Vanya | 5 - Stalker

Romance Series 4804

Dievo sedang dilanda kesibukan yang luar biasa sehingga tidak bisa sedetikpun dia pergi meninggalkan pekerjaanya. Besar tanggung jawab yang dipikul olehnya menuntut sikap profesional. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan yang dimilikinya, maka harus mengorbankan sedikit waktu untuk pekerjaan dan mengalahkan kepentingan pribadinya. Dengan berat hati Dievo tidak bisa menemani kekasih hatinya, untuk memberinya kabar saja sangat sulit. Begitu eratnya kesibukan mengunci ruang geraknya seakan tak pernah ada waktu untuk menggenggam ponsel pintarnya. Seakan mengerti dengan kesibukan pekerjaan yang dimiliki oleh Dievo, Vanya berbesar hati menerima ketika kekasihnya kini tidak bisa menemaninya di akhir pekan. Vanya berusaha mengirim pesan agar Dievo mengetahui kegiatannya hari ini. Tanpa memikirkan apakah pesan itu akan terbaca atau tidak.

Vanya terbiasa pergi seorang diri, bukan karena tidak memiliki seorang teman, tetapi dia adalah sosok yang cinderung tertutup, mandiri dan menyukai privasi. Jika dia berniat mengajak seseorang untuk menemaninya maka tidak ada seorangpun yang akan menolak ajakan seorang Vanya.

Tanpa ragu Vanya melangkahkan kakinya menuju suatu tempat yang beruansa warna ungu bercampur dengan putih yang membuat paduan warna itu terlihat menarik dimatanya. Sebuah cafe yang mengusung tema taman bunga yang menciptakan suasana asri dan sejuk menjadi pilihan Vanya untuk menghabiskan sebagian waktunya untuk bersantai.

Area privasi yang Vanya pilih untuk menjadi tempatnya bersantai tepat bersebelahan dengan miniatur kebun bunga Lily kesukaanya, seketika membuat moodnya menjadi bagus dan bahagia. Vanya hanya berfokus dengan membaca novel pilihannya sambil mendengarkan lagu-lagu favoritnya diponsel melalui headset serta ditemani aroma kopi yang semerbak menyumbul indera penciumannya.

Vanya tidak menyadari dan memperhatikan keadaan sekitar. Ada sosok pria yang sudah sejak beberapa waktu lalu memperhatikan dirinya. Memperhatikan detail gerak-gerik Vanya dengan pandangan yang hangat tapi menyelidik sekan ingin tau apa yang sedang Vanya baca dan apa minuman yang Vanya pesan. Pria itu benar-benar mencari tahu tentang segalanya yang berhubungan dengan Vanya.

***

Vanya melangkahkan kakinya yang jenjang dan seksi melewati beberapa toko pakaian, langkah kakinya terhenti sejenak sebelum akhirnya melangkah masuk. Sebuah toko kue dengan brand yang cukup dikenal kelezatannya menjadi pilihan Vanya untuk membeli kudapan lezat. Beberapa kudapan dengan ukuran kecil menjadi pilihannya.

Pria misterius itu masih membututi Vanya dengan hati-hati seakan tidak ingin Vanya mengetahui tentang keberadaannya. Hanya mengamati dari kejauhan. Memperhatian tentang apapun yang dibeli oleh Vanya dan apapun yang menarik perhatian Vanya.

***

Belum puas kaki wanita seksi itu melangkah untuk menyusuri toko-toko yang berjejer di sekelilingnya. Kakinya kini melangkah dengan pasti menuju sebuah toko musik. Memilih beberapa jenis musik yang berbeda lalu memutuskan untuk membelinya. Seakan tidak mengenal lelah, kaki seksi itu melanjutkan langkahnya menuju sebuah toko es krim. Tampak senyum indah terlukis pada wajah cantiknya ketika memutuskan untuk memesan sebuah es krim rainbow flavour. Terlihat seperti sedang mengingat sesuatu dan seketika membuatnya bahagia.

Berjarak tidak jauh dari Vanya, seorang pria misterius itu tetap mengikuti kemana kaki Vanya akan melangkah. Entah tujuan serta niat apa yang dimiliki olehnya sehingga memutuskan untuk mengikuti Vanya sepanjang hari.

***

Vanya mulai dapat merasakan ada hal yang ganjal di sekitarnya. Dia mulai melemparkan pandangannya ke sekeliling. Tapi tidak menemukan ada hal yang buruk sedang mendekatinya. Vanya merasa ada yang sedang memperhatikan serta mengikutinya hari ini. Karena perasaannya yang mulai terasa tidak nyaman, maka dengan segera Vanya memutuskan untuk pergi.

Vanya masih merasakan ada yang sedang mengikuti kemana mobilnya melaju. Tidak mau perasaannya menjadi buruk maka dengan segera Vanya menepis segala pikirannya yang tidak baik.

Vanya berpikir dengan keras, kemana dia harus pergi. Tanpa sengaja bayangan Dievo muncul dan membuat dirinya melajukan mobil ke arah kantor megah itu. Tidak mau membuat Dievo bersikap berlebihan ketika dirinya datang kesana, maka Vanya memutuskan untuk tidak memberi kabar tentang kedatangannya untuk mengunjungi kekasih hatinya yang tampan.

***

Mobil milik Vanya sudah terparkir tepat di samping kantor Dievo. Tanpa ragu dia segera memasuki kantor megah itu. Tanpa memperdulikan orang-orang sekitar yang mulai memperhatikan dirinya serta mulai membicarakannya. Karena sebagian besar karyawan yang bekerja disana mengenal Vanya dan mengetahui dengan pasti siapa Vanya. Sambutan ramah diberikan oleh salah satu karyawan disana yang lalu mengantarkan Vanya untuk memasuki sebuah ruangan dan menunggu disana.
 
Tidak memakan waktu yang lama. Sebuah langkah kaki yang kokoh terdengar melangkah mendekati ruangan dimana tempat Vanya menuggu. "Klek" Suara pintu terbuka dan seketika Vanya mengarahkan pandangannya ke arah pintu dan melihat sosok pria yang dicintainya berdiri dengan tersenyum.

"Maaf membuatmu menunggu sayang" Dievo berbicara dengan lembut.

"Tidak kok, aku bahkan merasa belum lama duduk disini" Vanya menjawab dengan mesra.

"Ah seharusnya kamu tidak menunggu disini, kenapa tidak langsung ke ruanganku" Terlihat sedikit kekesalan melanda perasaan Dievo.

"Aku kan tidak bisa seperti itu sayang, aku tidak keberatan menunggumu disini" Vanya berusaha menenangkan emosi yang tersirat diwajah kekasihnya.

"Untuk sementara ini aku setuju denganmu, tetapi jika kamu sudah menjadi tunanganku akan aku pastikan hal ini tidak akan pernah terjadi lagi" Terdengar desahan pelan sebagai bentuk kekecewaan Dievo.

"Iya sayang" Vanya berbicara dengan mesra dan berhasil menenangkan kekesalan Dievo.

Dievo bergerak perlahan mendekati Vanya sehinga kini mereka berdua saling berhadapan tanpa jarak. Tanpa ragu Vanya menempelkan bibir seksinya pada bibir Dievo yang terasa hangat. Mendapat sinyal cinta dari kekasihnya, maka Dievo membalas ciuman Vanya dengan isapan lembut pada bibir bernuansa pink itu lalu keduanya mulai saling mengulum lidah.

???

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience