex tenang.
“Staf itu menerima perundungan bahkan ancaman pembunuhan di media sosial. Penggemar dan netizen itu kembali menggila sekarang.”
“Kita harus hentikan ini!” Baek Hyun tiba-tiba masuk ke ruangan itu. Rorin yang awalnya ingin masuk menemui Alex terpaksa mengurung niatnya dan menunggu di luar.
“Sekarang Hana menerima perundungan di media sosial. Mereka juga mengancam akan mencari dan membunuhnya!” Ujar Baek Hyun panik.
“Bagaimana kau ingin mengakhiri semuanya? Kau ingin mengakuinya? Itu sama artinya kau menjilat ludahmu sendiri.”
“Bukan aku yang meludah! Tapi kalian yang menyangkal berita itu!! Sampai kapan?! Sampai kapan aku harus terlibat dalam drama yang Anda buat ini! Apa yang akan Anda lakukan setelah ini?! Apakah Anda akan terus membuat kebohongan untuk melawan kebohongan!? atau mungkin kali ini Anda memaksaku untuk berbohong?! Andai saja sejak awal kita bisa mengaku dengan jujur, mungkin permasalahan tidak akan sepanjang dan separah ini!” Ujar Baek Hyun penuh Emosi.
“Kau pintar mengguruiku sekarang. Apa pun yang kulakukan adalah untuk melindungimu dan teman-temanmu.”
“YA!!! Anda melakukannya untuk melindungi kami supaya Anda tidak kehilangan keuntungan sedikit pun bukan?!! Jika sejak awal aku mengaku, maka ada kemungkinan aku akan kehilangan popularitasku, dan grupku bisa saja tidak diminati lagi! Itu yang Anda takutkan bukan?!!”
“Aku tidak peduli denganmu, tapi aku peduli dengan teman-temanmu. Kalian itu satu tubuh! Jika satu hancur maka semua akan terkena imbasnya! APA KAU SADAR ITU?! Kami sudah berusaha melakukan apa pun yang terbaik untuk kelangsungan grupmu. Tapi apa yang ingin kau lakukan?! Karena keegoisanmu membela satu orang, kau bisa menghancurkan yang lainnya. Kalian sudah berjuang bersama sebagai grup dari titik nol sampai menjadi seperti sekarang. Apakah kau akan menghancurkannya demi membela seorang gadis? ITU YANG INGIN KAU LAKUKAN?!” Bentak Alex gusar.
“Itulah sebabnya aku sudah mengingatkanmu untuk tidak terlibat dalam urusan percintaan. Sekarang kau menanggung akibatnya, dan kau masih menyalahkanku?!”
Baek Hyun kehabisan kata-kata. Sia-sia juga ia menyampaikan pendapatnya karena semua sudah terjadi. Lagi pula sungguh tak mungkin berpendapat dengan pria yang jelas-jelas serakah dengan uang dan harta itu. Baek Hyun hanya bisa berpaling menyembunyikan air matanya yang tumpah karena emosi. Ia sudah terjebak dalam situasi ini.
Selain EXO, Baek Hyun pribadi merupakan salah satu penghasil uang paling banyak bagi Alex. Karena itulah dia melakukan apa pun untuk melindungi Baek Hyun. Tapi bila hal itu tak mampu ia lakukan lagi, bahkan justru keadaan makin memburuk. Ia bisa saja membuat Baek Hyun keluar dari grupnya sendiri. Lalu membalik keadaan seakan-akan Baek Hyun sendirilah yang membuat ulah dengan mengkhianati grupnya sendiri. Dengan demikian grup dengan member yang tersisa akan mendapat simpati banyak orang dan perusahaannya tetap mendapatkan keuntungan.
*
“Apa maksudnya itu? Jadi benar Baek Hyun memang berpacaran dengan Hana?” Rorin semenjak tadi menunggu di luar mendengarkan adu mulut antara Baek Hyun dengan Alex. Takut ketahuan mendengarkan pembicaraan penting itu, ia mengurungkan niatnya bertemu Alex, dan buru-buru pergi dari sana.
Baek Hyun dilanda kebingungan. Jika ia mengaku sekarang, bukan hanya dirinya yang terkena imbasnya, tapi grupnya juga. Mereka memang sepakat untuk terus mendukungnya, dan akan tetap bersama apa pun yang terjadi. Tapi ketika sampai di titik ini, Baek Hyun juga tak mampu menentukan pilihan yang bisa saja menghancurkan grupnya sendiri. Haruskah kali ini ia keluar dan membuat kebohongan? Tapi sampai kapan ia terus berbohong?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience