wanita berumur 20-an turun dari tangga berjalan ke meja makan mengunakan kaos dengan tulisan 'i hate' dengan celana panjang jins, ia tampak fokus dengan ponselnya.
"Cla?" seorang wanita paruh baya berjalan menuju ke meja makan sambil membawa makanan dan menaruhnya ke meja makan.
"iya mah, kok papa nggak ada? tumben" Clarita menaruh ponsel itu ditasnya dan menyantap makanan yang dibawa mamahnya.
"tadi jam 7 udah pergi kerja, katanya ada rapat gitu" Clarita hanya mengangguk sambil memakan nasi goreng buatan mamahnya.
" kamu sebelum ke Caffe , kamu anterin kue buatan mamah ke tentangga baru kita ya" mamah Clarita tampak antusias sambil tersenyum kearah putri semata wayangnya.
"kok Cla sih mah, kan Cla lagi buru-buru ke Caffe nih, nanti pegawainya Cla kasian loh nungguin Cla yang kelamaan datangnya" dia sedikit kesal sebab sejak datangnya tetangga baru didekat rumahnya, mamahnya jadi sering menyuruhnya silaturahmi kesana dan seperti biasa Cla pasti menghindar bukan tanpa sebab dia cuma enggak suka dengan cowok itu dan lagi pula ia tidak kenal.
"kan cuma dekat, kamu anterin ya ? mamah udah capek-capek loh bikin kue" wajah mamahnya yang tampak memelas membuatnya tak tega dan akhirnya memilih mengangguk pasrah saja.
*****
Dan disini lah dia berdiri didepan gerbang hitam milik tetangga barunya sambil membawa Tupperware berisi kue mamahnya, dia sedikit ragu-ragu memencet bel.
Ting!tong!
"Assalamualaikum?"
Ting!tong!
"permisi? "Dengan kesal Clarita memencet bel berkali-kali karena tidak mendapat sahutan dari yang punya rumah.
"tuh orang masih hidup atau enggak sih padahal mobilnya ada, kalau gw sampai telat awas ya Lo , gw santet Lo sekalian"
masih sibuk mengumpat dan memaki sambil memencet berkali-kali , Clarita tiba-tiba terloncat kaget.
"gapain kamu didepan rumah saya? kalau bel saya rusak kamu mau benerin?" Clarita meneguk air ludahnya ketika tubuhnya berbalik dan mendapati tatapan tajam dari pria itu.
"ganteng amat, sialan harusnya dari kemarin gw silaturahmi nya" dia terdiam dengan tatapan dan pikiran yang memujanya menatap pria depannya .
"hmkh!! kamu kenapa? kok bengong, saya tanya ngapain kamu didepan rumah saya sambil marah-marah?" lamunannya buyar ketika pria berpeci sambil membawa sajadah itu menegurnya.
wajah yang tampak tegas itu menyorot penuh keseriusan ke wanita dihadapannya, Clarita yang melihatnya sedikit ketakutan karena ketahuan memaki pria itu.
"hmm ... itu anu ..oh iya , ini mamah gw titip kue suruh kasih ke Lo, ya udah gw cabut ... permisi" Clarita langsung memberikannya secara terburu-buru kemudian kabur dari hadapan pria itu.
sedangkan pria tampak kebingungan menatap Tupperware ditangannya padahal dia sedang tidak marah jadi kenapa perempuan itu kabur ketakutan?.
"hosh! hosh! habis nyawa gw, njir berasa kek COD-an sama malaikat maut " karena capek berlari dia langsung duduk ketika sampai ke Caffe nya, jarak dari rumah dan Caffe miliknya cukup dekat dan hanya 15 menit berjalan kaki.
" pagi mbak, ekh mbak Cla kenapa? kok ngos-ngosan" cewek berambut keriwil menghampirinya sambil membawa nampan.
" ohh itu tadi ketemu setan di jalan" jawabnya asal membuat gadis didepannya kebingungan.
" setan ? emang ada setan pagi-pagi mbak?" gadis keriwil bernama Rere itu bertanya sambil memasang tampang polosnya.
"Ada, setannya lagi joging tadi, mbak mau ke dapur dulu mau ngecek, ya udah kamu sana lanjut kerja" Clarita langsung melengos pergi ke dapur tanpa mendengar respon Rere.
*****
hai, gimana ceritanya ? sorry kalau kurang bagus.
Share this novel