sehabis pulang dari Caffe, Clarita merebahkan tubuhnya di sofa, rasanya tubuhnya seperti remuk, hari ini pelanggan Caffe nya sangat banyak sehingga dia harus ikut membantu melayani pelanggan.
"baru pulang Cla?" wanita paruh baya yang sudah berumur walau masih kelihatan cantik dengan pakaian gamis modisnya tampak meliriknya.
"iye mah... Cla capek banget, mamah mau kemana?" ia menoleh ke mamahnya yang sedang memakai high heels dengan hak yang rendah.
" mamah mu pergi pengajian... kenapa mau di bawain kue?" mamah Cla sedikit terkekeh.
"enggak usah deh mah, lain kali aja deh mah... tapi kalau masih ada lebihnya bungkusin aja deh mah daripada membazir" mamah Cla sedikit mengangguk sambil sedikit memperbaiki khimar nya.
" ckck dasar ! ya udah deh, kamu jagain rumah , mamah mau pergi dulu" Clarita hanya mengangguk lesuh.
*****
malam harinya, sepasang kekasih yang duduk di teras sambil menikmati secangkir kopi dan teh, Clarita berjalan menghampiri orang tuanya yang terlihat mesra, kadang ia suka berdecak iri melihat kemesraan orang tuanya.
"mah... pah ... Cla mau pinjam motor papah, mau ke supermarket sebentar" papah Clarita merogoh kantongnya kemudian menyerahkan kunci motornya ke Clarita.
" kamu hati-hati, jangan ngebut-ngebut, ingat jangan lama-lama" Clarita hanya mengangguk mendengarkan nasihat papahnya.
" iya....iya pah, bentar doang kok pah, paling-paling juga nyungsep lagi ke got" dia sedikit memelankan kalimat terakhir nya, dua Minggu lalu dia pernah nyungsep ke got gara-gara ayam milik mang Emong, ckck kalau nggak inget orangnya galak udah gw sate tuh ayam.
"Assalamualaikum Cla pergi dulu....mamah lanjutin gih pacarannya"setelah mengucapkan salam, Clarita langsung kabur ketika dia melihat mamahnya menatap dirinya tajam.
setelah sampai ke tujuan nya, dia memarkirkan motornya diparkiran kemudian masuk ke supermarket.
sambil memilih-milih Snack yang ingin dibelinya tak sengaja matanya menangkap sosok pria yang sedang membeli produk makanan.
Clarita langsung mengambil beberapa Snack dan memasukkan nya ke troli belanja, dia sedang malas menemui pria itu.
namun sialnya ketika mengantri dikasir, Agam pria itu malah berada di belakangnya tapi untungnya saja pria itu tidak menegurnya, kini dia sedang berjalan ke parkiran.
"kamu? apa yang kamu lakukan disini?" sambil mencekal tangan Clarita, Clarita tampak mendesah kesal, sedikit lagi dia udah naik motor tangannya malah dicekal.
"nonton konser.. Lo buta? gw belanjalah...udah tau ini supermarket" cerocosnya, Agam yang tampak sedikit kikuk berdehem dan mengangguk.
"bisa minta nomor kamu?" Clarita tampak menekuk alisnya tampak heran seakan bertanya 'emang mau ngapain Lo?'.
" saya mau rekomendasi in Caffe untuk untuk perayaan ulang tahun perusahaan tempat saya kerja" jelasnya sebelum gadis didepannya salah paham, walau niatnya tidak seratus persen karena itu.
" oh kirain Lo mau pdkt sama gw, ini nih Lo catat baik-baik" sambil menyerahkan Handphone nya, kan lumayan juga untuk menambah penghasilan Caffenya.
"udah kan ? gw mau balik" Agam mengangguk sambil menyerahkan kembali Handphone milik Clarita.
" gw mau BALIK" sedikit menekan kata-katanya, Clarita yang ingin pergi namun tidak bisa karena tangan pria itu masih mencekal tangannya.
" maaf saya lupa dan titip salam Sama papah kamu"
Clarita hanya tersenyum sekilas sambil memakai helmnya dan mengebut motornya seakan lupa nasihat papahnya tadi, sedangkan Agam dia hanya berdiri beberapa detik sambil tersenyum kecil memandang motor milik Clarita yang sedang melaju.
****
thanks yang udah nungguin
Share this novel