8

Romance Series 35703

Setelah kegiatan erotis dengan berbagai macam caranya wanita ini yang begitu menggoda. Wanita itu membuka seluruh pakaianku.

Dia membawaku berjalan menuju ke springbed. Secara perlahan dia mendorong tubuh kekar gempalku ini keatas springbednya yang terasa begitu empuk. Tubuhku kini terlentang di atas springbed, dengan kedua telapak kakiku yang masih menempel di lantai.

Wanita ini langsung menjilati puting dadaku yang hitam ini.

"Ouuugh.. Halimaah.." Aku mendesis merasakan nikmatnya kenyotan mulutnya yang mengenyot puting dadaku ini.
Hampir lumayan lama, wanita ini memutarkan lidah dan mengenyot puting dadaku ini secara bergantian.
Wanita ini mulai menggelosorkan lidah ularnya turun kebawah, ia menjilati perut endutku, telapak tangan kanannya memegang batang hitam kont*lku yang sangat mengeras ini. Ia membuka mulutnya.

"Shh.. Ooughh.. Sayang.." Aku mendesis merasakan nikmatnya mulutnya wanita ini mengulum kepala batang hitam kont*lku.
"Ahh.. Enyak sayaaang.." Mulutnya naik turun mengulum kont*l besarku.

"Ouuughh.. Sayang.." Desisanku merasakan nikmatnya kuluman mulutnya wanita ini.

Mulutnya mengulum mengenyot batang hitam kont*lku, Ia memutarkan lidah ularnya di batang hitam kont*lku ini.
"Ahh.." Aku mendesah menikmati kuluman mulutnya yang terus maju mundur di batang belut hitam kont*ku ini.

Terasa basah batang hitam kont*lku ini, sesekali tubuhku kelojotan di buatnya, sesekali aku mendesah kembali. Tersasa geli namun terasa sangat nikmat, karena ini adalah pertama kalinya batang hitam kont*lku di kulum dan di kenyot oleh mulut.

Ok, aku harus merespon kegiatan yang sedang di lakukan oleh wanita ini agar dia merasa puas.

Kedua telapak tanganku mulai memegang pelipis kepalanya.

"Gk! Gk! Gk!" Suara kumur-kumur mulutnya.
Aku mengendalikan belut hitam besarku ini maju mundur keluar masuk di mulutnya sambil memegang pelipis kepalanya.

"Gk! Gk! Gk! Ouughh enaknya Bu.." Aku mendesis sambil mengendalikan belut hitamku maju mundur di dalam mulutnya wanita ini. Tidak kalah dengan nikmatnya liang bawah..

Sementara wanita ini, terus memasang mulutnya menerima hentakan belut hitam besarku yang terus maju mundur.

"Gk! Gk! Gk! Ouughh enaknya.. Shh Ouuugh.. Enak banget kuluman mulutmu Bu.." Aku terus memaju mundurkan batang belut hitamku di mulutnya. Wanita ini pun seperti sangat menikmati sekali daging mentah yang sangat keras kepunyaanku ini. Terlihat seperti baru menemukan mainan yang benar-benar sangat bagus.

"Gk! Gk! Gk! Ouughh.. Shhh Ouuugh.. Di keluarin di dalam mulut saja ya Bu.." Desisanku sambil terus memaju mundurkan belut hitamku yang sedang di emut di kulum di dalam mulutnya.

Wanita ini menjawabnya menggelengkap kepalanya saja sambil tetap mengulum belut hitamku yang terus keluar masuk di dalam mulutnya ini. Memang sangat gila kuluman wanita ini benar-benar terasa nikmat, hingga aku beberapa kali kelojotan di buatnya. Apa karena aku yang baru merasakannya saja kali ya?

Ouuughh.. Bu.. Enak sekali.. Kuluman lumatan mulutmu ini..

Wanita ini memberhentikan kegiatan mengulum batang hitamku. Ia mengeluarkan batang hitamku dari mulutnya.

"Ouuhh.. Bu.." Aku menggeliat ketika lidah ularnya wanita ini menjilati urat batang batang hitamku naik turun.

Slurp!
"Shh Ouuhh Bu.." Aku mendesah ketika lidah ularnya menjilat jilat dan berputar di lubang kepala batang hitamku. Aku kelojotan di buatnya. Terasa nikmat sedikit linu.

"Ouuhh.. Bu.." Aku mendesah merasakan jilataj lidah ularnya menggelosor turun ke bawah.

"Ouuhh.." Desahku merasakan kuluman bibir dan jilatan lidahnya di kedua bola gantung benda tumpulku.

Hampir lumayan lama wanita ini terus menjilat memutarkan saliva di kedua bola gantung dan batang hitamku, lalu berhenti.

"Mas, naikan lagi?" Wanita ini meminta agar tubuhku lebih naik ke atas springbednya.

Aku tidak menjawabnya. Aku hanya mendorong punggungku lebih naik. Wanita ini langsung bangkit berdiri dengan posisi kedua telapak kakinya berada di samping tubuhku yang serang terlentang.
"Di tekukan dengkul kamunya Mas?" Pinta wanita in.

Aku menurutinya. Aku menekukkan dengkulku berdiri, sambil membuka lebar batang hitamku, kedua telapak tanganku menekuk membantali kepalaku.

Secara perlahan wanita ini duduk, satu telapak tangannya memegang benda tumpul hitamku yang sedang mengeras ini.

Bleees.. "Ouuhh.. Bu.."

Dia memasukkan benda tumpulku di liang sempit bawahnya. Begitu hangatnya benda tumpulku ini berada di dalam goa sempitnya.

Sambil tetap menancapkan benda tumpulku di lubangnya itu, wanita ini kedua telapak tangannya memegang dada bidangku lalu menunduk kearah pucuk hitam dada bidangku.

"Mas, mana tangan kamu? Pegangin samping pinggulku Mas, aku mau bergoyang." Ucap Wanita ini.

Aku segera membuka telapak tanganku yang sedang menekuk lalu memegang pinggulnya wanita.

Ploook Plook Ploook

"Ouuhh.. Enak banget Bu.." Wanita ini menggoyangkan bawahnya naik turun di batang hitamku sambil mengenyot pucuk hitam dada bidangku.

Terasa begitu nikmatnya goyangan wanita ini, begitu hangatnya batang hitamku, lumayan sempit dan sangat enak jepitan liang bawahnya, sangat enak hisapan lidahnya di pucuk hitam dada bidangku. Aku benar-benar sangat menikmatinya.

"Shh.. Ouuhh.. Mass.. Ouuhh.. Bu.." Desahan kita berdua secara bersamaan. Wanita ini terus menaik turunkan lubang kenikmatannya di batang hitamku sambil tetap memutarkan lidah ularnya di pucuk hitam dada bidangku.

Kalau sudah begini, aku juga harus membalasnya. Agar wanita ini merasa sangat puas. Agar wanita ini mau membeli rumah yang di tanyakannya ini.

Aku mendaratkan kedua telapak tangan kekarku di samping kedua bokongnya wanita ini, lalu membantunya menaik turunkan lubang kenikmatannya.

"Shh.. Ouuhh.. Shh.. Ouuhh.. Enak Mas benda tumpulmu, sangat nikmat.. Shh.. Ouuh.. Terus Mas.." Desisnya merasakan benda tumpulku yang naik turun di dalam lubang kenikmatannya, dengan posisi kedua telapak tangan kekarku yang memegang samping kedua bokongnya, kedua dengkulku menekuk.

Sementara posisi wanita ini menduduki benda tumpulku dengan posisi kedua balonnya menempel ke dada bidangku, lidahnya ularnya sesekali menjilat dan menghisap pucuk hitam dada bidangku ini.

"Shh.. Ouuhh Bu.. Enak sekali lubang kenikmatanmu ini.." Desahanku sambil terus memaju mundurkan benda tumpulku yang sedang di duduki lubang kenikmatannya. Terasa sangat hangat, nikmat dan lumayan sempit lubang kenikmatannya. Aku telah terperangkap dan terlanjur melakukannya karena godaan dan rayuannya wanita ini.

Wanita ini memberhentikan kegiatan menjilati pucuk hitam dada bidangku. Dagunya jatuh ke atas pundak kekarku, kedua telapak tangannya berada di samping kepalaku dengan posisinya yang tetap menempelkan kedua balon di dadaku, lubang kenikmatannya tetap menduduki benda tumpulku.

"Shh.. Ouuhh.. Mas.. Shh Ouuh.. Mass.. Sangat nikmat bawahmu.. Terus Maass.. Ouuhh.." Desahan bisikannya di kupingku yang merasakan benda tumpulku ini terus keluar masuk di dalam lubang kenikmatan yang terasa nikmatnya ini.

Keringat deras di tubuh kita berdua tengah mengucur saling menempel.

Sejenak aku menggerakan kedua telapak tanganku menggerayang naik keatas punggunya, lalu menmaju mundurkan bawahku kembali yang masih tetap menempel terjepit di lubang kenikmatannya.

Plok! Plok! Plok! "Shh.. Ouuhh.. Shh.. Ouuhh.. Enak Maaas.. Ouuhh.." Desahan bisikannya di telingaku merasakan goyangan keluar masuk naik turun benda tumpulku di lubang kenikmatannya, dengan posisi kedua telapak tanganku diatas punggungnya sambil menekan kedua balonnya ke dadaku.

Slurp! "Ouuhh.. Enak banget Bu jilatan lidahmu." Desahanku sambil terus memaju mundurkan bawahku di lubang kenikmatannya.

"Shhh.. Ouuh.. Ouuh.. Ouhhh.. Bu.."

"Shh Ahh.. Ahh.. Ahh.. Enak Mas.."

Akhirnya aku terkujur lemas telah mengeluarkan cairan kentalku di dalam lubang kenikmatannya. Kita berdua sama-sama basah terkujur lemas dan sama-sama klimaks.

Pluk!

Aku menjatuhkan kedua telapak tanganku ke samping.

"Makasih Maas.. Enak banget permainanmu.. I Love You.." Bisiknya lalu mengeluarkan benda tumpulku dari lubang kenikmatannya.

Ia membaringkan tubuhnya tiduran ke samping membelakangiku. Tangannya meraih tangan kananku menyuruh aku untuk memeluknya dari belakang.

Secara perlahan aku pun menggerakkan tubuhku memeluknya dari belakang yang tiduran miring kesamping membelakangiku. Tangannya langsung mendaratkan telapak tangan kananku untuk memegang balon kencangnya.

Aku pun menurutinya. Hingga akhirnya aku tertidur dengan posisi tiduran miring memeluk tubuhnya dari belakang dengan telapak tangan kananku yang berada diatas balon kencangnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience