3

Romance Series 35703

Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam rumahnya Halimah kembali. Terlihat Halimah yang masih duduk di Sofa dengan posisi satu kakinya yang menangkring di atas kaki yang satunya.
Belum sempat aku mendaratkan bokong di Sofa, wanita itu langsung mendirikan badannya di hadapanku. Secara otomatis, belahan buah dada dan tubuh sexy di balik baju dress yang tembus pandangnya itu pun terlihat jelas di kedua bola mataku ini.

"Mas, basah begitu pakaiannya?"
Ucap Halimah dengan jempol tangan kanannya yang mendarat mengelus pucuk hitam dada kencangku yang basah kuyup ini, karena terkena air hujan disaat aku memindahkan motor tadi.
Secara otomatis pentolan hitam melingkar bawahku ini pun semakin tegang dan mengeras karena pucuk hitam dada kencangku ini terkena sentuhan tangannya.
"Iya Bu. Saya duduk di luar saja ya Bu?" Ucapku sambil menahan gejolak birah*ku yang bergejolak.
Aku merasa tidak enak kalau harus duduk di atas Sofanya, karena takut basah.
Blurp! "Auu"
Dia teriak dan langsung memeluk dada bidangku dengan sangat erat, karena lampu mendadak mati. Secara otomatis kedua tubuh kita saling bersentuhan tanpa jarak. Buah dadanya tengah menempel di dada bidang kencangku yang basah ini, pentolan bawahku tersentuh bawahnya.
Deg! Deg! Deg! Gemuruh jantungku berdebar sangat kencang. Pentolan bawahku semakin kencang sangat menonjol menempel ke bawahnya wanita yang sedang memeluk tubuh kekar gempalku ini.
Aku hanya tetap berdiri kokoh, dan tidak tahu harus berbuat apa. Hampir lumayan lama Ia memelukku dengan sangat erat. Ia baru melepaskan pelukannya dari tubuhku.
"Maaf Mas?" Ucapnya sambil melangkah mundur.
"Tidak apa-apa Bu." Jawabku.
"Saya boleh minta antar ke dalam kamar? Handphone saya ada di dalam kamar soalnya." Ucapnya.
Apakah hujan, lampu mati dan suasana ini semua kebetulan?
"Apakah tidak apa-apa Bu? Saya mengantarkan Ibu ke dalam kamar?" Ucapku.
"Tidak apa-apa koq Mas. Saya kan, di rumah ini tinggal sendirian. Selain saya yang ingin mengambil ponsel, saya juga ingin menyalakan lilin dan mengambil sarung untuk kamu."
"Kasihan dan saya akan merasa bersalah, jikalau nantinya kamu akan sakit Mas."
Terdengar sangat lembut dan begitu perhatiannya wanita ini berbicara di hadapanku sambil menatap bibir tipis sedikit tebalku ini.
Mungkin sebenarnya di dalam hatinya ini, sangat ingin memeluk tubuhku kembali, lalu menciumi bibir tipis sedikit tebalku yang beraroma rokok ini.
Sementara, pentolan batang hitam bawahku ini, teruslah meronta mengeras menapak dan mencengkal di balik resletting celana bahan ketatku ini.
"Kamu kan sudah terkena angin malam disaat perjalanan tadi, terkena air hujan pula Mas. Nanti badan kamu pasti sakit kalau kamu tidak mengganti pakaian kamu itu." Ucap Halimah.

Tunggu kelanjutan ceritanya....

Dukung Author agar semangat meneruskannya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience