Chapter 5

Family Completed 16146


Bab 5

Aku menangis. Kulihat wajah Leya yang basah oleh air matanya. Dan dia mengembangkan senyum getirnya ke arahku. Ya..dia adalah orang yang tabah. Dia masih bisa tersenyum menutupi kesedihannya. Dari dialah aku belajar tegar mengahadapi masalah apapun. Kulihat semua orang di ruangan itu tengah terdiam dengan air mata yang terus berbicara. Aku mencuba untuk tersenyum.

"Mama..papa..ka Anis..Leya..sudah ya,tak usah nangis lagi..Rin bakal berjuang melawan penyakit ini,supaya aku tetap di sini sama semua..semua doakan Rin yaa" kataku.

"Kami pasti doakan kamu sayang" kata mama.

"Dalam do'a kami..nama kamu selalu hadir Rin.." Kata Leya masih dengan senyum getirnya.

"terima kasih yaa..tapi..kalo nanti Rin pergi..korang jangan sedih ya..Rin pergi sebab sudah takdir Rin..Tuhan sudah aturkan semuanya..dan Rin yakin.. Tuhan pasti akan memberikan pengganti RIn yang lebih baik dari aku.." Kataku dengan air mata yang sudah agak mereda.

"Kita semua sayang Rin..Rin pasti kuat menjalani semua ini..anak papa RIn adalah gadis yang kuat..papa percaya itu.." Kata papa.

Ya..papa adalah orang yang percaya bahwa aku kuat. Dan benar,dari kecil sampai sekarang,papalah yang membuat aku percaya,membuatku kuat,dan membuat aku menjadi seseorang.
"Aku sayang papa..sayang mama..sayang kalian semua" kataku akhirnya.

Petang itu,aku terduduk di kerusi roda yang didorong oleh LEya. Menikmati udara sejuk di taman. Tiba-tiba aku teringat Aiman.

"bagaimanlah Aiman sekarang..dia ok ke tak..aku rindu dia..rindu sangat.." Kataku sambil menatap langit senja yang berwarna keemasan.

"Sabar ya Rin..Aiman pasti juga rindu kamu..percayalah," kata Leya.

"haha,macam mustahil je.." Kataku tersenyum sinis.

"Kau kena optimis Rin..macam ni..kamu kirimkan saja salam rindu kamu kat Aiman tu melalui awan-awan senja yang cantik itu...mana tau..awan-awan tu lalu kat langit yang sama Aiman berada,” kata Leya dengan senyuman.

Ya..awan senja itu memang terlihat sangat cantik. Aku tersenyum.

"Awan-awan yang cantik..kirmkan salam rindu aku buat Aiman yaah..sampaikan salam keranan aku rindu gila pada dia..aku masih sangat menyayanginya.." Kataku dengan memejamkan mata.

Leya tersenyum melihatku.

"Oh ya..kirimkan pelukanku buat dia juga ya" sambungku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience