Namun hari ini dia tak menemukan sosok jejaka itu di kerusi kayu yang tersedia padahal dia sudah mempersiapkan peralatannya. Feridee melihat ke atas astaka, dan alangkah terkejutnya dia apabila menyedari yang Sarah sedang memandangnya.

Sarah berpeluk tubuh dan ekspresinya menjadi bingung. Tak lama kemudia Sarah menuruni anak tangga dan berjalan menuju ke tempat Feridee sekarang. Feridee yang mulai panik bingkas bangun meninggalkan tempat kegemaraannya itu.

Insiden semalam cukup membuat Feridee resah dan gelisah, banyak persoalan bermain di mindanya. Bagaimana kalau Sarah memberitahu Zack ? Apakah Zack akan membencinya?

Atau Feridee akan dilaporkan kepada kepada pihak kampus atas dakwaan mengintai, mengganggu privasi atau menceroboh hak asasi manusia? Eh merepek semua tu! Takkanlah kesalahan sekecil kuman itu menjadi duri pada mereka?

Feridee duduk di kerusi panjang, resah memikirkan perkara itu dan tiba-tiba bahynya disentuh oleh Giring , Feridee menoleh ke belakang.

“Tau usah nak mengelamun sangat, tak baik.” Ujar Giring.

“Jangan-jangan kau ad asuka seseorang? haahaha” kata-kata Giring itu segera membuat Feridee tersenyum malu, terkenang akan Zack.

“Ohh senyum tu tandanya betullah kan?, ternyata dalam diam-diam kau ada crush?” Giring mengacak rambut ikal Feridee , Feridee menipis lembut lengan Giring.

Feridee nekad akan tetap t menjadi secret admirer Zack. Dia sudah memikirkan segala kemungkinan dan apapun yang terjadi, kerana Zack adalah sumber inspirasinya. Dia duduk di bawah pohon besar itu, dan dia melihat sosok Zack yang sedang berbual dengan seseorang dan kelibat yang satu lagi tak lain dan tak bukan adalah Sarah.

Sarah kelihatannya tengah mengatakan sesuatu kepada Zack dan tak lama kemudian Sarah berlalu meninggalkan Zack.. Dengan raut wajah sebalnya, Zack menghampiri pohon yang ditempati Feridee.