Disebuah bukit, tersergam indah sebuah kediaman dan mereka menuju ke tempat itu. Saat tiba diperkarangan mereka disambut seorang wanita, Ringa memperkenalkan isterinya Nasih.

Mereka naik dan duduk di beranda rumah, Nasih muncul kembali menatang beberapa hidangan berserta minuman.
"Jemput makan,"ucap Ringa mempersilakan mereka, Adi Kesuma dengan lahap menikmati hidangan, dia sungguh berselera.

Adi Kencana hanya menatap hidangan dihadapannya, Ringa hanya menggeleng kepala melihatnya.

"Adi Kencana, jamahlah sedikit makanan ni, nanti kamu bisa sakit jika berlapar,"ucap Ringa dengan senyuman, Tok Pi menepuk belakang Adi Kencana dengan lembut untuk memujuk agar Adi Kencana mahu makan.

"Usah dirisaukan, meskipun begitu kamu masih punya keluarga untuk dilindungi suatu hari nanti, ibumu masih menanti kepulanganmu, jadi gagahkan hatimu,"ucap Tok Pi panjang lebar memujuk Adi Kencana.
"Maksudmu, masih ada yang selamat?," Ringa menyoal meminta kepastian.
"Hm, isterinya Megat Angkasa masih selamat bersama isteriku, mereka pergi ke tempat orang yang paling bisa diandaikan." jelas Tok Pi.

"Siapa?,"wajah Ringa berkerut.

"Siapa lagi, kamu juga pasti mengenalnya," senyum Tok Pi memandang wajah Ringa."Dia ayah kepada Megat Angkasa, Mahaguru Singagala,"ucap Tok Pi.

Mendengar nama tersebut wajah Ringa berubah merah padam, dia masih teringat saat dia diselamatkan dan menuntut ilmu bela diri dibawah Mahaguru Singagala.