Tik..
Tik..
Tik..
Jari jemari tangan kirinya wanita ini mulai menggerayang masuk ke dalam celana, tangannya merogoh masuk ke dalam celana dalam ketatku.
Nyesss!!!
Batang hitam kont*l besarku yang tengah mengeras ini di genggam oleh telapak tangannya wanita ini, sementara lidahnya wanitia ini terus menggelosor di leherku ini.
"Ouuughh.." Aku mendesah merasakan perputaran lidahnya yang terus berputar-putar menjilati leherku.
Telapak tangan kanannya menggenggam naik turun di batang kont*lku.
Ok! Sekarang aku sudah tahu tujuan kamu ini Bu. Kamu ternyata menginginkan kejantananku? Kamu ternyata menginginkan batang belut hitamku ya Halimah?
Fine! Akan aku berikan kont*lku ini untukmu Bu! Agar kamu puas, agar kamu nikmat. Sudah terlanjur basah dan terangsang aku ini di buatmu Halimah! Itu gumamku yang sekarang ini kepada wanita yang sedang melakukan hal ini.
Klik! Sreeeet..!
Ya ampun, wanita ini membuka gesperku.
Pluk!
Celana bahan ketat mengkilapku terjatuh ke bawah kedua kakiku.
"Buka ya Mas, celana dalamnya? Aku sedang kepingin." Wanita ini berbisik di telingaku.
Aku hanya berdiam diri mematung tanpa menjawabnya. Terserah dia saja lah mau ngapain juga terserah. Asalkan dia bahagia. Yang penting dia harus membeli rumah yang di tanyakannya, agar aku mendapatkan fee. Sementara kedua telapak tanganku ini, masih berada di atas kedua bokongnya yang kencang.
"Ouuuh Halimaah.." Aku terkejut kembali karena lidah ularnya wanita ini menggelosor kembali di leherku. Dia sangat suka banget menciumi, melumat dan menjilati leherku ini.
Sekarang, aku akan mencoba membalas siksaan dari wanita ini. Secara perlahan kedua telapak tanganku di tempelkan di kedua paha bawahnya, Aku menarik dres tembus pandangnya ke atas sedikit demi sedikit karena takutnya dia marah.
Sekarang dress tembus pandang bagian belakangnya sudah berada di atas pinggulnya.
"Ouugh Halimah.. " Tangan wanita ini mengocok batang hitam kont*lku, membuat tubuhku ini sedikit menggelinjang dan mendesah karena lumayan terasa enak.
Aku mencoba memberanikan diriku. Wanita ini langsung menunggingkan belahan bokongnya, mungkin dia juga merasakan dress nya di naikkan oleh ku. Ya ampun sangat indahnya lingerie yang menyelip di sela-sela bokongnya wanita ini.
Secara perlahan aku menurunkan lingerienya ke bawah sedikit demi sedikit. Lumayan sangat ketat lingerienya ini, sangat susah di lepaskan.
"Bukan begitu Mas, tapi tarik reseletting yang ada di pinggir itu dulu? Baru di turunin." Bisik wanita ini di telingaku.
Kalau sudah berkata seperti itu, berarti memang benar, wanita ini benar-benar sedang kepengen bersama denganku.
"Ouugh.." Batang hitam bawahku terus di maju mundur oleh telapak tangannya.
Secara perlahan, aku meraba mencari keberadaan reseletting lingerinya. Mati lampu memang membuat susah.
Sreeeet.. Aku menarik resletting lingerienya ke bawah.
Secara perlahan aku menarik segitiga lingerienya ke bawah.
Sreet sreeet sreeet.. Lumayan ketat juga lingerienya meskipun reslettingnya sudah di buka. Sekarang lingerienya sudah berada di tengah tengah pahanya. Belahan bokongnya begitu indah, kedua bokongnya pun kencang, sangat menggoda imanku ini.
Secara perlahan aku merasakan tangannya wanita ini berhenti menggenggam belut hitam gemukku. Satu per satu kancin kemeja kerjaku di buka olehnya.
Satu kancing di lepas..
Dua kancing di lepas..
tiga kancing di lepas..
Empat kancing di lepas..
Lima kancing di lepas..
Terlihat pucuk hitam dada bidangku yang berambut di depan mata wanita ini. Telapak tangannya wanita ini langsung meraba meraba masuk ke dalam kaos dalam, telapak tangannya meremas dada bidanku sambil sesekali jarinya itu mengilin pucuk hitam dada bidangku.
"Ouuughh.." Aku terangsang terkena permainan remasan dan permainan jarinya di pucuk hitam dada bidangku. Semakin mengeras pentolan belut hitam di bawahku ini.
"Ouuugh.. Halimaaah.." Desisan bisikanku merasakan jari telunjuknya wanita ini memilin-milin pucuk hitam dada bidangku ini. Aku sangat terangsang di buatnya.
Sementara bokongnya wanita ini masihlah sedikit menungging di depan pentolan bawahku.
Aku mencoba memberanikan diri, karena Bu Halimah sendiri yang merangsangku. Secara perlahan telapak tangan kananku mendarat menempel di belahan bokongnya. Jari telunjukku mulai meraba menggelosor ke bawah, mulai dari belahan bokong, ke liang belakang, lalu berhenti ke liang sempit depannya. Terasa rumput-rumput hitam liang depannya lumayan lebat di jariku.
Aku tidak dapat melihat bulu-bulu hitamnya, karena lampu rumah ini masih mati lampu. Emang kesempatan sekali buat Bu Halimah, sudah mati lampu, hujan, tubuhku basah, plus aku suka gampang terangsang olehnya.
Secara perlahan aku memasukkan jari tengahku di liang sempit depannya.
Cleeb.. Cleeeb.. Cleeeb..
"Ouugh.. Oughh.. Mas enak.." Desisan bisikan muanjanya wanita ini, merasakan jari tengahku yang mulai maju mundur di liang sempit bawahnya ini. Lumayan sangat sempit liang bawah depannya ini.
Crok! Crok! Crok!
"Ough, Ough, Ough.. Terus Mas.." Desisan bisikannya merasakan jari telunjukku yang terus keluar masuk di liang sempit bawahnya, dengan posisi wanita ini tetap menungging dan memeluk tubuhku yang gempal ini.
Sepertinya Bu Halimah sangat menikmatinya, karena dia terus mendes*h. Desah*nnya sangatlah menggoda muanjah.
Wanita ini pun terus memilin milin pucuk hitam dada bidangku, sambil sesekali lidah ularnya wanita ini menjulur lalu berputar menjilati pucuk hitam dada bidang kencangku ini. Pentolan belut hitamku ini sangatlah meronta sangat keras di buatnya.
"Ouugh.. Halimah.. Aah.. Mas.." Desisan bisikan kita berdua secara bersamaan. Terasa geli menggelinjangkan badan, aku merasakan lidah ularnya wanita ini terus berputar lalu mengecup dan mengenyot pucuk hitam dada kencang bidangku ini.
Wanita ini sangat pintar memutarkan lidah, mengulum dan mengenyot pucuk hitam dada bidangku.
Meskipun pucuk hitam dada bidangku ini tidak mengeluarkan ASI, wanita ini suka banget mengenyot, menghisap sambil sesekali menjilatinya.
Sementara wanita ini teruslah berdesis merasa keenakan dengan permainan jarik tengahku yang terus keluar masuk di liang bawah depannys ini.
"Ouuugh Halimah.. Ouughhh.. Terus Mas.. Enak Mas jari kamu.. Terus mass.. Ouuughh.." Aku kembali berdesis merasakan kenyotan sama permainan lidah ularnya yang terus berputar-putar sambil sesekali mengenyot di pucuk hitam dada bidangku ini.
Kenyotan, hisapan bibir wanita ini terasa geli, sangat merangsang terasa sangat nikmat. Sepertinya wanita ini memang sangat suka sekali dengan dada bidang kencangku, Tak henti-hentinya wanita ini terus memutarkan lidah ularnya sambil sesekali mengeny*t Ne-nen di pucuk hitam dada bidangku ini.
Wanita ini pun terus mendesah terlihat sangat keenakkan wanita ini menikmati permainan jari tengahku yang terus keluar masuk maju mundur di liang sempit bawahnya.
Cleeeb.. Cleeb.. Cleeb.. Aku terus memaju mundurkan jari tengahku di liang bawahnya wanita ini.
"Ouugh Mas Ouuughh.. Enak mas.. ouugh Maaass.. Terus Mass.."
Wanita ini sangat menikmati permainan jari tengahku yang terus keluar masuk di liang sempit bawahnya ini.. Hmm..
Pentolan belut hitam besar bawahku ini sangatlah keras. Tidak sabar untuk memasuki liang rumahnya, lumayan terasa sangat linu.
Happy Enjoy..
Share this novel