"Nyi Kembara!!," wajah Megat Angkasa berubah melihat kemunculan Nyi Kembara, orang paling kanan Sri Dewaja.
"Hahaha...kamu semua berkumpul disini," ucap Nyi Kembara memandang sekeliling "Ini memudahkan kerjaku menghapus pemberontak seperti kalian!!," tambahnya sambil melemparkan senyuman sinis
"Nyi Kembara! jangan pandang rendah kami!," ucap Mahmud bersiap memasang kekuda tempurnya diikuti pengikut lainnya.
Megat Angkasa merasa sesuatu bencana menggunakan ilmu batinnya, dia mengerling Tok Pi yang berhampiran pinggir tangga rumahnya.
"Tok Pi! selamatkan warisku dan bawa jauh dari sini!," kata Megat Angkasa berbisik menggunakan inderanya. Tok Pi terpinga. "Jaga mereka dan suruh ibu Sunti menjaga isteriku dan tinggalkan tempat ini jauh-sejauhnya!!!," perintah Megat Angkasa.
Selesai memberi pesan, Megat Angkasa mengatur langkah, para pengikutnya lebih dahulu bergunta dengan musuh. Keadaan menjadi riuh, Tok Pi tersedar dan lantas naik kerumah, dia mengarahkan ibu Sunti, isterinya sendiri untuk pergi jauh bersama Nirmala yang merupakan isterinya Megat Angkasa dan sarat mengandung enam bulan. Sementara Tok Pi mengendong kembarnya Megat Angkasa yang merupakan waris pendekar selanjutnya.
Share this novel