Bab 3

Semenjak Aiman memutuskan hubungan kami,ia jarang menghubungiku. Panggilan serta sms-smsku tak di indahkannya. Ya..dia masih sibuk dengan keegoisannya yang tidak memikirkan diriku di sini-yang masih mengharapkan dia kembali dalam pelukku. Namun lagi dan lagi,aku hanya bisa menangis.

"Sudahlah Rin kenapa kamu masih ingatkan Aiman tu..terang-terang dia sakitkan hati kau..tanpa selidik apa-apa..terus tuduh kau macam-macam.." Kata Leya

"nanti malah kamu tambah sakit RIn.." Sambungnya. Aku menarik nafas dalam-dalam.

"Aku tak peduli Leya..yang aku tahu..aku sayang Aiman..aku masih harapkan dia kembali Leya.." Kataku sambil meninitskan air mata.

"Iya aku tahu..tapi kau tak boleh terus buat prangai macam ni..tengok tuh.sampai ada eyebag bawah mata..kau selalu tidur lewat fikirkan jantan tak guna tu.Apa yang kau dapat? Habuk pun takde.baik kau lupakan saje dia tu..” bebel Leya kepadaku.

"Aiman betul-betul ubah hidup aku Leya..dia pergi di saat aku sayang gila sama dia..dia sama sekali tak mikirin perasaan aku Leya..aku tak kuat..aku lemah tanpa dia.." Kataku masih dengan air mata yang terurai.

Leya terus memelukku,dia tahu akan keadaanku yang sangat lemat saat itu. Dan tiba-tiba aku merasa tulang belakangku sangat sakit. Seperti terkena hantaman kayu yang sangat kuat. Hingga kesakitan itu mematikan kesadaranku.

Aku lemah dan tidak sedarkan diri !!