6

Romance Series 35703

Tubuh kekar gempalku ini pun merasa basah bercampur hangat di dekapannya. Pentolan belut hitam bawahku ini teruslah meronta mengencang keras menempel ke bawahnya.
Secara perlahan aku menggerakkan kedua telapak tanganku lalu di daratkan ke samping pinggulnya. Secara perlahan wanita ini semakin mendesakkan gunung kembarnya di dada kencang bidangku, telapak tangan kirinya meraba dari bawah, ke punggung lalu mendekap menempel di punggung kencangku, telapak tangan kanannya mulai meraba dari punggung bagian bawah menelusuri naik keatas lalu berhenti di kepala belut hitamku.
Slurp! "Oouuhh.. Bu.."
Aku mendes*h merasakan sambaran lidah ularnya yang menjulur berputar menjilati leherku ini. Reflek kedua telapak tanganku ini pun memeluk erat tubuhnya yang sedang menempel ke tubuhku. Secara otomatis tubuh kita berdua sangat berdesakan. Bawah kita saling menempel dan berdesakan.
Semakin terangsang merinding bulu romaku ini, pentolan bawahku yang melingkar semakin sangat kencang mengembang menempel ke bawah wanita ini.

Mungkin bawahnya wanita ini pun merasakan pentolan melingkar bawahku yang sedang meronta mengeras menempel ke bawahnya.
Seluruh tubuh kekar gempalku ini, baik atas maupun bawah, terasa sangat hangat.
Tangan kanannya wanita ini mulai bergerak di kepala bagian belakang. Tangan kirinya tetap menapak menempel di punggung mendesakkan tubuhku ke tubuhnya. Kedua gunung kembar kencangnya menempel di kedua dada bidangku.
Slurp! Ouuuh..!
Lidah ular berbisanya menjulur berputar membasahi leherku kembali. Aku kembali sangat terkejut mendes*h, kedua telapak tanganku memeluk semakin erat tubuhnya yang lumayan bagus ini.
Di momen yang sekarang ini, aku bersikap pasrah saja dengan perlakuan Ibu Halimah ini. Mungkin dia lagi kepingin.
Secara perlahan telapak tangan kananku menapak meraba menelusuri ke bawah bokong kencangnya.
Slurp! Ouuuh Bu..
Aku mendes*ah kembali merasakan perputaran lidah ularnya wanita ini yang sesekali menjulur, berputar menjilat* leherku ini. Seketika aku menggelinjang menekan pentolan kencang gemuk bawahku ke bawahnya dengan posisi telapak tangan kananku yang seketika meremas mendorong bokon*nya ke depan mendesakkan bawahnya ke pentolanku.
Mungkin wanita ini merasakan sangat menikmati rasa kehangatan ini.
"Ouuuh.." Dia terus memutarkan lidah ularnya di leherku dengan posis telapak tangan kanannya memegang kepala bawahku, sambil menggoyangkan bawahnya ke pentolan kencang bawahku ini.
Aku mendes*h kembali di buatnya, semakin mengembang dan terus mengencang pentolan bawahku ini merasakan perputaran lidah ular wanita ini, di sertai gesekkan bawahnya yang bergerak-gerak di pentolan kencang bawahku ini.
"Halimaaah Oouugh.." Aku mendes*ah kembali dan secara berulang mendes*h merasakan perputaran lidah ular berbisanya yang terus berputar-putar menggelosor menjilati leherku ini, di sertai bawahnya yang terus menggesek ke pentolan bawahku ini.
Sesekali wanita ini menjilat, menciumi, mengecup garis-garis leherku sambil tetap menahan kepalaku, di sertai gesekan demi gesekan bawahnya yang terus di gesekkan di pentolan bawahku yang tengah mengeras sangat mengembang ini.
Sementara aku, terus mendesis, mendesah, dengan posisi telapak tangan kananku yang meremas bokong kencangnya mendorong ke depan mendesakkan ke pentolan bawahku, sementara telapak tangan kiriku ini tetap menapak di punggungnya.
Tangan kirinya wanita ini mulai meraba kearah bawah, ke samping pinggulku, ke depan.
"Slurp Ouuuh Halimaaah.." Desisanku sambil meremas kedua bokong kencangnya, merasakan perputaran lidahnya di leherku, di sertai dengan telapak tangan kirinya yang menempel mengelus di pentolan kencang bawahku yang sangat keras, terasa begitu linu.
Slurp! "Ouuuh Bu.." Aku mendesis kembali merasakan jari telunjuk sama jari jempolnya wanita ini memegang tongkat pentolan belut bawahku yang sedang mengeras lalu mengelus kepala pentolan bawahku dengan jarinya, lidah ular berbisanya terus berputar-putar menjilati garis-garis leherku sambil sesekali mengecup menggelosor di leherku ini.
Sementara kedua telapak tanganku ini, menapak diatas kedua bokong kencangnya sambil sesekali meremas dan mendorong kedua bokongnya mendesakkan bawahnya ke pentolan belut bawahku ini.
Ibu Halimah, ini sudah di luar pekerjaanku Bu, maksud Ibu mengundangku ini, ingin bertanya rumah, bikin enak atau bikin anak sih Bu? Atau hanya ingin menyiksaku saja Bu? Gumamku yang merasa sedari tadi terus-terusan di pancing, di rangsang, di goda, di siksa bawahku ini, oleh gerakan demi gerakan erotis yang sedang di dilakukannya ini.
Telapak tangan kanannya menapak di rambut kepala bagian bawahku, tangan kirinya wanita ini terus menempel di pentolan belut bawah sambil sesekali naik turun dan memegang kepala bawahku, lidah ularnya terus berputar-putar di leherku, kedua gunung kembarnya terus di di tempelkan di desakkan di dada kencangku.
"Ouuuh.. Bu.." Desisku dengan posisi kedua telapak tanganku yang memegang meremas kedua bokongnya.
"Enak ya sayang?" Slurp! "Ouh.. Bu.."
Wanita ini berbisik di telingaku, lalu menempelkan bibir memutarkan kembali lidah ularnya di leherku. Semakin sangat mengeras bawahku ini, tangan kirinya semakin nyaman memegang bawah sambil sesekali merempas pentolan kencang gemuk bawahku ini.
"Ouugh.. Bu.." Aku mendesis kembali.
Rasa dinginnya tubuhku, rasa basahnya tubuh gempal kekar kencangku yang sekarang ini, basah bercampur hangat, kedua pucuk hitam dada kencangku mengencang, pentolan kencang bawahku terus meronta sangat keras berada di telapak tangan kirinya.
Sementara kedua gunung kembar kencangnya wanita ini terus di desakkan di dadaku.
Hmmm.. "Ooouh.. " Desisan bisikanku merasakan kegiatan demi kegiatan yang sedang di lakukan olehnya.
Tidak sabar untuk aku menarik keatas dress tidur tembus pandangnya ini keatas lalu meremas dan membuka lingerienya. Tapi biarlah, biarkan wanita ini saja yang melakukannya.
Sreet, Sreet, sreeet, sreeet..
Tangan kirinya wanita secara perlahan, beberapa kali menurunkan resleting celana bahan ketat mengkilapku, resleting celana bahan ketatku tidak dapat langsung turun ke bawah karena tercengkal sama pentolan belut bawahku yang benar-benar sangat mengeras tegang menonjol ke depan.
Tangan kirinya berhenti membuka resletting celana bahan ketatku. Reseletting celana bahan ketatku ini sudahlah terbuka setengah, secara otomatis kepala pentolan bawahku ini pun menonjol keluar dari reseletting, namun masih terbungkus di celana dalam ketatku.
"Ouuuh Bu.." Desisan bisikan aku yang merasakan telapak tangan kirinya wanita ini memegang kepala pentolan belut hitamku yang sangat keras ini.
Sangat linu pentolan belut hitam besar gemuk kencang bawahku ini di buatnya.
Jari jemari tangan kirinya wanita ini mulai menggerayang masuk ke dalam segitiga ketatku, telapak tangannya merogoh masuk ke dalam segitiga ketatku.
Nyesss!!!
"Ouuhh.. Bu.." Sentuhan tangannya wanita ini sangat enak di pentolan belut hitamku ini.
Batang belut hitam besarku terasa sedang di genggam oleh telapak tangan kirinya wanita ini, lidahnya terus menggelosor menjilati garis-garis leherku ini.
("Ouuughh.. Buu.. Enak sekali jilatan lidahmu..") Umpat desisku.
Ok! Sekarang aku sudah tahu tujuan kamu ini Bu. Kamu ternyata menginginkan kejantananku? Kamu ternyata menginginkan batang belut hitamku ya Bu?
Fine! Akan aku berikan untukmu Bu. Agar kamu puas, agar kamu nikmat. Sudah terlanjur basah dan terangsang aku ini di buatmu Halimah! Itu gumamku yang sekarang ini kepada wanita yang sedang melakukan hal ini.
Klik! Sreeeet..!
Ya ampun, wanita ini membuka gesperku.
Pluk!
Celana bahan ketat mengkilapku secara otomatis terjatuh di bawah kedua kakiku.
"Buka ya Mas, segitiga ketat kamu? Aku sedang kepingin." Ucap wanita ini berbisik di telingaku.
Aku hanya berdiam diri mematung tanpa menjawabnya. Terserah dia saja lah mau ngapain juga terserah. Asalkan dia bahagia. Yang penting dia harus membeli rumah yang di tanyakannya, agar aku mendapatkan fee. Sementara kedua telapak tanganku masih berada di atas kedua bokongnya yang kencang.
"Ouuuh Halimaah.." Aku mendesis terkejut kembali karena lidah ularnya wanita ini menggelosor kembali di garis-garis leherku. Wanita ini sepertinya sangat suka menciumi melumat dan menjilati leher kencangku ini.
Sekarang, dress tembus pandang bagian belakangnya wanita ini sudah sampai di atas pinggulnya.

Happy enjoy..

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience