Part IX

Romance Series 2002

"mbak Cla" gadis muda dengan pakaian pelayan Caffe mengahampiri Clarita yang ikut membantu melayani pelanggan dengan ramah.

"Ada apa Re" Clarita tampak memicingkan matanya sambil memegang nampan, wajah nya sedikit lesuh namun tetap bersemangat melayani pelanggan.

"Anu... Mbak ada pelanggan nggak mau bayar..." Rere gadis keriwil itu sedikit ragu berucap.

"Memangnya ada masalah apa?".

"Pelanggan nya nggak mau bayar dan rada sewot gitu mbak" Rere sedikit was-was menatap bosnya.

"Kok nggak mau bayar? Dia nggak bawa uang atau emang nggak punya uang... Kalau nggak punya uang ya udah kamu enggak usah minta bayarannya... Mungkin lagi kehausan... " ujar Cla kemudian berjalan meninggalkan Rere, sedangkan Rere berjalan kearah pelanggan itu.

Cla kini tampak berdiri di meja kasir karena Qiron, kasirnya lagi nganter pesanan, ya dia juga mempromosikan dan menerima pesanan lewat media sosial agar Caffenya dapat dikenal oleh orang banyak dan itu lumayan menambah omset Caffenya.

Rere datang lagi menghampirinya dengan kebingungan.

"Mbak" ucap Rere setelah melihat Clarita selesai melayani pelanggan yang ingin membeli cupcake dan cemilan.

Suasana Caffe terasa nyaman dengan sentuhan keharmonisan, Clarita membuat Caffenya se nyaman mungkin dengan mulai menyediakan tempat bermain anak kecil dan pohon-pohon mini disudut ruangan.

"Iya ada apa lagi?" Sambil menatap kearah Rere.

"Itu mbak pelanggan nya marah-marah dan mau ketemu mbak" Clarita yang mendengar nya sedikit mendesah lesuh kemudian berjalan kearah pelanggannya yang komplen.

Clarita yang berjalan sambil didekat Rere, alisnya sedikit ditekuk ketika memandangi punggung seorang pria yang seperti dikenalnya.

"Kok kek kenal ya?" Gumamnya kemudian menggeleng kan kepala ketika satu nama tiba-tiba muncul dibenaknya.

"saya pemilik Caffe ini, mohon maaf pak atas ketidaknyamanan nya" Clarita sedikit menunduk bersalah dan tidak terlalu memperhatikan wajah pelanggannya.

"Kamu kasih saya coffe atau air cebokan!" Dengan nada marah sambil menunjuk-nunjuk cangkir coffenya.

Clarita yang tersadar dengan suara itu langsung mengangkat kepalanya.

"Lohhh... Bang Sat... Sialan emang Lo ya" omel Clarita ketika melihat wajah pria didepan nya yang sedang menahan tawa, Clarita sedikit kaget dengan mata melotot .

"Hahahaha.... Muka lo.. gemesin sampai-sampai monyet nenek gw kalah imut" pria yang dipanggil bang Sat atau bang Satria tertawa cukup keras membuat pelanggan lain menatap aneh kearahnya sedangkan si empunya malah masa bodo, Clarita kemudian menyuruh Rere kembali bekerja.

" Kampret lo... Kapan Lo balik... Kok gw nggak tau Lo udah balik ke Indonesia lagi" ucap Cla sambil duduk cemberut.

"Ngapa Lo? Kangen atau mau malakin gw oleh-oleh? Tenang nanti gw bawain Lo mie instan basi dari Amerika" godanya sambil tersenyum geli ketika melihat Clarita mendengus kesal.

"Ckck... Abang sendirian? Katanya bang Sat udah mau bawa calon bule kok masih kek ada aroma-aroma jomblonya, tobat bang umur udah tuwir masih suka pacaran sama kerjaan noh sekalian bang nikah sama leptop" cerca Clarita sedangkan Satria yang dikatai tua tersedak coffenya dan sedikit batuk-batuk.

" Neng sih, kalau Abang lamar suka nolak kan Abang ganteng jadi jomblo, sorry ya neng Abang masih muda, anak abg aja kejar-kejar Abang kemarin" godanya kemudian tertawa pelan ketika ingat kemarin dia tak sengaja salah masuk toilet cewek dan berakhir dikejar kek maling, ingat nggak sengaja ya awas Lo ngatain gw mesum.

" Sorry-sorry ya...gw nggak mau sama om-om... Mana kere lagi" ejeknya sambil pura-pura memadang jijik Satria.

"Dede Cla mau dibayar berapa? Sini sama om nanti om kasih uang jajan lebih deh asal Dede Cla mau layanin om deh" sahut Satria dengan meniru suara om-om mesum, Satria adalah kakak kelas Clarita ketika masih SMA dan salah satu teman bobroknya.

"Huekk.." Clarita langsung pura-pura muntah.

"Hahahah" kedua nya ketawa sambil saling mengejek satu sama lain, hal itu tak luput dari padangan seorang pria yang sedang berdiri didepan Caffe memdangi kearah kaca yang memperlihatkan Clarita yang tampak bersenang-senang dengan seorang pria lain kemudian pria dengan pakaian formal itu pergi kembali pergi mengendarai mobilnya dengan tampang datarnya.


*****

sorry lagi malas nge revisi heheheh.... jadi keknya banyak typo.

makasih udah nungguin (~v~)

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience