“Grrr..! Grr…!”
Makhluk itu kembali menggeram dan meringis. Sekarang bukan dadanya, melainkan kakinya. Kakinya tertancap panah sewaktu di hutan. Dan itu membuat dia tak dapat menggerakan kakinya sama sekali. Dia kembali menitikan air matanya. Menahan sakit yang sudah menjalar hampir di seluruh tubuhnya. Juga menahan sakit yang ada pada hatinya. Bibirnya kembali bergetar,
“Aku bilang, aku bukan raksasa. Aku bukan raksasa…”
Share this novel