Vanya&Natha | 1 - Hero

Romance Series 4782

Dengan postur tubuh yang terlihat sempurna dilengkapi dengan kerlipan mata yang begitu indah memancarkan warna hazel yang sangat memikat disertai rambut yang panjang terurai dengan nuansa warna blonde caramel yang membuat Vanya menjadi sosok wanita yang sempurna.

Vanya terbiasa menjadi pusat perhatian. Dia menyadari banyak yang ingin menjadi dirinya, karena dia seolah memiliki segalannya. Vanya bisa melakukan apapun yang dia kehendaki dan juga mendapatkan apapun yang dia mau, termasuk pria yang menjadi idola para wanita disekitarnya bahkan mendatanginya dan menjadikan Vanya sebagai kekasih hatinya.

Dengan status sosial yang dimiliki oleh Dievo membuat dirinya menjadi pujaan bagi banyak wanita. Tetapi pria yang memiliki warna rambut coklat keemasan dengan sinar mata yang hangat bernuansa coklat dengan postur tubuh yang begitu memukau terpahat indah hampir tidak pernah mendekati seorang wanita. Tidak sedikit wanita yang berusaha mencari perhatiannya. Tetapi hanya ada satu wanita yang begitu menarik perhatian seorang Dievo.

Vanya tidak membuang kesempatan emas yang dimilikinya itu, karena tidak seorangpun yang tidak mengenal Dievo. Pria tampan yang memiliki prestasi sangat baik, termasuk ke dalam golongan orang terhormat dan terpandang serta salah satu pemegang saham terbesar dari sebuah perusahaan komunikasi.

***

Vanya sedang melakukan aktifitas rutinnya untuk berolah raga yaitu renang. Dengan berenang dirinya bisa mendapat ketenangan. Tanpa disadari oleh Vanya, kondisi tubuhnya kini tidak terlalu baik, sehingga membuat dirinya mendapat serangan pada otot kakinya. Seketika Vanya terlihat tidak seimbang didalam air dan semakin tenggelam ke dasar kolam renang.

Kondisi lingkungan kolam renang begitu tenang, tidak ada pengunjung lain selain dirinya. Vanya sangat menyukai privasi sehingga dia menyewa kolam renang itu hanya untuk dirinya sendiri. Tetapi dalam kondisi darurat yang sedang dialami oleh Vanya membuat dirinya menyesal karena tidak membiarkan beberapa orang pengunjung untuk masuk, setidaknya mereka bisa menjadi penolong ketika Vanya membutuhkan.

Beberapa tiga menit berlalu Vanya tenggelam ke dasar kolam renang tetapi tidak seorangpun yang menyadari dan menolong Vanya.

Sang pemilik kolam renang yang bernama Natha baru saja tiba dan melihat kondisi area kolam yang begitu tenang dan sepi. Sontak membuatnya merasa kesal dan bertanya-tanya tentang apa yang sudah terjadi. Pak Jerry selaku manager berusaha menerangkan situasi yang sebenarnya. Natha mencoba mengerti akan situasi yang terjadi, tetapi kini timbul pertanyaan baru. Lalu dimanakah wanita itu??

Sang manager dan juga karyawan lainnya tampak bingung dan tidak tahu dimana keberadaan Vanya. Tanpa berpikir panjang Natha segera berlari menuju kolam dan dia tersentak melihat ada sosok seorang wanita yang tenggelam. Seketika Natha segera menolong dan mengeluarkan Vanya dari dasar kolam. Dan pak Jerry segera memanggil ambulan.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, tim medis sudah datang dan memberikan pertolongan pertama serta segera membawa Vanya ke rumah sakit.

Natha segera mengganti pakaiannya yang basah serta dengan segera pergi menuju rumah sakit. Dengan kehawatiran yang begitu hebat membuat dirinya gugup. Sesampainya di rumah sakit, Natha segera menuju ruang IGD untuk melihat kondisi Vanya. Dia melihat wanita yang tadi sudah dia tolong terlihat begitu lemah dengan mendapat penanganan yang serius, karena menurut perkiraan sudah ada sebagian air yang tertelan oleh Vanya selama tenggelam.

Natha segera bertanya dengan pihak doker tentang kondisi yang sebenarnya. Dokter menjelaskan bahwa Vanya harus melakukan serangkain tes pemeriksaan fisik meliputi evaluasi kekuatan otot, ketangkasan, dan fungsi syaraf untuk menganalisis karakter, lokasi, intensitas, dan frekuensi kram otot yang dialami ketika kejadian.

Natha terdiam, tenggorokan terasa tercekat seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari dokter. Karena peristiwa yang terjadi bisa menimbulkan pemberitaan yang buruk. Natha seketika merasa kesal karena ulah dari seorang wanita yang sombong bisa merusak nama baik dari Kolam Renang yang dimilikinya kini.

Dalam lamunan Natha tersadar ketika mendengar seorang suster sedang berusaha berbicara dengannya. Pihak rumah sakit belum menngetahui indentitas dari pasien dan meminta Natha untuk menghubungi pihak keluarga Vanya. Kecemasan kembali timbul dalam hatinya. Bagaimana dia bisa menghubungi pihak keluarga, bahkan siapa nama wanita itupun Natha tidak tahu.

***

Kondisi Vanya sudah membaik semenjak mendapatkan penanganan medis yang tepat. Kini dia sudah diperbolehkan untuk melatih kembali otot-otot pada kakinya dan meregangkan dengan perlahan untuk menghindari reaksi kram otot yang datang menyerangnya pada saat itu dan membahayakan nyawanya.

Natha hanya melihatnya dari luar ruangan. Tampak muncul sedikit rasa simpati dalam diri Natha yang membuatnya tidak bisa membenci Vanya. Terlihat Vanya berlatih dengan keras dan tanpa menyerah hingga mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik.

Vanya mengetahui bahwa Nathalah yang telah menolongnya dan yang selalu berada di rumah sakit. Walaupun Vanya tidak mengerti alasan apa yang membuat Natha tidak mau menemuinya, tetapi Vanya sangat bersyukur dan berterima kasih karena Natha sudah menolong nyawanya ketika itu.

***

Natha tidak tahu apa yang harus dia lakukan ketika mengetahui bahwa Vanya sudah diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit. Natha merasa harus menbantu Vanya sekali lagi dengan mengantarkan Vanya pulang ke rumahnya.

Tidak satu patah katapun keluar dari mulut Natha. Vanya terdiam karena gugup. Tetapi Vanya berusaha untuk memulai percakapan.

"Hai.. nama aku Vanya, terima kasih sudah menolongku" Vanya berbicara dengan gugup.

"Iya tidak masalah" Natha berusaha membuka mulutnya dan menjawab dengan singkat.

"Maaf sudah merepotkan anda, terima kasih sudah mau mengantarkan saya pulang" Vanya barusaha berbicara untuk yang kedua kalinya.

"Iya" Lagi-lagi Natha hanya menjawab dengan singkat.

"Apa boleh saya tahu nama anda?" Vanya bertanya dengan hati-hati, hawatir pertanyaannya akan membuat pria dengan warna mata hitam pekat itu menjadi kesal.

"Natha" Natha hanya menjawab dengan satu kata yang sangat singkat dan membuat Vanya mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi dan memilih untuk diam.

???

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience