1

Humor Series 34

[Scene: Kafe kecil di tengah kota, sore hari. Nana lagi bersihin meja. Rayan masuk sambil nyeruput bubble tea yang entah dari mana.]

Rayan: (sambil nyender ke meja)
Eh, Mbak. Gue pesen kopi, yang kayak biasanya. Tapi kali ini jangan gosong ya. Terakhir itu... kayak arang.

Nana: (balik badan, senyum palsu)
Oh, maaf banget ya, Tuan Rayan. Kali ini aku bakal kasih kopi yang cocok buat selera lidah naga kayak kamu.

Rayan:
Ouch, itu sindiran? Soalnya nadanya kayak manis, tapi pedes. Lucu juga.

Nana:
Bukan lucu. Aku serius. Aku bisa racun-in juga sekalian kalau mau.

Rayan: (tertawa)
Wah, naksir ya? Biasanya cewek yang suka marah-marah gitu yang paling jatuh cinta duluan.

Nana: (membeku sejenak, lalu balas datar)
Iya. Jatuh cinta sama ide buat ngelempar kamu pake teko panas.

Rayan:
Asli, kamu tuh hiburan gue tiap sore. Gue ke sini bukan karena kopinya, tapi karena kamu.

Nana: (mau jalan ke barista station, tapi berhenti)
Kalau kamu bikin aku kena SP lagi, gue sumpahin kamu ketumpahan es kopi seumur hidup.

Rayan: (kedip sebelah mata)
Worth it.

hehe

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience