Arelle menyapu lipgloss di bibir,mulutnya rancak menyanyikan chorus lagu yang dimainkan melalui app spotify di telefon
" BETWEEN OUR HEART,
DON'T YOU GO AND TELL NO ONE
HOW I SHOW YOU HOW I FEEL ABOUT YOU."
Lalalala~~
Bunyi alarm menganggu music yang dimainkan.Arelle pantas mengambil alatan makeup yang berterabur di atas meja dan memasukannya ke dalam beg galasnya.
Dia melihat rumah itu yang sunyi sepi sebelum tersenyum lemah. Setelah memastikan kesemua barangnya diambil, dia bersuara.
"I'm going now.Bye!" ayat itu terasa lucu, considering she the only one who live there.
Sebaik sahaja pintu masuk rumah itu dibuka,senyuman di wajahnya hilang.
Di pagar, kelibat seorang remaja lelaki yang lengkap berpakaian uniform sekolah, with sling bag menyadarkan badannya di sisi pagar.Tangannya disilang manakala matanya kosong memandang jalan.Sebaik mendengar bunyi pintu dibuka,badannya yang membelakangi rumah itu dialih.
Melihat tubuh Arelle yang kaku di muka pintu,riak matanya yang kosong berubah lembut.
"Relle.." dia memanggil perlahan.
Arelle didn't look happy at all.Segala perwatakan ceria yang selalu dipamernya kini lenyap.Wajahnya kusut.
(AUTHOR NOTE : FOR THIS SCENE, I RECOMMEND YOU GUYS LISTEN TO SIMPLE BY SEVENTEEN )
"Relle!" Remaja lelaki itu cuba mengapai tangannya saat Arelle pantas turun dari tangga rumahnya dan bergerak ke arah bertentangan dari tempat remaja lelaki itu berdiri.
"Let me go Joenathan!" suara Arelle sedikit tinggi "or i kick you for real."
Joenathan Hades tidak melepaskan pegangan tangan itu. " tell me, apa yang saya buat silap."
Muka Arelle yang kusut kini bertukar gelap " oh my fucking god Joe, have you ever heard of friend with benefit.That.What.We.Are."
Empat ayat terakhir itu ditekan olehnya.
Joenathan masih memegang tangan gadis itu. "mulanya,yes. But last night..you told me you love me.Do you remember, we even sleep together ...."
Arelle swear, if the walking death series need an extra zombie on the spot, she will pass without doubt on how pale she was right now selepas mendengar ayat itu.
" i fucking sleep with you before, what the big deal with a mistake kiss under drunk act." Arelle tidak lagi meronta melepaskan tangannya.Dia melihat wajah Joenathan
To be honest, she lie.She didn't even drunk last night.
And Joenathan,being Joenathan saw straight through her " you don't even drunk malam semalam Relle..why did you keep lying."
Arelle buntu.Dia cuba melarikan diri kembali namun pegangan tangan Joenathan makin erat.
"do you regret it.."akhirnya ayat itu keluar dari mulut remaja lelaki itu.
Of course she not! but how could she tell him that.
When Kaylee...How could she done that to her own best friend.
She a monster.
" obviously! sekarang boleh tak kau lepas tangan aku, it's hurt." Arelle berkata sebaliknya.
Well, when you used to lying, the word become easier to twist.
Joenathan akhirnya melepaskan pegangan tangan itu, tidak diketahui atas sebab Arelle mengatakan tangannya sakit atau ayat Arelle yang menyesali everything that happen between them.
But based on his face, maybe it the latter.
"Relle. was it fun."suara Joenathan yang lembut kini bertukar sedingin ais. "was it fun to play this game."
Arelle yang mengosok tangannya mengangkat muka." huh?"
" Do you do it with that Mike guy too? sleep around and then dump them just like you did to me now."
Muka Arelle merah saat nama bekas teman lelakinya disebut " the fuck Joe!"
"No.Fuck you." Joenathan Hades, who everyone knew as a kind hearted guy, everyone first love,the kindest guy in school who won't even hurt an ant now curse her.
Arelle terdiam dengan makian Joenathan.
" berbulan, i let you do whatever you want bila kau tinggal aku macam tu je.Heck, aku even let kau go around with Mike or whatever his name is sebab aku fikir kau perlukan masa.But what, you regret it?haha..."
Joenathan laugh and voice sound so wicked even Arelle have chills while listening to it.
Like the warm and kind Joe she knew a totally different person from the one infront her.
But this kind of Joe, look super hot too.
"ah shit Arelle!" Arelle menyumpah di dalam hati "kau dah kenapa terfikir benda tu time macam ni !"
Tidak mengetahui Arelle yang sedang menyumpah dirinya sendiri, Joenathan masih memandang gadis itu dengan pandangan dingin.
He look cold and heartless like king of hell, waiting to destroy the earth.
Tarararara~~
Bunyi telefon bimbit Arelle merosakkan suasana tegang antara mereka.
"so...apapun stop acting like this okey! I...I need to go.Bye." habis mengatakan itu, Arelle Marshall berlari pantas,mengelak dari mendengar balasan Joenathan.
Joenathan Hades hanya memandang sepi kelibat Arelle menghilang, She were the only girl he ever loved, the same girl who now show him what pain truthly feel like.
....................................................
Kaylee Campbell feel like she about to murder someone.
" Cik muda, ada apa yang tertinggal ke?" Albert, the driver bertanya sambil membuat muka pelik.
Kaylee mengeluh.Dia menunjuk ke arah tempat duduk belakang kereta mewah milik keluarganya, the car who being used to send her everyday to school " Apa mamat ni buat dekat sini?"
Daniel Campbell yang menyiku tangannya di dahi dan memandang ke luar tingkap,kini melihat gadis itu.Tiada lagi senyuman di wajahnya.
" going to school, obviously."
Is he an idiot.Of course she know this guy going to school! The freaking school uniform he been wearing scream it all.
Albert kelihatan serba salah. " Cik Muda...Tuan Carl suruh saya hantar cik muda dan tuan muda ke sekolah pagi ni."
Kaylee hampir menjerit " Tuan muda? Are you nuts calling him that! mamat ni anak luar nikah lah!"
Tapi,kata-kata itu hanya terbantut di hati.
Daniel, yang mulanya mahu menghiraukan Kaylee hampir ketawa lucu melihat reaksi muka Kaylee yang berubah marah ke jijik ke meluat dalan masa sesaat.
well, this step sister of his sure seem interesting.
Taralalala~~
Telefon bimbitnya berdering.Daniel pantas membuka chat yang baru masuk.
----------+++++++-----------
( My Little Princess)
My Little Princess : I need you. Please.
My Little Princess : Send You Current Location
----------+++++++++-------
Wajahnya berkerut selepas membaca isi chat yang baru masuk.Dia mengambil beg galasnya yang diletak di seat kereta dan membuka pintu kereta mewah itu.
"Uncle Albert, thank you but saya pergi sekolah sendiri." Tanpa beralih kearah Kaylee dan Albert, Daniel berlari cepat meninggalkan kawasan rumah itu.
Kaylee yang baru hendak membuat ayat savage terhadap remaja lelaki yang sepatutnya menjadi saudara tirinya itu terdiam.Begitu juga dengan pemandu mereka .
" Tuan Muda! Be safe!" Albert yang baru tersedar menjerit kepada Daniel namun tiada jawapan dari remaja itu.
Kaylee membuat muka bosan lalu masuk ke dalam kereta dan menutup pintu.Dia sedikit tersenyum kecil.
Her first victory. It feel so satisfying.
Kaylee mula merangka rancangan untuk membuat Daniel meninggalkan rumah mereka.
Well, she didn't do it for her cunning mother, she just hate to share the wealth with a stranger.
...................................................
Daniel terasa jantungnya berdegup kencang saat dia mencapai lokasi yang dihantar di ruang chat itu
"where are you! where are you!" matanya melilau sekeliling area taman itu.
Jam di tangannya menunjukkan pukul 9.20 pagi. He totally late untuk hari pertama sekolah but for real, he don't even care.
"where..." ayatnya terhenti apabila dia melihat kelibat remaja perempuan berambut biru muda panjang bertocang dua sedang menanggis dan berpeluk erat with another boy.
Telefon yang dipegangnya hampir jatuh.Dia mendekati mereka.
"cool down.Aku kat sini" remaja lelaki kacak berambut merah itu membelai rambut remaja perempuan yang sedang menanggis di pelukannya." you can tell me everything, you know that."
"Ian..aku..aku..what have i done.I'm screw so bad!" Remaja perempuan itu masih menanggis. " Aku tak pernah tahu diri aku jahat."
" hey soulmate, who say that to you? tell me. I kill them " nada Ian Mikaelson kedengaran tenang but anyone who hear it know how serious he is.
"Arelle Marshall..."
Arelle yang sedang menanggis mengangkat mukanya, dia terdiam.Ian turut beralih ke arah suara itu.
Daniel, his face were complicated " who the fuck are you?"
Ian turut kelihatan bengang " no, who the fuck are you?"
Ian melihat remaja lelaki itu atas bawah.Why the heck he look so familiar? That blond hair...
"ah!" Arelle melepaskan pelukan Ian " Niel!"
Matanya sedikit membulat.Dia berhenti menanggis.
"Niel?" Ian melihat Arelle "Relle, siapa ni?Kau kenal dia?"
Arelle berdiri di tengah Ian dan Daniel yang sedang memandang tajam satu sama lain. "Ian...no...soulmate..No..Ian..whatever. Kenalkan this is Daniel, my boyfriend."
Ian, yang hampir menyuruh Daniel untuk berambus kini tercengang.
What again..!?
well, the plot twistʕ´•ᴥ•`ʔ
Share this novel